REPRESENTASI MAKSIM PKS DALAM TUTURAN INTERAKSI PEMBELAJARAN BI DI KELAS XI SMA UNISMUH MAKASSAR

ABD RAHMAN RAHIM

Abstract


Abstract

PKS basic constructs systems were beyond the language used as the rational principles in communication. However, PKS language elements affect were the selection, arrangement, and interpretation communication. The essential of PKS system was a communication rules that were beyond language, but it could influence the selection of language elements, arrangement, as well as the interpretation of utterances. The speech acts can be delivered communicative, if the maxim of quantity, quality, relation, and manner considered by the speaker. Therw were four types of maxim, namely (a) violation (Violate), (b) neglect (opt out) , (c) the clash (clash), and (d) the game (flout). Violete occur means that the participants said wrong using the maxim. This study was a qualitative approach is used because this study has the characteristics (1) has a natural background as a data source directly by using the researcher as the key instrument, (2) is a description, (3) concerned with process rather than outcomes, (4) using inductive data analysis, and (5) emphasize kebermaknaan.Penelitian is expected to resolve the problems of the Cooperation principle Violations

Key Words: Maxim, Cooperation principle

Abstrak

Konstruk dasar PKS berada di luar bahasa yang digunakan sebagai prinsip-prinsip rasional komunikasi.Akan tetapi, PKS memengaruhi pemilihan unsur bahasa, penataan, dan penafsiran tuturan.PKS pada hakikatnya merupakan kaidah berkomunikasi yang berada di luar bahasa, namun dapat memengaruhi pemilihan unsur bahasa, penataan, serta penafsiran tuturan. Karena itu, tindak tutur itu dapat disampaikan secara komunikatif, apabila maksim kuantitas, kualitas, hubungan, dan cara diperhatikan oleh peserta tutur.Pelanggaran maksim tutur menjadi empat jenis, yaitu (a) pelanggaran (violate), (b) pengabaian (opt out), (c) perbenturan  (clash), dan (d) permainan (flout). Pelanggaran (violete) terjadi karena peserta tutur tidak mampu menggunakan maksim secara benar.Jenis tulisan dalam karya tulis ilmiah ini adalah pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini memiliki karakteristik (1) memunyai latar alamiah sebagai sumber data secara langsung dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci, (2) bersifat deskripsi, (3) mementingkan proses daripada hasil, (4) menggunakan analisis data secara induktif, dan (5) menekankan  kebermaknaan.Penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tentang Pelanggaran Prinsip Kerjasama.

 

Kata Kunci: Prinsip Kerja Sama, Maksim.


Full Text:

PDF

References


Danim Sudarwan. 2010. Pengantar Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana.

Saputra, Dimas. 2011. Maksim PKS (Prinsip Kerja Sama )Malang : Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Keguruan.

Paelori, Thamrin. 2005. Pembelajaran Keterampilan Berbicara Secara Kreatif dan Inovatif.Makalah, disampaikan dalam Simposium Pendidikan di Jakarta.

Rofi’uddin. 2002. Pragmatik. Jakarta: Gramedia.




DOI: https://doi.org/10.26618/konfiks.v1i2.176

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 JURNAL KONFIKS

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
Journal Konfiks is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.