Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Inquiry Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa

Ana Dhiqfaini Sultan

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan inquiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pra eksperimen (pre-experimental design). Disain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok tunggal dengan pretest-postest atau one group pretest-postest design. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Sinjai. Pengumpulan data diperoleh melalui lembar penilaian keterampilan proses sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan data hasil observasi pengamat tentang keterlaksanaan perangkat pembelajaran, maka dapat dikemukakan keterlaksanaan perangkat pembelajaran memiliki rata-rata M = 1,77 yang menunjukkan bahwa semua aspek dan kriteria terlaksana seluruhnya. Model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan inquiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan peningkatan mencapai 40,87%. Dari analisis data diperoleh bahwa nilai rata-rata pemahaman konsep siswa mencapai skor 72 yang termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 78,26% (KKM = 65).

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Inquiry Terbimbing, Keterampilan Proses Sains.

The purpose of this study is to know whether through the implementations of cooperative learning model with guided inquiry approach can increase students’ skills in science process. This study categorized as pre experimental design. The design of the study one group pretest-postest design. The subject in this study is the class XI of SMA Negeri 3 Sinjai. The data were obtained through the assessment form of skills in science process. The result showed that the based on the data observation device on the implementation of learning device, it can be argued that the implementation of learning device has mean of M = 1,77 which showed that all the aspects and criteria was fully implemented. Cooperative learning model with guided discovery approach can increas students’ skill in science process, it reach 40,87%. From the analysis of data obtained that the mean score of comprehending the concept of student achieve a score of 72 is included in the high category by the level of students learning exhaustiveness achieve 78,26 % (KKM = 65).

Keyword: Cooperative Learning, Guided Inquiry, Students’ Skills in Science Proses


Full Text:

PDF

References


Amir Daud. 2007. Model-Model Pembelajaran: Bahan Ajar Diklat LPMP Sul-Sel, Makassar: LPMP Sul-Sel.

Ardat. 2010. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Teori Gagne dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Fisika pada Siswa Kelas X SMAN 10 Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar : Fisika, PPs UNM

Ardian Marnasusanti, 2007. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA

Negeri 5 Tegal Kelas XI IPA dalam Sub Pokok Materi Pergeseran Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum. Online (diakses : 27 Januari 2011) ; http://www.docstoc.com/?doc_id=22289367&download=1

Arikunto S, 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Hake , Richard R.1999. Analyzing Change/Gain Scores. Online (diakses : 10 Desember 2010); http://list.asu.edu

Haryono, 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Online (diakses : 10 Desember 2010) ; http://www.google.co.id/url?q=http://www.unesa.ac.id/bank/jurnal/Model_Pembelajaran_Berbasis_Peningkatan_Ketrampilan_Proses_Sains.

Khaeruddin dan Eko Hadi Sudjiono, 2005. Pembelajaran Sains (IPA) Berdasarkan KBK, Makassar: Badan Penerbit UNM.

Markaban, 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: PPPG Matematika

Marthen Kanginan, 2007. Fisika untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta : Erlangga.

Nasution S, 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurdin, 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar. Disertasi. Tidak diterbitkan. Surabaya : PPs UNESA.

Nurlina, 2009. Pengembangan Perangkat Activity-Based Assessment Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Eksperimen. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar : Fisika, PPs UNM.

Sanjaya, W, 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenata Media Group.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Supiyanto, 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Phibeta.

Tim LPMP. 2004. Model-Model Pembelajaran : Bahan Sosialisasi Model-Model Pembelajaran LPMPSul-Sel, Makassar : LPMP Sul-Sel

Trianto, 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (CTL) di Kelas. Jakarta : Cerdas Pustaka Publisher.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Group.

Tri Hastuti, Singgih dan Yoko Rimi, 2008. Pembelajaran Keterampilan Proses, Inquiri, dan Discovery Learning. Online (diakses : 10 Desember 2010) ; http://umifatmawati.blog.uns.ac.id/2009/07/17/8/.

Wetzel, R. David. 2008. Scientific Inguiry As A Process For Learning. Online (diakses : 27 Januari 2011); http://curriculalessons.suite101.com/article.cfm/




DOI: https://doi.org/10.26618/jpf.v4i2.305

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan Fisika

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View JPF Stats

   Free counters!

Jurnal Pendidikan Fisika  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.