Persepsi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unismuh Makassar terhadap Penggunaan Alat Peraga Manipulatif
Abstract
Alat peraga manipulatif adalah alat bantu pelajaran yang digunakan oleh guru dalam menerangkan materi pelajaran dan berkomunikasi dengan siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa PGSD Unismuh Makassar tentang penggunaan alat peraga manipulatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan persepsi mahasiswa PGSD calon guru SD terhadap aspek keefektifan alat peraga, aspek materi, aspek siswa, aspek strategi pembelajaran, aspek keaktifan, aspek pemahaman materi dan aspek ketertarikan materi. Dari ketujuh aspek tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa mahasiswa calon guru SD percaya bahwa alat peraga manipulatif efektif dalam membantu siswa memahami konsep matematika untuk aspek materi sekitar 40,9% atau ada 18 orang yang sangat setuju dan 45,5% yang setuju atau 20 orang yang memilih bahwa setiap materi matematika perlu menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran di kelas. Kemudian 45,5% siswa percaya bahwa semua siswa memerlukan alat peraga manipulatif untuk menjembatani pola pikir konkret ke abstrak. ini sejalan dengan aspek keempat, dapat dilihat dari 54,5% sangat setuju bahwa seorang guru perlu memiliki strategi khusus dalam membelajarkan matematika menggunakan alat peraga agar ilmu yang di transfer ke siswa dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti. Begitupun pada aspek yang kelima 65,9% yang sangat setuju atau 29 siswa dan 34,1% atau 15 siswa yang setuju bahwa dengan menggunakan alat peraga manipulatif siswa lebih aktif dan tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika lebih cepat dibanding dengan tidak menggunakan alat peraga.
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unismuh Makassar terhadap Penggunaan Alat Peraga ManipulatifKeywords
Full Text:
PDFReferences
Hidayah, I., & Sugiarto. (2015). Model of Independent Working Group of Teacher and Its Effectiveness towards the Elementary School Teacher ’ s Ability in Conducting Mathematics Learning. Procedia-Social and Behavioral Science. Vol. 214. pp.43-50.
Jitendra, A. K., Nelson, G., Pulles, S. M., Kiss, A. J., & Houseworth, J. (2016). Is Mathematical Representation of Problems an Evidence-Based Strategy for Students With Mathematics Difficulties? Exceptional Children. Vol. 83(1). pp. 8-25.
Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Pers.
Pani, S. (2016). Persepsi Guru dan Siswa terhadap alat peraga bilangan pecahan berbasis Montessori. Skripsi
Pepin, B., Xu, B., Trouche, L., & Wang C. (2017). Developing a deeper understanding of mathematics teaching expertise: an examination of three Chinese mathematics teachers’ resource systems as windows into their work and expertise. Educational Studies in Mathematics. Vol. 94(3). pp.257-274.
Rachmiati, W. (2016). Menciptakan Pembelajaran Matematika Bermakna bagi Mahasiswa Calon Guru SD/MI melalui Metode Laboratorium. Primary. Vol. 8(1). pp.1-23.
Tucker, S., & Johnson, T. (2017). I Thought This Was a Study on Math Games: Attribute Modification in Children’s Interactions with Mathematics Apps. Education Science. Vol. 7(2). pp.50-57.
DOI: https://doi.org/10.26618/jkpd.v4i2.2367
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Hamdana Hadaming, Andi Ardhila Wahyudi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.