NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN SULTAN AGUNG DALAM BABAD SULTAN AGUNG: KAJIAN STRUKTURALISME LEVI-STRAUSS

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.26618/qbh68v08

Kata Kunci:

Sultan Agung, kepemimpinan, Babad, strukturalisme, oposisi biner

Abstrak

Penelitian ini membahas nilai-nilai kepemimpinan Sultan Agung sebagaimana dikonstruksi dalam Babad Sultan Agung, menggunakan pendekatan strukturalisme Lévi-Strauss. Isu utama yang diangkat adalah bagaimana figur Sultan Agung dibentuk bukan semata-mata melalui legitimasi politik dan garis keturunan, melainkan melalui narasi simbolik dan spiritual dalam teks sastra tradisional Jawa. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan menguraikan struktur naratif serta oposisi biner dalam Babad Sultan Agung yang mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan ideal menurut kosmologi Jawa. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan teknik studi pustaka dan pembacaan mendalam terhadap teks babad. Analisis difokuskan pada tahapan transformasi tokoh (separation, transition, incorporation) serta pola oposisi seperti politik–spiritual, duniawi–ilahi, pusat–pinggiran, dan legitimasi biologis–spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sultan Agung dikonstruksikan sebagai pemimpin yang dipilih secara ilahiah, memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan luar biasa, menjalani asketisme yang mendalam, menjunjung tinggi keadilan, serta berperan sebagai otoritas keagamaan. Nilai-nilai kepemimpinan tersebut tidak hanya memperkuat posisi Sultan Agung sebagai raja politik, tetapi juga sebagai pemimpin spiritual dalam tradisi Islam-Jawa. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa Babad Sultan Agung menyajikan model kepemimpinan yang holistik, di mana kekuasaan politik diselaraskan dengan legitimasi spiritual dan tanggung jawab moral, membentuk figur raja ideal dalam pandangan budaya Jawa.

Biografi Penulis

  • Diah Ayu Wardani, Magister Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.
    Mahasiswa Magister Ilmu Susastra
  • Ken Widyatwati, Magister Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro.
    Dosen Magister Ilmu Susastra

Referensi

Ahimsa-Putra, H. S. (2009). Strukturalisme Lévi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.

Aziz, Muhammad Ilham. (2018). “Representasi Nasionalisme dalam Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018).” Jurnal Imaji Vol. 12 No. 3 (104-111).

Endraswara, S. (2016). Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.

Fionerita, E., Prahastya, H., & Saddhono, K. (2017). “Analisis Struktural Serat Nitik Karya Sultan Agung”. Paramita: Historical Studies Journal, 27(2), 199-210.

Ghulamudin, Mirza. (2021). Cermin Sikap Kepemimpinan Sultan Agung Terhadap Pendidikan Kesastraan dalam Film Sultan Agung Tahta, Perjuangan dan Cinta. Tesis. Magister Pedagogi: Universitas Pancasakti.

Kamidjan. (2012). “Naskah Babad Nitik Sultan Agung: Sebuah Produk Kebudayaaan Jawa.” Jurnal Mabasan Vol. 6 No. 1 (49-69).

Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Noor, Redyanto. (2015). Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Fasindo.

Ratna, N. K. (2011). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ricklefs, M. C. (1993). A History of Modern Indonesia Since c.1300. London: Macmillan.

Riyadi, Slamet. (2011). “Titah Baginda Versus Hak Putra Mahkota dalam Babad Nitik Sarta Cabolek Kanteng Sinuwun Sultan Agung Ing Mataram.” Jurnal Widyaparwa Vol. 39 No. 1 (1-18) edisi Juni 2011.

Susilo, D. (2020). Sejarah Mataram Islam dan Perjuangan Sultan Agung Melawan VOC. Jakarta: Pustaka Bangsa.

Zoetmulder, P. J. (1983). Kalangwan: Sastra Jawa Kuno. Jakarta: Djambatan.

Diterbitkan

2025-09-29

Terbitan

Bagian

Artikel