Civic Culture in the Values of Local Wisdom of the Dayak Kantuk Community in Bika Village

Natalia Itut, Jagad Aditya Dewantara, Bistari Bistari

Abstract


Culture is a characteristic preserved by ethnic groups in the social environment. The existence of cultural preservation provides a space embedded in community groups in realizing cultural consistency from generation to generation, such as the gawai makai taun tradition as a Kantuk Dayak custom held in May every year. This article aims to analyze the local wisdom of the community as a tradition attached to the Kantuk Dayak tribal group in carrying out the Gawai tradition. This study is essential to be carried out, especially for the preparation, process, and preservation of the values of local wisdom of the gawai tradition in Bika Village. This study uses a qualitative approach with contemporary ethnographic methods. The informants were village heads, community leaders, local communities, migrant communities, and traditional stakeholders, totaling nine informants. The results obtained that the value of local wisdom of the Kantuk Dayak community upholds solidarity in carrying out the gawai makai taun tradition, which means the community's gratitude to God for the blessings and fortune given in the form of appreciation for the abundant rice harvest. In addition, the Gawai Makai Taun tradition brings the community in Bika Village to strengthen cooperation in preparing and implementing the Makai Taun tradition, which contains local wisdom values that lead to a civic culture such as the ceremony carried out by the community in Bika Village to prepare gawai and implement gawai together.

Kebudayaan menjadi suatu ciri khas yang dilestarikan kelompok etnis dalam lingkungan sosial. adanya pelestarian budaya memberikan ruang yang tertanam pada kelompok masyarakat dalam mewujudkan konsitensi budaya dari generasi ke genarasi seperti tradisi gawai makai taun sebagai adat istiadat Dayak Kantuk yang dilaksanakan pada bulan Mei setiap tahunnya. Artikel ini bertujuan untuk mengalisis kearifan lokal masyarakat sebagai tradisi yang melekat pada kelompok suku Dayak Kantuk dalam melaksanakan tradisi Gawai. Kajian ini menjadi penting untuk dilakukan terutama untuk persiapan, proses serta pelestarian nilai-nilai kearifan lokal tradisi gawai di Desa Bika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi kontemporer. Informan yang diambil yakni kepala desa, tokoh masyarakat, masyarakat setempat, masyarakat pendatang dan pemangku adat. Jumlah seluruhnya 9 orang informan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Nilai kearifan lokal masyarakat Dayak Kantuk menjunjung tinggi solidaritas dalam melaksanakan tradisi gawai makai taun dimaknai rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas berkat dan rejeki yang diberikan dalam bentuk syukur terhadap panen padi yang melimpah. Disamping itu, tradisi gawai makai taun membawa masyarakat di Desa Bika untuk mempererat kerjasama dalam mempersiapkan dan melaksanakan tradisi gawai makai taun terkandung nilai-nilai kearifan lokal yang mengarah kepada.budaya kewarganegaraan seperti upacara gawai dilakukan masyarakat di Desa Bika untuk mempersiapan gawai dan melaksanakan gawai bersama-sama.


Keywords


Civic Culture, Values of local wisdom, Kantuk Dayak Community, Budaya Kewarganegaraan, Nilai-nilai kearifan lokal, Dayak Kantuk

Full Text:

DOWNLOAD

References


Ade, V., & Affandi, I. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Mengembangkan Keterampilan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat Talang Mamak Kec. Rakit Kulim, Kab. Indragiri Hulu Provinsi Riau). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 77. https://doi.org/10.17509/jpis.v25i1.3671

B.miles, M., Huberman, A. michael, & johnny saldana. (2014). No Title. Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook, edition 3.

Bahri, S. (2015). Gawai Dayak sebagai Sumber Sejarah Lokal Tradisi Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 12(2). https://doi.org/10.21831/socia.v12i2.12236

Couldry, N., Stephansen, H., Fotopoulou, A., MacDonald, R., Clark, W., & Dickens, L. (2014). Digital citizenship? Narrative exchange and the changing terms of civic culture. Citizenship Studies, 18(6–7), 615–629. https://doi.org/10.1080/13621025.2013.865903

Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (4th ed.). SAGE Publications.

Donny Ermawan. T., M. D. . (2017). Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Daerah di Kebudayaan Indonesia Meningkatkan Peran Pemimpin Visioner untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik ( Good Governance ) Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Berbasis Iptek dalam Mewujudkan Ketahanan.

Efriani, E., Dewantara, J. A., Praptantya, D. B., Darmawan, D. R., & Hijjang, P. (2020). Maskawin sebagai Pertahanan Strata Sosial Samagat Etnik Dayak Tamambaloh. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial Dan Budaya, 9(1), 1–14. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v9i1.719

Efriani, E., Praptantya, D. B., & Dewantara, J. A. (2020). Dange: Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 22(2), 167–176. https://doi.org/10.14203/jmb.v22i2.1076

Elyta, E. (2021). Gawai Dayak Festival and the Increase of Foreign Tourist Visits. Jurnal Global & Strategis, 15(1), 167. https://doi.org/10.20473/jgs.15.1.2021.167-186

Feriandi, Y. A. (2017). Revitalisasi moral kewarganegaraan dalam ungkapan Jawa sebagai sumber pembentukan civic culture dan politic culture. 14.

Fusnika, & Dua, F. L. (2019). Kontribusi Budaya Lokal Gawai Dalam Menumbuhkan. Jurnal Pekan, 4(2), 149–158.

Hatta, S. (2016). Nilai-Nilai Solidaritas Generasi Muda Simeon Hatta. Program Studi Pendidikan Sosiologi Jurusan Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, 1–11.

Haybi-B M., & Shoshana, A. (2021). Ethnic mobility: ethno-class identities and self-negation. Journal of Social Identities, 27(3), 326–341. https://doi.org/10.1080/13504630.2020.1822796

Herlan, H., Praptantya, D. B., Juliansyah, V., Efriani, E., & Dewantara, J. A. (2020). Konsep Sehat dan Sakit pada Budaya Etnis Dayak Kebahan. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial Dan Budaya, 9(1), 24–38. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v9i1.720

Korniadi, K., & Purwanto, P. (2019). Analisis Nilai Karakter Tradisi Wiwitan Dalam Perspektif Kearifan Lokal Di Desa Sumberejo, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Civics Education and Social Science Journal (Cessj), 1(1), 55–67. https://doi.org/10.32585/cessj.v1i1.358

Levada, Y. A. (2018). Civic culture. In Russian Culture at the Crossroads: Paradoxes of Postcommunist Consciousness (pp. 299–312). https://doi.org/10.4324/9780429497506

Norman k. Denzin. (2009). No Title. Taylor & Francis, A theoretical introduction to sociological methods, 361.

Panjaitan, L. M., & Sundawa, D. (2016). Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Sitorang. Journal of Urban Society’s Arts, 3(2), 64–72. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1481

Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1). https://doi.org/10.14710/humanika.v23i1.11764

Rutten, K., & Soetaert, R. (2013). Critical Arts : South-North Cultural and Media Studies Literacy narratives as ethnography Literacy narratives as ethnography. January 2015, 37–41. https://doi.org/10.1080/02560046.2013.867588

Taylor, steven J., Bogdan, R., & Devault, M. L. (2015). No Title. Introduction to Qualitative Research Methods: A Guidebook and Resource/Taylor, Steven J. Bogdan, Robert Devault, Marjorie L.Davault.-4th Edition.

Vatria, Y., Amir, A., & Syahrani, A. (2015). Leksikon budaya dalam hukum adat masyarakat dayak kantuk kecamatan putussibau utara kabupaten kapuas hulu. Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–8.

Wang, L. jung. (2014). Cultural rights and citizenship in cultural policy: Taiwan and China. International Journal of Cultural Policy, 20(1), 21–39. https://doi.org/10.1080/10286632.2012.729823

Yosi Malasari, (2017). Budaya Adat Pengantin Melayu Riau Dalam Pengembangan Budaya Kewarganegaraan. Humanika, 24(1)




DOI: https://doi.org/10.26618/jed.v7i1.6530

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Etika Demokrasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.