Sasak Traditional Marriage System in Avoiding Conflict and Preventing Disharmony Between Families in the Modern Era

M. Qamaruzzam Alawiyyin Batin Zohiro, Paenal Juni Harian, Khairul Nur Hazami, Santiani Santiani, Ananda Wahidah

Abstract


Family encouragement and custom often force someone to get married even though the person is not fully ready, often creating conflict within the family. This research reveals that the Sasak traditional marriage system on Lombok Island legalizes kidnapping marriages so that the potential for conflict is increasingly wide open. This study aims to examine and analyze the role of the Sasak marriage customary system in an effort to reduce the potential for conflict due to merarik kodek which can result in disharmony between the couple's families. This research uses a qualitative method with an ethnographic approach carried out through observation and in-depth interviews conducted with 19 informants. The results show that conflicts that can occur due to child marriage can be mitigated by the merarik customary system, even though the custom itself triggers potential conflicts that can result in disharmony between the couple's families. The first three processes of merarik, namely maling, besejati and selabar, will create the potential for conflict, and the next three processes, ngawinan, nyongkolan and bales lampak nae, will reduce the potential for conflict. So, it is concluded that the Sasak marriage system can reduce conflict due to the tradition of merarik kodek.


Keywords


Merarik kodek; Sasak; Marriage Custom; Conflict Potential; Disharmon

Full Text:

DONWLOAD

References


Amzat, J. 2020. Faith Effect and Voice on Early Marriage in a Nigerian State. SAGE Open. 10 (2): 1-9. https://doi.org/10.1177/2158244020919513.

Anas, S., Dewi, S. F., & Indrawadi, J. (2019). Faktor-faktor Penyebab Konflik Tanah Ulayat antara Peladang Pendatang VS Masyarakat Adat di Desa Tamiai Kabupaten Kerinci. Jurnal Sosiologi Reflektif, 14(1), 131-150.

Amal, B. K., Suroso, P., Supsiloani, S., & Purba, A. S. (2019). Work in Progress Creation and Staging of Musical Work Based on Diversity of Traditional Show Art and Ritual in North Sumatera. Opción: Revista de Ciencias Humanas y Sociales, (21), 1019-1036.

Asyari, A. (2022). Nilai-Nilai Sosial di Balik “Konflik dan Kekerasan”: Kearifan Suku Sasak dalam Tradisi Mbait dan Peresean. Jurnal Penelitian Keislaman, 18(2), 101-114. Https://Doi.Org/10.20414/Jpk.V18i2.6112

Aziz, S. (2017). Tradisi pernikahan adat jawa keraton membentuk keluarga sakinah. IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 15(1), 22-41. https://doi.org/10.24090/ibda.v15i1.724

Abshor, M. U. (2019). Tradisi Resepsi Al-Qur'an Di Masyarakat Gemawang Sinduadi Mlati Yogyakarta:(Kajian Living Qur'an). Qof, 3(1), 41-54. https://doi.org/10.30762/qof.v3i1.1022

Badan Pusat Statistik. 2023. Proporsi Perempuan Umur 20-24 Tahun Yang Berstatus Kawin Atau Berstatus Hidup Bersama Sebelum Umur 18 Tahun Menurut Provinsi (Persen), 2020-2022. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Biro Hukum dan Humas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia. 2023. Kemen PPPA: Perkawinan Anak di Indonesia Sudah Mengkhawatirkan.https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/4357/kemen-pppa-perkawinan-anak-di-indonesia-sudah-mengkhawatirkan. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2023.

Creswell, J. W., Hanson, W. E., Clark Plano, V. L., & Morales, A. (2007). Qualitative research designs: Selection and implementation. The counseling psychologist, 35(2), 236-264. https://doi.org/10.1177/001100000628739

Dewantara, J. A., Tani, M. R., Rustiyarso, R., Syamsuri, S., Afandi, A., & Warneri, W. (2022). Lio Tribe Transmigration Women's Rights and Justice: Feminism Perspectives, Patriarchy, and Gender Stereotypes. JED (Jurnal Etika Demokrasi), 7(4), 400-413. DOI: https://doi.org/10.26618/jed.v7i4

Dewi, I., Y., M., Suhaidi, M., Basri, H., dan Yasid, A. 2023. Hegemoni Budaya Patriarkhi Dalam Praktek Pernikahan Dini Masyarakat Pedesaan (Analisis Di Kabupaten Sumenep). KARATON: Jurnal Pembangunan Sumenep. 2 (2): 206-220.

Erwinsya, E., Handoyo, E., & Arsal, T. (2020). Merariq Tradition of Sasak Tribe in Social Construction and National Law. Journal of Educational Social Studies, 9(1), 48-55.

Fahrurrozi, M. dan Mispandi. 2021. Peran Gender Dalam Mempertahankan Tradisi Merarik (Kawin) Adat Suku Sasak Dusun Sade Nusa Tenggara Barat. Jurnal Sosialisasi Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian, dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan. 8 (2): 45-53.

Fitri, H., & Purba, A. S. (2023). Youth In the Existence of Nias Ethnic Culture. resmilitaris, 13(1), 2679-2692.

Fadilah, D. (2021). Tinjauan dampak pernikahan dini dari berbagai aspek. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 14(2), 88-94. https://doi.org/10.21107/pamator.v14i2.10590

Fatah, A., R. dan Kasim, I. 2019. Fenomena Masibiri (Kawin Lari) Studi di Desa Bobanehena Kabupaten Halmahera Barat. Journal of Ethnic Diversity and Local Wisdom. 1 (1): 1-15.

Fitrianita, T., Kholifah, S., dan Adawiyah, R. 2018. Perempuan Nyurlembang dalam Tradisi Merarik. Simulacara. 1 (2): 123-140. https://doi.org/10.21107/sml.v1i2.4989.

Hamsun, M., Y. dan Aminulloh, A. 2019. Tradisi Kawin Culik Masyarakat Suku Sasak di Lombok Tengah dalam Perspektif Komunikasi Budaya. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP). 6 (3): 88-96. https://doi.org/10.33366/jisip.v6i3.1465.

Haq, H. (2017). Kaidah Al-Adah Muhakkamah dalam tradisi pernikahan masyarakat Jawa. Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 5(2). https://doi.org/10.21274/ahkam.2017.5.2.295-320

Habibi, R. K., & Kusdarini, E. (2020). Kearifan lokal masyarakat dalam melestarikan tradisi pernikahan pepadun di Lampung Utara. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 60-69. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p60-69.2020

Hamidiyanti, B. Y. F., Faiqah, S., Sulanty, A., & Ristrini, R. (2018). Intervensi tokoh agama dan tokoh adat pada tradisi menikah suku sasak dalam rangka menurunkan kejadian pernikahan usia dini di kabupaten lombok barat provinsi ntb. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(3), 152-162.

Jamaludin dan Sugitanata, A. 2020. Tradisi Ngorek Pada Upacara Nyongkolan Perkawinan Adat Sasak Tanak Awu. AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law. 10 (2): 320-348. https://doi.org/10.15642/alhukama.2020.10.2.319-348.

Jayadi, N., Suarjana, dan Muzawir. Perkawinan Usia Muda Di Indonesia Dalam Perspektif Negara Dan Agama Serta Permasalahannya: Jurnal Darussalam: Pemikiran Hukum Tata Negara dan Perbandingan Hukum. 1 (1): 60-70. https://doi.org/10.59259/jd.v1i1.5.

Jayani, D. H. (2021, Januari 8). Wabah Pernikahan Dini di Tengah Pandemi dan Dampak Buruknya. Diakses 14 Februari 2023, dari katadata.co.id

Jumarim. 2022. Perspektif Ulama Perempuan Sasak Terhadap Relasi Gender Dalam Perkawinan Sasak. FONDATIA Jurnal Pendidikan Dasar. 6 (1): 1-20. https://doi.org/10.36088/fondatia.v6i1.1679.

Mansyur, Z. 2021. Self-Esteem and Fixed Price in Islamic Law (A Critical Study of the Pesuke Tradition among the Nobles of the Sasak Tribe of Lombok). AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial. 16 (1): 181-206. https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v16i1.4996.

Muhsinin, M., Arjani, N., L. dan Wiasti, N., M. 2022. Tradisi Kawin Lari (Merariq) pada Suku Bangsa Sasak di Desa Wanasaba, Lombok Timur. Sunari Penjor: Journal of Anthropology. 6 (1).https://doi.org/10.24843/SP.2022.v6.i01.p06.

Machmud, M., Musa, A. E. Z., Purba, A. S., & Tang, M. (2020). Function Analysis Of South Sulawesi Traditional Media In Conveying Messages To The Public. International Journal of Advanced Science and Technology, 29(7s), 5708-5713.

Muzadi, S., & Solikhudin, M. (2022). Tradisi Pernikahan Kerubahan Gunung Perspektif Fenomenologi. Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, 3(2), 43-60.

Maknun, M. L. (2013). Tradisi pernikahan islam jawa pesisir. IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 11(1), 119-130. https://doi.org/10.24090/ibda.v11i1.73

Napitu, U., Napitu, R., Purba, A. S., & Amal, B. K. (2020). The Impact of Modernization on the Batak Toba General System. Webology, 17(2).

Natsir, M., Purba, A. S., Amal, B. K., & Suroso, P. (2021). Semiotic Interpretation In Javanese Wayang Kulit Performance Equipments In Deli Version. Int. J. of Aquatic Science, 12(3), 215-224.

Neonnub, F. I., & Habsari, N. T. (2018). Belis: tradisi perkawinan masyarakat Insana kabupaten Timor Tengah Utara (kajian historis dan budaya tahun 2000-2017). Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 8(01), 107-126. http://doi.org/10.25273/ajsp.v8i01.2035

Palulungan, L., Kordi K., M., G., H., dan Ramli, M., T. 2020. Perempuan, Masyarakat Patriarki, & Kesetaraan Gender. Cetakan Pertama, Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia. Makassar.

Purba, A. S., Ramdani, A. M., & Taufika, R. (2018). Eksistensi Bahasa Melayu Dan Budaya Jamu Laut. Bahasa Xi, 39.

Pane, H. (2020). Tradisi Pernikahan Adat Melayu Kabupaten Batubara. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol, 7(0), 3.

Presiden Republik Indonesia. 2019. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan. Tambahan Lembar Negara RI Tahun 2019, No. 6401. Sekretariat Negara. Jakarta.

Purba, A. S. (2023). Value Of Women In Ocu Community In Historical Turn To Matrilineal. resmilitaris, 13(1), 2669-2678.

Rahayu, F. 2019. Harmoni Dan Modalitas Dalam Praktik Perkawinan Suku Merariq Suku Sasak Lombok. Tesis. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rejeki, S., dan Hermawati. 2020. Prosesi Adat Merarik Masyarakat Bangsawan dengan Masyarakat Biasa di Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 8 (2): 91-99. https://doi.org/10.31764/civicus.v8i2.2900.

Rizaldi, M., & Qodariyah, A. L. (2021). Mengkaji manfaat dan nilai–nilai dalam pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi dari sudut pandang teori fungsionalisme. Jurnal Artefak, 8(1), 81-86. http://dx.doi.org/10.25157/ja.v8i1.4951

Syafrizal, S., Purba, A. S., & Corry, C. (2022). Changes in Cultural Assimilation in Harmonization of Children's Social Relations. Randwick International of Social Science Journal, 3(3), 620-633.

Suraida, S., Supandi, S., & Prasetyowati, D. (2019). Etnomatematika pada perhitungan weton dalam tradisi pernikahan Jawa. Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 1(5), 172-176. https://doi.org/10.26877/imajiner.v1i5.4464

Saifudin, L., Setiawan, A., Wulansari, D., S., Ramdani, H., Nasruddin, M., A., F. April 2023. Pernikahan Di Bawah Umur: Studi Kasus Terhadap Stunting Akibat Pernikahan Di Bawah Umur Di Desa Melasari Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Prosiding Seminar Nasional Gelar Wicara. Vol. 1, 17-23.

Satria, R., V. and Mahadika, A. 2021. The Traditions of Sasak Tribes in Sade Village, Central Lombok, Indonesia. International Journal of Social Science dan Religion (IJSSR). 2 (3): 285-295. https://doi.org/10.53639/ijssr.v2i3.52.

Schaffnit, B., S., Urassa, M., dan Lawson, W., D. 2019. “Child marriage” in context: exploring local attitudes towards early marriage in rural Tanzania. Sexual and Reproductive Health Matters. 27 (1): 1-13. https://doi.org/10.1080/09688080.2019.1571304.

Sekarayu, S., Y., dan Nurwati, N. 2021. Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM). 2 (1): 37-45. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.33436.

Syahrul, S. (2017). Dilema feminis sebagai reaksi maskulin dalam tradisi pernikahan bugis makassar. AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender Dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 10(2), 313-334.

Supriyati, E., Rahmi, F., & Nurmiyati, N. (2017). Kajian etnobotani pada tradisi pernikahan wilayah Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Riau Biologia, 2(2), 112.

Subayil, L., M. 2018. Tanah Sebagai Mas Kawin Pada Tradisi Merariq Orang Sasak Di Desa Kateng Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Tesis. Universitas Brawijaya.

Sugitanata, A., Karimullah, S., S., dan Sunardi, H. 2023. Hukum Perkawinan di Masyarakat Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat (Analisis Produk Hukum Perkawinan Masyarakat Sasak Lombok Nusa Tenggara Barat). The Indonesian Journal of Islamic Law and Civic Law. 4 (1): 19-39. https://doi.org/10.51675/jaksya.v4i1.344.

Susilo, S., Istiawati, F., N., Aliman, M., dan Alghani, Z. 2021. Investigation of Early Marriage: A Phenomenology Study in the Society of Bawean Island, Indonesia. Journal of Population and Social Studies (JPSS). 29 (-): 544-562. http://doi:10.4018/978-1-5225-1856-3.ch012.

Suyono, S. (2018). Kredibilitas Pemuka Pendapat Dalam Tradisi Pernikahan Di Bawah Umur (Pernikahan Dini) Di Madura. MEDIAKOM, 1(2). https://doi.org/10.32528/mdk.v1i2.1578

Susantin, J., & Rijal, S. (2020). Tradisi Bhen-Ghiben Pada Perkawinan Adat Madura; Studi Kasus Di Kabupaten Sumenep-Madura. Kabilah: Journal of Social Community, 5(2), 49-57.

Tualeka, M., N., W. 2017. Teori Konflik Sosiologi Klasik dan Modern. Jurnal Al-Hikmah. 3 (1): 32-48. https://doi.org/10.30651/ah.v3i1.409.

Wahidah, A., Nurbayani, S., Purba, A. S., Aryanti, T., & Malik, I. (2023). Korean Beauty Product Branding Trough Men: A Prestige Fulfillment For Fans. Ilomata International Journal of Management, 4(2), 183-194. https://doi.org/10.52728/ijjm.v4i2.701

Wanti, B. P., Wahidah, A., Purba, A. S., & Rachmani, T. D. (2023). Tradisi Ziarah Makam Suku Sasak di Lombok Tengah: Antara Kebiasaan dan Keyakinan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 2746-2751https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5634

Yulianti, R. (2010). Dampak yang ditimbulkan akibat perkawinan usia dini. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 3(1). https://doi.org/10.21107/pamator.v3i1.2394

Zuhdi, M. H. (2018). Kearifan Lokal Suku Sasak Sebagai Model Pengelolaan Konflik di Masyarakat Lombok. Mabasan, 12(1). https://doi.org/10.26499/mab.v12i1.34




DOI: https://doi.org/10.26618/jed.v9i1.13074

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JED (Jurnal Etika Demokrasi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.