Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Sarak (Syariat) Sebagai Unsur Pangngadakkang (Tradisi) Bagi Masyarakat Gowa

Rusli Malli, St. Rajiah Rusydi

Abstract


Abstrak

Penerapan nilai-nilai pendidikan Islam dalam Sarak (syariat) sebagai unsur Pangngadakkang (tradisi) bagi masyarakat Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji   menerapkan Nilai-nilai penidikan Islam yang dalam sarak sebagai unsur pangngadakkang,serta menyimak lebih lanjut pada tataran pemahaman masyarakat   Gowa. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian kualitatif, metode pendekatan yang berdasar pada teori-teori pendekatan ilmu kependidikan Islam dan bidang ilmu lain yang mendukung seperti pendekatan teologis normatif, pendekatan psikologis dan sosiologis dan historis sehingga tercakup pula di dalamnya pendekatan antardisipliner, yang datanya merujuk pada field research dan ditnunjang library research. Data yang diperoleh, langsung dari lokasi penelitian dengan cara menemui informan. Adapun prosedur pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis datanya secara kualitatif.  Hasil penelitian ini  disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam dalam  sarak sebagai unsur  pangngadakkang di kalangan masyarakat Gowa terutama berrkaitan dengan aqidah, syariat dan akhlak sudah diterapkan semenjak unsur Pangngadakkang yang kelima yaitu sarak yang diintegrasikan dengan unsur pangngadakkang lainnya seperti unsur Ada’, unsur Rapang, unsur Bicara dan unsur Wari’ yang ajarannya memuat tentang norma, aturan perundang-undangan dan juga tentang keseimbangan dan keteraturan dalam tatanan hidup bermasyarakat, namun aturan-aturan tersebut sebelum sarak diintegrasikan ke dalam unsur Panggadakkang tatanan kehidupan masyarakat belum menemukan ketenteraman.


Keywords


Kata kunci: Penerapan, Nilai, Pendidikan Islam, Sarak

Full Text:

PDF

References


Bahaking Rama, Sejarah Pendidikan Islam; Pertumbuhan dan Perkembangan Hingga Masa Khulafaurrasyidin (Cet. I; Jakarta: Paradotama Wiragemilang, 2002), h. 18

-----------------, Jejak Pembaharuan Pendidikan Pesantren (Jakarta: Parodatama Wiragemilang, 2003), h. 1.

J. H. Rapar, Filsafat Politik; Plato, Aristoteles, Agustinus,Machiavenlli (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), 96-97

Amelie Oksenberg Rorty, Philosophers on Education: New Historical Perspectives (New York: Routledge Published, 1998), h. 21

Edwin Wandr dan Gerald W. Brown, Essential of Educational Evaluation (t.tp: Hol Renehart, 1987), h. 16.

Kunadar, Pendidikan Indonesia dan Problematikanya (Jakarta: PT. Raja-Grafindo Persada, 2008), h. 1-2

Soedijarto, Pendidikan sebagai Sarana Reformasi Mental dalam Upaya Pembangunan Bangsa (Jakarta: balai Pustaka, 2005), h. 81.

Hamza B. Uno, Profesi Kependidikan; Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 5.

Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam (Cet. I; Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 28

K.A. Syarif D. Basang Manyambeang, Struktur Bahasa Makassar (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas, 1978), h. 52.

Maḥmūd Syalṭūt, Al-Islam; Aqidah wa Syari’ah (Cet.III; t.t.: Dar al-Kalam, 1966), h. 12

M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna Perspektif al-Qur'an (Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 1999), h. 49.

Syarifuddin Daeng Kulle dan Zainuddin Tika, op. cit., h. 14 dan 38. Lihat juga Zainuddin Tika, Lontarak Mangkasara Masuk Jalinan Besar Dunia (Makassar: Pustaka Repleksi, 2007), h. 21.

Abū Husain Ahmad Ibn Faris Ibn Zakariyah, juz IV ., h. 205.

TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah; Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan Hikmah (Cet. VII; Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h.

H.M. Quraish Shihab, Fatwa-fatwa Seputar Ibadah Mahdah (Cet. I; Bandung: Mizan, 1999), h. xxi

Abu Hamid al-Ghazali, Ihyā Ulum al-Din, juz IV (Bandung: {Pustaka Rezki, 1988), h, 65

Ahmad Amin, al-Akhlaq fiy al-Islam (Bairut: Dar al-Fikr, 1992), h. 6

Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Cet. III; Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 123

Zainuddin Tika, Lontarak Mangkasara., h. 26. Ungkapan tentang kejujuran tersebut terdapat pula dalam buku Matthes, Makassaarche Chrestomathie (Amsterdam: Gedrukt ED, 1992), h.247.




DOI: https://doi.org/10.26618/jtw.v4i02.2793

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Rusli Malli, St. Rajiah Rusydi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.