The Collaboration Of Pancasila And Civic Education Teacher In Subject Teacher Consultation Forum (MGMP) At Junior High School

Afrizilna Afrizilna, Maria Montessori

Abstract


The subject teacher meeting is a forum formed by the government to facilitate collaboration and collaboration of subject teachers in solving various learning problems and being a forum for developing teacher professionalism. This article aims to analyze and describe the collaboration of PPKn teachers in State Junior High School Sawahlunto City, West Sumatra Province, and the problems that occur in it. This research was conducted with a qualitative approach. Respondents were selected from elements of PPKn teachers who were members of the MGMP State Junior High School Sawahlunto City, MGMP administrators, school principals, and the Education Office of Sawahlunto City. Data analysis followed the stages of qualitative data analysis Miles & Huberman; data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the study show: (1) the problem of weak teacher collaboration in MGMP is related to the impact of the non-formal relationship between teachers, which is too dominant but also to the discipline and teachers  motivation. (2) The expected impact of the implementation of MGMP PPKn State Junior High School is an increase in teacher competence in implementing learning which in the end also improves student learning outcomes. However, this target has not been fully achieved because the behavior and average learning outcomes of students are still low. (3) There is no specific strategy to increase collaboration between teachers carried out by the management in the MGMP PPKn forum for State Junior High School Sawahlunto City.

Musyawarah guru mata pelajaran merupakan wadah yang dibentuk pemerintah untuk memfasilitasi kerjasama dan kolaborasi guru mata pelajaran dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran sekaligus menjadi wadah pengembangan professionalisme guru. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kolaborasi guru PPKn SMP Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat serta problematika yang terjadi di dalamnya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Responden dipilih dari unsur guru PPKn yang menjadi anggota MGMP SMP Negeri Kota Sawahlunto, pengurus MGMP, kepala sekolah, dan Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto. Analisis data mengikuti tahapan analisis data kualitatif Miles& Huberman; reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Masalah lemahnya kolaborasi guru dalam MGMP tidak hanya berkaitan dengan dampak hubungan nonformal antar guru yang terlalu dominan tetapi juga karena faktor disiplin dan motivasi guru. (2) Dampak yang diharapkan dari pelaksanaan MGMP PPKn SMP Kota Sawahlunto adalah meningkatnya kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang pada sasaran akhirnya juga meningkatkan hasil belajar peserta didik. Namun target ini belum sepenuhnya tercapai karena perilaku dan rata-rata hasil belajar peserta didik masih rendah. (3) Tidak ada strategi khusus yang dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi antar guru yang dilakukan pengurus dalam forum MGMP PPKn SMP Kota Sawahlunto.


Keywords


Collaboration, Deliberation, Pancasila and Civic Education (PPKn)

Full Text:

DOWNLOAD

References


Aditya Nugroho Widiadi1, Indah Wahyu Puji Utami. (2016). Pembelajaranu Pengetahuan Sosial Pada Sekolah Menengah Pertama. Vol.1 No.2 Oktober 2016 P ISSN 2503 – 1201, E ISSN 2503 – 5347

Afrizal, (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Anwar.Us.Kasful. (2015). Jaminan Mutu dan Upaya Pengembangan Profesionalitas Guru Pada Abad Pengetahuan.JurnalNur El-Islam.

Arifin, I. (2000). “Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan

Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta

Armiatin, Dwi Septiwihartini, Yusdin Gagaramusu. (2017). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas V SdN No. 4 Pangalasiang Melalui Bimbingan Kerja Kelompok. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4ISSN 2354-614X

Asmarani, Nuraeni. (2014). Peningkatan Kompetensi Profesional Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi Pendidikan.Volume 2 Nomor 1, Juni 2014.

Bambang Sumantri, (2014). Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa SMP. Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.13 No. 1(2014) p20 – p30 Pendidikan. Cakrawala Pendidikan.

D. Mardapi, (2012). Strategi Meningkatkan Profesionalisme Guru.Makalah pada

Da’I, (2017). Peningkatan Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Kolaborasi Pada Siswa SMP.Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol.17 No.1 dalam Era Globalisasi”.SimposiumNasional Pendidikan di UniversitasMuhammadiyah Malang, 25-26 Juli 2001.

Dantes.Nyoman. (2004). Profesionalisme Guru Dalam Kaitannya Dengan Pelaksanaan Kurikulum Dan Implementasinya Pada Model Asesmen Berbasis Kompetensi Makalah (disampaikan pada Seminar tentang profesionalisme Guru di Kabupaten Gianyar, tanggal 27 Nopember 2004).

Dwi Iriyani, (2016). Penerapan Pembelajaran Yang Berbasis Pendekatan Scientific Bagi Guru. Civic-Culture : Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan Sosial Budaya” ISSN 2579-9924 ISSN 2579-9878.

Ellis, M., Lock, G., & Lummis, G. (2015). Parent-Teacher Interactions: Engaging with Parents and Carers. Australian Journal of TeacherEducation, 40(5).

Ervin F. Sparapani, David Callejo Perez, Jonathon Gould, (2014). A Global Curriculum? Understanding Teaching and Learning in the United States, Taiwan, India, and Mexico.

Hani, T. H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Harsh R. Shah and Luis R. Martinez. (2016). Current Approaches in Implementing Citizen Science in the Classroom. Journal ListJ Microbiol Biol Educv.17(1)PMC4798802.

Johnson, D.W, & Johnson, R.T.(1991). Learning Together and Alone: Cooperative, Competitive, and Individualistic. ThirdEddition. Engelwood Cliffs, NJ: Prentice Hall

Konvensi Nasional PendidikanIndonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016.

Mahsunah. Dian. dkk. (2012). Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan danPenjaminan Mutu PendidikanKementerian Pendidikan danKebudayaan.

Maleong, (2005). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif Bandung : Rosdakarya

Masrukin, Muhammad. (2009). Upaya Pembaharuan Pendidikan Menuju Masyarakat Madani dalam Warta IKIP.Yogyakarta: IKIP.

Muhlison, (2014). Guru Profesional (Sebuah Karakteristik Guru Ideal Dalam Pendidikan Islam). Jurnal Darul ‘ Ilmi Vol. 02, No. 02 Juli.Ondi, S., & Aris, S. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: Rafika Aditama.

Muhson, Ali. (2014). Meningkatkan Profesionalisme Guru: Sebuah Harapan, Jurnal Ekonomi &Pendidikan, Vol, 2 No. 1 Agustus 2014.

Nicoleta DuĠă*ª, E. R. (2014). Importance of the lifelong learning for professional development of university teachers - needs and practical implications. P r o c e d i a - S o c i a l a n d B e h a v i o r a l S c i e n c e s 1 2 7, 801–806.

Parry Graham, (2015). Improving Teacher Effectiveness through Structured Collaboration: A Case Study of a Professional Learning Community. ISSN: (Print) 1940-4476 (Online) Journal homepage: http://www.tandfonline.com/loi/umle20. RMLE Online— Volume 31, No. 1 Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam, Jurusan Tarbiyah, 2 Mei 2005.

Permenpan. (2009). Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009 tentang Jabatan FungsionalGuru dan Angka Kreditnya. Proses Belajar Mengajar. Karya Ilmiah. Klaten: Kandep Dikbud.

R. Mursid, Eko Wahyu Nugrahadi, Sahat Siagian, (2014). Model-model Based Leraning Entrepreneurship Development Efforts In The Formation Of Character. International Journal of Education and Research Vol. 2 No. 11 November ISSN: 2201-6333 (Print) ISSN: 2201-6740 (Online) www.ijern.com.

Rahmat, W. (2016). Penerapan kabaminangkabau sebagai media pelestarianbahasa amai (ibu) dan kesusastraan dalampendidikan literasi di minangkabau.Jurnal Iptek Terapan, 4(4), 236–241.

Rian Anggara dan Umi Chotimah, (2012). Penerapan Lesson Study Berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PPKn SMP Se-Kabupaten Ogan Ilir.Jurnal Forum Sosial, Vol. V, No. 02, September.

Rimaulina Listian Fithaloka. (2013). Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Rohiat. (2012). ManajemenSekolah (Teori Dasardan Praktik). Bandung: Reflika Aditama

Rohman, Arif. (2007). “pendidik dan pesertadidik”, dalam Dwi Siswono dkk (ed,)Ilmu Pendidikan, Jogjakarta: UNYPress

Rudy Gunawan. (2011). Implementasi Pengembangan Profesionalisme BagiGuru BersertifikatPendidik.Jurnal.Uhamka.

Rusman. (2010). Model-Model Pemebelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Ban-dung: Raja Grafindo Persada

Sagala, H. Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta.

Sanaky.Hujair AH. (2005). Sertifikasi dan Profesionalisme Guru di era Reformasi

Sandi, W. (2010). Pengembangan Bahan Workshop Lesson Study Serta Implementasi Oleh Guru Matematika di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pangkalpinang.Tesis tidak diterbitkan. Palembang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Sarbiran. (1997). 1-11 Menerawang PerguruanTinggi di Era Globalisasi dalam

Saud, Udin Syaefudin. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Shaleh, Abdul Rahman. (2006). Evaluasi HasilBelajar. Jakarta: Departemen Agama RI

Slamet PH. (1991). Pendidikan Guru diIndonesia: Masalah dan Strategi Pemecahannya.Pidato Dies Natalis XXVIIIKIP Yogyakarta.

Soedijarto. (2008). Seminar Nasional Tentang “Perlindungan Bagi Profesi Guru”. Jakarta.

Soewarni, E. (2004). Kebijakan Pedoman Pengembangan Profesi. Jakarta: Rajawali Press.

Subadi, Tjipto. (2010) . Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Surakarta:

Sudarno. dkk. (1998). Kreativitas Gurudalam CBS Menentukan Keberhasilan

Sudja.I Nengah. (2013). Pembelajaran Demokratis Menuju Profesionalisme Guru.Jurnal Santiaji Pendidikan, ISSN2087-9016, Volume 3, Nomor 2, Juli 2013.

Sudrajat, Ahmad. (2008). Lesson Study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran,

Sugeng Bayu, W. (1997). “Patologi BirokrasiPendidikan” dalam Jurnal Kependidikan.Hal. 1-6.

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfa Beta.

Sukirman. (2006). Peningkatan Keprofesionalan Guru Melalui Lesson Study. Makalah disajikan dalam Pelatihan Lesson Study Bagi Guru Berprestasi dan MGMP MIPA SMP Seluruh Indonesia, Yogyakarta,26 November-10 desember 2006

Supriadi.Oding. (2009). Pengembangan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jurnal Tabularasa PPS Unimed.Vol.6 No.1, Juni 2009.

Susilo, dkk. (2009). Lesson Study Berbasis Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif. Malang: Bayumedia Publishing

Suwarna. (2004). Guru Profesional, VariabelInvestasi di Era Otonomi. Kedaulatan

Syah,M. (2011). Psikologi Pendidikan denganPendekatan Baru.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Syaikuna. (2020). Kolaborasi Guru dalam MGMP sebagai Peningkatan Mutu Pendidikan di MTs Unggulan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam (open accsess). Volume 11 Nomor 1 Maret 2020. p-ISSN:2086-9088, e-ISSN: 2623-0054.

Tika, Marselinus. (2013). Sertifikasi danProfesionalisme Guru.

Titik Haryati, Noor Rochman, (2015). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Praktek Belajar Kewarganegaraan (Project Citizen). Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 2, Juli

Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Wijanarti, Novita. (2016) Evaluasi PencapaianStandar Pelayanan MinimalBerdasarkan Prinsip Good Governancedi Sekolah Dasar Negeri. Jurnal Manajemen Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen Satya Wacana.Volume: 3, No. 2, Juli-Desember 2016.

Wirawan, (2013). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.

Yuniwati, Muhsinatun Siasah. (2016). Peningkatan Kualitas Pembelajaran PPKn Melalui Penerapan Problem based Learning di SMP.Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPSp-ISSN: 2356-1807 e-ISSN:2460-7916

Yusuf. Ahmad. (2016). Model-Model Pengembangan Profesionalisme Guru.

Yusutria. (2017). Profesionalisme Guru Dalam meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia.Jurnal Curricula Kopertis Wilayah X Vol 2, No. 1

Zainal, A., & Elham, R. (2007). Pengembangan Profesi. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.26618/jed.v6i2.5501

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JED (Journal of Etika Demokrasi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.