FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PROSES COLLABORTIVE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN LUWU UTARA

Elya Septiani, Muhammadiah Muhammadiah, Mappamiring Mappamiring

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses collaborative governance dalam pengelolaan ruang terbuka hijau di Kabupaten Luwu Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe fenomenologi. Adapun sumber data dari penelitian ini yakni sumber dta primer yang diperoleh melalui interview dengan informan, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen yang terkait dengan topic penelitian. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor pendukung dalam proses kolaborasi yakni: (a) faktor struktur sosial, adanya hubungan saling percaya, saling menyadari akansetiap tugas dan fungsi masing-masing stakeholder dalam mengelola ruang terbuka, b) kepentingan pemerintah, bahwa pemerintah memiliki kepentingan dalam mengelola lingkungan hidup dengan menyediakan ruang terbuka hijau, yang kemudian kepentingan tersebut dijabarkan dalam kebijakan tentang pengelolaan ruang terbuka hijau diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Adapun fakto penghambat proses kolaborasi yakni faktor kultural, bahwa masyarakat disekitar ruang terbuka hijau memiliki kebiasaan atau budaya beternak, yang mana hewan ternak ini dibiarkan berkeliaran sehingga merusak fasilitas ruang terbuka hijau dan masyarakat pun masih memiliki kebiasaan yang menganggap bahwa pemerintah yang sepenuhnya yang bertanggung jawab terhadap ruang terbuka hijau sehingga peran dan partisipasi masyarakat masih rendah.


Keywords


Collaborative Governance, Ruang Terbuka Hijau

Full Text:

PDF

References


Abdurrahim, A.Y, 2015. Skema Hutan Kemasyarakatan (HKM) Kolaboratif Sebagai Solusi Penyelesaian Konflik Pengelolaan SDADI Hutan Sesaot Lombok Barat. Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol 3 No 3

Arianti, Iin, 2010. Ruang Terbuka Hijau. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa Vol 3 No 1

Arifiyanti, H N, 2014. Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Semarang Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal GeodsiUndip Vol 3 No 1

Batara, AS, 2018. Pentingnya Kolaborasi Stakeholder Dalam Mewujudkan Terminal Sehat di Sulawesi Selatan. The Indonesian Journal Of Health Promotion Vol 1 No 1

Emerson K, Nabatchi T, Balogh S, 2011. An Integrative Framework For Collaborative Governance. Journal Of Public Administration Reseach and Theory 22:1-29

Falah, Faiqotul, 2013. Kajian Efektivitas Pengelolaan Kolaboratif Taman Nasional Kutai. Jurnal Analis Kebijakan Kehutanan Vol.10 No. 1

Farida, K M, 2010. Prospek dan Permasalahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Pengurangan Dampak dan Adaptasi Terhadap Pemanasan Lokal. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan Vol.4 No.2

Haryono, Nanang, 2012. Jejaring Untuk Membangun Kolaborasi Sektor Publik. Jurnal Jejaring Administrasi Publik Vol 4 No 1

Hidayatulloh dan Hutami, 2019. Collaborative governance in Gender Mainstreaming Policy in Yogyakarta City. Jurnal Studi Pemerintahan Vol 10 No 2

Imansari, Nadia, 2015. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota Sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang Vol 1 No 3

Innes, J.E. dan Booher, D.E. (2010). Beyond Collaboration Democratic Governance for a Resilient Society in Planning with Complex-ity, An Introduction to collaborative rationality or public policy, pp 196-215., Routledge, Oxon.

Irawan, Denny, 2017. Collaborative Governance (Studi Deskriptif Proses Pemerintahan Kolaboratif Dalam Pengendalian Pencemaran Udara di Kota Surabaya). Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik Vol 5 No3

Jovi, A k dan Retno, S, 2017. Sinergitas Antar Stakeholders dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota di Kota Temanggung. Jurnal Wacana Publik Vol 1 No 1

Kim, Soonhee, 2009. Management Strategy for Local Government, Seoul, United Nations Project Office On Governance

Lukito, 2016. Collaborative Governance Dalam Pengembangan Kerajinan Blangkon di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. JIAP Vol 3 No 1

Marmi, 2016. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Surabaya Sebagai Wahana Peningkatan Kemampuan Dasar Sistematik Tumbuhan. Jurnal Inovasi Vol XVIII No. 1

Marta, Auradian, 2016. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu di Provinsi Riau dalam Perspektif Collaborative Governance. Prosiding Seminar Nasional Reformasi dan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan

Muhammad, dkk, 2017. Collaborative Governance Model in Managing International Borders in Riau Island Province Using Partial Least Squares Method. Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik Vol. 21 No. 2

Mustari, Nuryanti, 2013. Implementasi Kebijakan Publik Pemahaman Teoritis Empiris. Makassar : Membumi Publishing

Novita, A A, 2018. Collaborative Governance dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kawasan Pertambangan. Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 4 No1

Nurlina, S dan Risma, H, 2017. Partisipasi Masyarakat Perkotaan dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Urban, Makassar, Indonesia. Prosiding Seminar Hasil Penelitian (SNP2M) pp 131-135

O’leary, Resemary, et all,2010. The Future Of Public Administration Around The World,Washinton Dc ; Georgetown University Press

Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Purdy, JM, 2012. A Framework For Assessing Power in Collaborative Governance Proceses. Journal of Public Administration Review vol 72 iss 3

Rawung, F C, 2015. Efektivitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dalam Mereduksi Emesi Gas Rumah Kaca (GRK) di Kawasan Perkotaan Boroko. Jurnal Media Matrasain Vol 12 No 2

Rijal, Syamsu, 2008. Kebutuhan RTH di Kota Makassar Tahun 2017. Jurnal Hutan & Masyarakat Vol III No.1

Sepriandi, Sigit, 2019. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Collaborative Governance. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Social Politik MUA Vol 7 No 1

Sudarmo, 2011. Isu-Isu Administrasi Publik Dalam Perspektif Governance. Surakarta : Smart Media

Sufianti, Ely dkk, 2012. Proses Kolaboratif Dalam Perencanaan Berbasis Komunikasi Pada Masyarakat Non Kolaboratif. Jurnal Mimbar Vol 29 No 2

Sufianti, Ely, 2014. Kepemimpinan dan Perencanaan Kolaboratif Pada Masyarakat Non-Kolaboratif. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 25 No 1




DOI: https://doi.org/10.26618/jppm.v3i1.4900

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.


Flag Counter