Nilai Kesenian Budaya Tarian Caci Pada Masyarakat Manggarai Kabupaten Manggarai Timur
Abstract
Masalah utama dalam penelitian ini adalah nilai-nilain kesenian budaya tarian caci pada masyarakat manggarai Desa Kazu wangi Kabupaten Manggarai Timur, bahwa sebagian besar masyarakat Desa Kazu wangi Kabupaten Manggarai Timur sangat antusias dalam melestarikan budaya tarian caci yang merupakan tarian khas masyarakat manggarai pada umumnya, yang merefleksikan kebudayaan dan keseharian masyarakat manggarai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai budaya tarian caci pada masyarakat Manggarai Desa Kazu wangi Kabupaten manggrai Timur, metode penelitian ini menggunakan penelitian etnografi- kualitatif, suatu metode yang menggunakan observasi langsung mengenai kegiatan manusia dalam konteks sosial-budaya.
Penggumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Untuk mengkaji nilai-nilai budaya tarian caci pada masyarakat manggarai Desa Kazu Wangi digunakan pendekatan folklor. Teknik analisis data melelui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan teknik keabsahan data menggunakan tringulasi sumber, waktu dan teknik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai-nilai kesenian budaya tarian caci hanya ada dalam kebudayaan manggrai dan menjiwai semua aspek kehidupan orang manggarai. Tarian caci selalu dipentaskan pasca panen, antara bulan juli sampai dengan september, dan dilakuan selama tiga hari. Tarian tarian caci juga mengandung makna simbolis, melambangkan kejantanan, kepahlawanan , keramaiaan ,kemegahan dan semangat sportivitas yang tinggi. Tarian caci juga memiliki banyak fungsi bagi kelangsungan hidup masyarakat Desa kazu wangi, sebagai komoditas pariwisata, sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan dan para leluhur, serta media pendidikan.
Keywords
Full Text:
PDF DownloadReferences
Bakker, JWM, 1992, Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar, Yogyakarta: kanisius.
Creswell John W. 2009. “Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed” Yogyakarta: Pustaka pelajar
Dagur, Anthony Bagul, 1977, Kebudayaan Manggarai Sebagai salah satu Khasanah Kebudayaan Nasional, Surabaya, Ubhara Press.
De Rosari, Anton BL, 1988, Kedudukan Kebudayaan Daerah dalam Pembangunan Kebudayaan Nasional, Kupang.
Depertemen Kebudayaan dan Pendidikan, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari: Sebuah Pengenalan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prastowo, 2014. Metode penelitian Kualitatif dalam perspektif Rancangan penelitian
Puersen, C.A. Van., 1993, Strategi Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius.
Soekmono, R., 1990, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, Yogyakarta: Kanisius
Sugiyono. 2013, “metode peneliti kualitatif dan kuantatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarata: Kanisius Yogyakarta.
Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Usman, Hasan, Haji, 1988, Pranan Kebudayaan Daerah dalam Menunjang Pembangunan Nasional, Nusa Tenggara Timur: Panitia Pelaksana Temu Budaya Daerah Tingkat I.
Verheijen, jilis, A.J., 1991, Manggarai dan Wujud Tertinggi, Penerjemah: Alex Beding dan Marcel Beding, Jakarta: lIPI_RULL.
Yatman, Darmanto, 1988, Pandangfan Pemangku Kebudayaan Daerah Nasional Indonesia, Surakarta: Kantor Wilayah Departemen pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.
DOI: https://doi.org/10.26618/equilibrium.v7i2.2663
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Equilibrium: Jurnal Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Diterbitkan:
Program Studi Pendidikan Sosiologi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Alamat: Jalan Sultan Alauddin No 259
Email: jurnalsosiologi@unismuh.ac.id
Bekerjasama Dengan Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI)
Karya ini dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .