Korelasi Peribahasa Neka Behas Neho Kena, Neka Koas Neho Kota Pada Masyarakat Manggarai Dengan Sila Ketiga Pancasila

Bonifasius Jagom, Sefrianus Juhani

Abstract


Penelitian ini bermaksud menguraikan makna peribahasa lisan atau ungkapan (go’et) “neka behas neho kena, neka koas neho kota” dalam budaya Manggarai dan kaitannya dengan sila Persatuan Indonesia. Tulisan ini bertujuan menggali keterkaitan antara peribahasa lokal Manggarai dengan upaya penghayatan nilai-nilai persatuan, yang dalam situasi tertentu kerap kali terancam oleh upaya-upaya perpecahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  yaitu dengan mewawancara beberapa informan kunci untuk mengetahui secara mendalam mengenai makna go’et-go’et dalam budaya Manggarai.  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara peribahasa dalam budaya Manggarai dengan nilai persatuan yang termaktub dalam sila ketiga Pancasaila. Korelasinya adalah bahwa sama seperti Sila Persatuan Indonesia dalam Pancasila yang lahir dari kesadaran bangsa, peribahasa yang menyuarakan tentang persatuan dalam budaya Manggarai juga sesungguhnya lahir dari kesadaran akan pentingnya semangat persatuan dalam realitas konkret orang Manggarai. Nilai persatuan yang termuat dalam ungkapan tersebut merupakan bagian dari mutiara bangsa yang mengejawantah dalam sila ketiga Pancasila, yakni “Persatuan Indonesia”. Ungkapan atau Go’et tersebut memiliki fungsi mengikat tali persaudaraan yang putus, memperkuat rasa persaudaraan dan sebagai upaya menjaga persatua dalam menghadapi persoalan yang dapat memecah-belah kesatuan. Fondasi nilai persatuan yang dihayati oleh bangsa Indonesia saat ini, bukan serta merta lahir sejak dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara. Semanga persatuan telah dihayati jauh sebelum dirumuskannya Pancasila. Dengan kata lain, sila persatuan dalam sila ketiga pancasila merupakan buah refleksi dari kebijaksanaan lokal yang telah dihayati dalam berbagai budaya lokal di Indonesia. Sila Persatuan dalam perspektif ungkapan “neka behas neho kena, neka koas neho kota” merupakan pagar (‘kena’/ ‘kota’) untuk melindungi dan menjaga bangsa Indonesia dari segala upaya dan tindakan yang dapat memecah-belah bangsa.


Keywords


Korelasi; Peribahasa; Masyarakat Manggarai; Persatuan; Indonesia

Full Text:

PDF

References


Adon, M. (2022). MENGGALI KONSEP FILOSOFIS MBARU GENDANG SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS DAN PUSAT KEBUDAYAAN MASYARAKAT MANGGARAI, FLORES-NTT. Jurnal Masyarakat Dan Budaya. https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/1616

Buntu, I. S. (2015). Hakikat Persatuan dalam Tongkonan di Toraja. In A. Riyanto & J. Ohoitimur (Eds.), Kearifan Lokal PANCASIL, Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan (pp. 357–371). Kanisius.

Carroll, R., Kajangu, K., & Coulehan, J. (2006). Wisdom poetry trialogue. Journal of Poetry Therapy. https://doi.org/10.1080/08893670601040176

Hanafi, H. (2018). Hakekat Nilai Persatuan Dalam Konteks Indonesia (Sebuah Tinjauan Kontekstual Positif Sila Ketiga Pancasila). Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan …. http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/6041

Helmon, S. (2018). Analisis Nilai Budaya Dan Kearifan Lokal Dalam Peribahasa Masyarakat Manggarai (Go’et): Kajian Antropolinguistik. Seminar Internasional Riksa Bahasa. http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/download/153/147

Irmawati, S. (2019). JENIS, MAKNA DAN FUNGSI GO’ET PADA MASYARAKAT MANGGARAI BARAT DESA GORONTALO KACAMATAN KOMODO KABUPATEN MANGGARAI BARAT (KAJIAN SEMIOTIK). Universitas Muhammadiyah Mataram.

Jama, K. B. (2021a). KAJIAN EKOFEMINISME DALAM ESTETIKA SASTRA GOET PAKI ATA KARYA YOSEPH NGADUT. Jurnal Lazuardi. http://ejurnal-pendidikanbahasaundana.com/index.php/lazuardijournal/article/view/52

Jama, K. B. (2021b). KAJIAN EKOFEMINISME DALAM ESTETIKA SASTRA GOET PAKI ATA KARYA YOSEPH NGADUT. Jurnal Lazuardi. http://ejurnal-pendidikanbahasaundana.com/index.php/lazuardijournal/article/view/52

Lobo, L., & Dagur, R. A. (2018). KAJIAN TENTANG NILAI-NILAI PERSATUAN YANG TERKANDUNGDALAM MBARU NIANG (RUMAH ADAT) WAEREBO DI DESA SATAR LENDA KECAMATAN SATARMESE BARAT KABUPATEN MANGGARAI. Gatra Nusantara, 16, 102–111.

Lon, Y., Rampung, B., Sennen, E., Sutam, I., Widyawati, F., & ... (2018). Kamus Bahasa Indonesia Manggarai. repository.unikastpaulus.ac.id. http://repository.unikastpaulus.ac.id/144/

Lon, Y. S., & Widyawati, F. (2020). MBARU GENDANG Rumah Adat Manggarai, Flores (L. Indrawati, Ed.). Kanisius.

Lon, Y. S., & Widyawati, F. (2021). Perkawinan Dalam Masyarakat Manggarai. UNIKA SANTU PAULUS.

Nggoro, A. M. (2013). Budaya Manggarai Selayang Pandang. Nusa Indah.

Payong, M. R. (2022). Adaptasi Nilai-nilai Budaya Lokal dalam Pendidikan: Studi Penggunaan Go’et dalam Pendidikan Agama Katolik. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani. https://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/753

Riyanto, A. (2015). Kearifan Lokal - Pancasila Butir-Butir Filsafat “Keindonesiaan.” In A. Riyanto & J. Ohoitimur (Eds.), KEARIFAN LOKAL PANCASILA (Butir-Butir Filsafar Keindonesiaan) (pp. 13–55). Kanisius.

Sanjaya, F. O., & Rahardi, R. K. (2021). Kajian Ekolinguistik Metaforis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Pernikahan Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan …. https://www.jurnal.ugj.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/3283

Soekarno. (2006). Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Media Pressindo.

Wiratmaja, I. N., Suacana, I. W. G., & ... (2021). Penggalian Nilai-Nilai Pancasila Berbasis Kearifan Lokal Bali Dalam Rangka Penguatan Wawasan Kebangsaan. … : Jurnal Politik Dan …. https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/politicos/article/view/3009

Wawancara :

Bapak Stevanus Bandung, tokoh masyarakat dari kampung Rai, Desa Rai, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, (19 Oktober 2022)

Bapak Tomas Lipus, tokoh adat dari kampung Kondeng, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, (20 Oktober 2022)

Bapak Martins Mujur, penutur asli Manggarai di Kampung Manga, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, (20 Oktober 2022)




DOI: https://doi.org/10.26618/equilibrium.v11i1.9224

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Equilibrium: Jurnal Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Diterbitkan:

Program Studi Pendidikan Sosiologi 
Keguruan dan Ilmu Pendidikan 
Universitas Muhammadiyah Makassar 
Alamat: Jalan Sultan Alauddin No 259 
Email: jurnalsosiologi@unismuh.ac.id   

Bekerjasama Dengan Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI)


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .

Lihat Statistik Saya