Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Terhadap Kepatuhan Syariah Oleh Penyelenggara Teknologi Finansial

Fadzlurrahman Fadzlurrahman, Etty Mulyati, Helza Nova Lita

Abstract


Prinsip utama dalam lembaga keuangan adalah prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian sering kali diartikan secara sempit karena hanya melihat kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan. Penerapan prinsip kehati-hatian terbagi menjadi tiga, yaitu kehati-hatian terhadap lembaga keuangan syariah itu sendiri, kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan, dan kehati-hatian yang dibebankan kepada organ perusahaan dalam menjaga kepercayaan nasabah. Peran penting Dewan Pengawas Syariah dalam Fintech Syariah adalah mengawal penerapan Prinsip Syariah dalam menjalankan pembiayaan yang dipadukan dengan teknologi. Peraturan AAOIFI dan IFSB mewajibkan ada Dewan Pengawas Syariah di perusahaan syariah. Perkembangan teknologi juga membutuhkan sumber daya manusia yang lebih kompeten dalam menghadapi perkembangan teknologi. Persoalan yang akan diangkat adalah bagaimana kesiapan negara-negara yang menggunakan sistem syariah untuk menerapkan prinsip  kehati-hatian dalam membangun sharia compliance terutama dalam teknomogi finansial. Dalam memaksimalkan peran Dewan Pengawas Syariah perlu memperhatikan independensi, kompetensi, ketekunan, kompensasi, dan dukungan perusahaan. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah di beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Pakistan patut menjadi bahan perbandingan guna memaksimalkan Dewan Pengawas Syariah. Dewan Pengawas Syariah Indonesia masih berbentuk lembaga yang terpisah dari pemerintah, berbeda dengan Malaysia dan Pakistan yang sudah ada di pemerintahan sehingga pelaksanaan fatwa yang dikeluarkan dapat memiliki kekuatan hukum mengikat.

Keywords


Islamic Financial Technology; The Sharia Supervisory Board; The Prudential Principle; Comparative Law

Full Text:

PDF

References


Abubakar, L., & Handayani, T. (2017). Telaah Yuridis Terhadap Implementasi Kehati-hatian Bank dalam Aktivitas Perbankan Indonesia. De Lega Lata.

Abubakar, L., & Handayani, T. (2018). PERCEPATAN PERTUMBUHAN PERBANKAN SYARIAH MELALUI IMPLEMENTASI TATA KELOLA SYARIAH. Law and Justice. https://doi.org/10.23917/laj.v2i2.3417

Apprendix IV Minimum Competence Requirements for Member of the Sharia Board. (2009). Guiding Principles on Sharia Governance System for Institutons Offering Islamic Financial Service. Kuala Lumpur: IFSB.

Buang, A. H. (2004). “Penulisan dan Kajian Fatwa”, dalam Fatwa di Malaysia. Kuala Lumpur: Jabatan Syariah dan Undang-Undang, Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya.

Chapra, M. U., & Ahmed, H. (2002). Corporate Governance in Islamic Institution. Jedah: IRTI-Islamic Development.

Hasan, Z. (2012). Legal Aspects of Islamic Financial. Kuala Lumpur: Universiti Sains Islam Malaysia.

Hasballah, M. ‘Ali. (n.d.). Usul al-Tasyri’ al-lslami. Beirut: Daral-Fikr.

Herman. (2019). Ini Hambatan yang dihadapi Fintech Syariah. Retrieved February 13, 2019, from www.beritasatu.com/ekonomi/537830

Ichsan, R. (2013). Teori Keagenan (Agency Theory). Retrieved January 23, 2020, from https://bungrandhy.wordpress.com/2013/01/12/teori-keagenan-agency-theory/

Islamic Banking and Takaful Departement BNM. BNM/RH/GL/012-1.

Islamic Banking dan Takaful Department BNM No. BNM/RH/GL/012-1. (n.d.). Guidelines on the Governance of Sharia Committee for Islamic Financial Institution.

Kunhibava, S. (2015). Shariah Governance of Islamic Banks in Malaysia Shariah Governance of Islamic Banking in Malaysia. (January 2012).

Mahfudh, S. (2007). Agenda Krusial Bahtsul Masa’il: Mempertimbangkan Realitas di Hadapan Kebenaran Teoretik.

Mudzhar, A. (1994). Fiqih dan Reaktualisasi Ajaran Islam. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.

Nafis, C. (2011). Teori Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Nizar, M. . (2018). Teknologi Keuangan (Fintech): Konsep dan Implementasinya Di Indonesia. Warta Fiskal, 5–13.

Rivai, V., & Veithzal, A. P. (2008). Islamic Financial Management (Teori, Konsep dan Aplikasi Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rostanti, Q. (2013). Indonesia Tak Bisa Adopsi Aturan DPS Malaysia. Retrieved from Republika Online website: https://repubika.co.id/berita/ms84vl/indonesia-tidak-bisa-adopsi-aturan-dps-malaysia

State Bank of Pakistan. (2008). Strategic Plan for Islamic Banking Industry. Islamabad: SBP.

Sudi, D. M. (2016). Efektivitas Dewan Pengawas Syariah Pada Perbankan Syariah (1st ed.). Yogyakarya: Deepublish.

Syarifuddin, A. (1998). Tugas dan Tanggung Jawab Ulama dalam Masyarakat dan Pemerintah: Pengalaman di Indonesia. In Mufti dan Fatwa di Negara-Negara Asean. Kuala Terengganu: Yayasan Islam Terengganu.




DOI: https://doi.org/10.26618/j-hes.v4i02.4213

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Fadzlurrahman Fadzlurrahman, Etty Mulyati, Helza Nova Lita

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. View My Stats