Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah menengah atas. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Tanjungpinang dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis fenomenologi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan tiga guru bahasa Indonesia kelas X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi beberapa tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, antara lain keterbatasan waktu, kondisi dan fokus belajar siswa, serta keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran. Waktu pembelajaran yang terbatas menjadi kendala dalam menyampaikan materi dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam. Selain itu, ketidakhadiran dan kurangnya fokus siswa menjadi tantangan dalam menjaga partisipasi aktif selama proses pembelajaran. Di sisi lain, keterbatasan sarana dan prasarana, seperti proyektor dan buku ajar mendorong guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi. Meskipun demikian, para guru telah menunjukkan inisiatif dan adaptasi melalui berbagai strategi pembelajaran dan pemanfaatan perangkat teknologi seperti LMS dan WhatsApp, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan adaptif. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang lebih efektif dan sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.