Analisis Sosial Potensi Pariwisata Budaya “Uma Ncuhi” Mbawa
Abstract
Rumah Ncuhi atau biasa disebut uma leme secara manifestasi merupakan tempat lahirnya nilai- nilai sosial, nilai-nilai estetika, religi, norma dan budaya. Sehingga untuk menjamin keberlanjutan dari nilai-nilai luhur yang diwarisi oleh nenek moyang sehingga dapat membentuk karakter generasi, maka generasi penerus sebagai pewaris budaya harus menjaga dan merawat budaya rumah adat, tardisi dan nilai-nilai luhur ini, dijadikan sebagai kekayaan budaya masyarakat Mbawa. Potensi budaya tersebut akan sangat menunjang bagi wisata Uma Ncuhi untuk itu perlu adanya analis lebih lanjut terkait dengan penganggalian potensi wisata yang ada di Desa Mbawa lebih khususnya dan Kecamatan Donggo pada umumnya.
Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian di Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Subjek penelitian masyarakat Desa Mbawa, pemerintah desa Mbawa, tokoh pemuda dan tokoh adat di desa Mbawa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Objek wisata utama Uma Ncuhi biasa atau sebut uma leme oleh orang Mbawa rumah ini berbentuk kerucut dan bentuk bangunan dari atap dan dinding terbuat dari alang-alang. Selain itu terdapat pula objek wisata penunjang diantaranya 1) Raju adalah sebuah kegiatan adat masyarakat desa Mbawa yang dilakukan sebelum memulai musim tanam sebagai tanda untuk mengusir hama yang menggangu tanaman warga. 2) Karawi rasa adalah kegiatan yang dilakukan di Uma Ncuhi oleh masyarakat dan para tetua adat untuk menghindari bala bencana. 3) Tari kalero adalah tari yang disajikan oleh para wanita dari kalangan masyarakat Mbawa untuk menyambut tamu dari luar daerah. 4) Tari toja/mpisi adalah tari yang biasa di sebut juga dengan tari kerasukan yang dilakukan oleh para laki-laki ketika menghadapi musuh.
Dari penelitian ini bisa didapatkan bahwa pengembangan obyek wisata budaya Uma Ncuhi masih belum dikelolah dengan maksimal. Perlu sebuah kerja sama antar pemangku kepentingan untuk mengembangkannya. Selain itu juga perlu adanya payung kebijakan untuk mengembangkan. Peran masyarakat menjadi sangat penting, karena masyarakat merupakan pihak yang sangat mengerti dan mengetahui keberadaan obyek tersebut. sehingga pariwisata dengan potensi yang ada di objek wisata Uma Ncuhi harus dikelolah dengan berbasis masyarakat. Peran pemerintah adalah meningkatkan kapasitas SDM atau pengelola dengan melakukan pelatihan-pelatihan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bima dalam Angka. (Data statistik 2019).
Demartoto, Argyo. 2013. Teori Konstruksi Sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. (http://argyo.staff.uns.ac.id). Diakses: 3 Januari 2015.
Meleong, Lexy. 2002. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mamerta, Yuliana. 2014. Rumah Adat Melayu. Universitas Negeri Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.
Narwoko, J Dwi dan Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi; Teks, Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media Grup.
Slamet. Y. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: UNS Press
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Sumarwoto, J. 1990. Pengembangan Agrowisata: Potensi dan Propek.
Seminar Nasional: Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Sumatera. Berastagi, 5 – 8 Maret.
DOI: https://doi.org/10.26618/equilibrium.v9i1.4345
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Equilibrium: Jurnal Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Diterbitkan:
Program Studi Pendidikan Sosiologi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Alamat: Jalan Sultan Alauddin No 259
Email: jurnalsosiologi@unismuh.ac.id
Bekerjasama Dengan Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI)
Karya ini dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .