PEMIKIRAN PENDIDIKAN MULLA SHADRA

Dahlan lama bawa

Abstract


Perkembangan pemikiran Islam di dunia semakin berkembang pesat. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam pemikiran pendidikan Islah adalah Mullah Shadra. Shadr Al-Muta’allihin atau Mulla Shadra terkenal dengan pemikiran pendidikannya atau yang populer disebut filsafat Al-Hikmah Al Muta’aliyah (Filsafat Transendental).  Jenis penelitian ini adalah penelitian pustakan, yaitu mengkaji tulisan-tulisan Mulla Shadra yang berkaitan dengan pemikiran pendidikan islam. Secara ontologis, pemikiran dan analisis  Mulla Shadra didasarkan pada tiga hal, yaitu: Pertama, Ashalah al-wujud (prinsipianitas eksistensi) Seperti filosof-filosof muslim sebelumnya, Shadra berusaha menjawab masalah mahiyyah (kuiditas/esensi), dan wujud (eksistensi). Perbandingan antara eksistensi-esensi Shadra menyatakan eksistensi bersifat positif, pasti, tertentu dan nyata. Kedua, Tasykik (gradasi wujud) Jika para filosof peripatetik itu menganggap wujud setiap benda berbeda dari wujud yang lain, walaupun prinsipial dalam hubungannya dengan mahiyah, maka bagi Mulla Shadra wujud adalah realitas tunggal yang muncul dalam gradasi (tahap) yang berbeda. Ketiga, Gerak Substansial (al-harokhah al-jauhariyyah) Mulla Shadra berpendapat bahwa gerak tidak hanya terjadi pada empat kategori aksiden: kuantitas, kualitas, posisi dan tempat.

Kata Kunci: Pemikiran, Pendidikan

 The development of Islamic thought in the world is growing rapidly. One Of the influential figures hearts Islam Education Thought was Mullah Sadra. Shadr Al-Muta’allihin atau Mulla Shadra thought education or a popular use is called the philosophy of Al-Hikmah Al muta'aliyah (transcendental philosophy). Type of this research is library research., assess namely writings relates with Mulla Sadra thought Islamic Education  Operates ontological, Mulla Sadra Thought and analysis is based on three things are: First, Ashalah al-being (prinsipianitas Existence) Like the earlier Muslim philosophers, Sadra tried Answering problems mahiyyah (kuiditas / essence), and forms (Existence). comparison between Existence essence Sadra states are positive, certainly, Specific and Realistic. Second, Tasykik (gradation form) IF IT Peripatetic philosopher considers form Benda any different of another form, although prinsipial hearts conjunction with mahiyah, Then For Mulla Sadra form is sole Reality Appears hearts gradation (Phase) the differentiate. Third, substantial motion (al-harokhah al-jauhariyyah) Mulla Sadra argued that the motion does not only happen in the four categories of accidents: quantity, quality, position and place. 

 Keywords: Development , Education

Full Text:

PDF

References


Bagir, Haidar. 2005.Buku Saku Filsafat Islam. Bandung: Mizan

Fakhry, Majid. 2001. Sejarah Filsafat Islam: Sebuah Peta Kronologis. Bandung: Mizan

Muthahhari, Murtadha. 2002. Filsafat Hikmah:Pengantar Pemikiran Sadra. Bandung; Mizan.

Shadra, Mulla. 2001. Kearifan Puncak (Hikmah al-Arsyiah). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

_____.http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/mulla-sadra-al-hikmah-al-mutaaliyah.html

_____http://neysya-atidiri.blogspot.com /2012/01/pemikiran-filsafat-islam-mulla-shadra_22.html

¬¬¬_____.http://neysya-jatidiri.blogspot. com/2012/01/pemikiran-filsafat-islam-mulla-shadra_22.html




DOI: https://doi.org/10.26618/jtw.v1i2.365

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL TARBAWI