Transformasi Perilaku Kelompok Radikal ke Moderat di Era Digital

Muhammad Sabiq, Iskandar Iskandar, Andi Burhanuddin, Arisnawawi Arisnawawi

Abstract


Penelitian ini mengkaji proses transformasi perilaku kelompok radikal menjadi lebih moderat di era digital. Penelitian ini tidak menganggap teknologi digital dan media sosial sebagai satu-satunya faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan dan bergabung dalam kelompok radikalisme. Jenis penelitian ini adalah penelitian sosiologi digital, dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik kepustakaan. Teori yang digunakan untuk menganalisa data adalah teori tranfsormasi sosial masyarakat modern. Temuan penelitian ini adalah: pertama, jumlah warga Indonesia yang terpapar radikalisme sangat besar namun terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Kedua, kelompok radikal ini mulai menerima sekularisme, seperti undang-undang, konsep NKRI, serta Pancasila, dan juga menggunakan produk modernitas seperti teknologi digital dan media sosial. Ketiga, penggunaan teknologi digital dan media sosial menyebabkan fenomena psikologis, yang disebut sebagai depersonalisasi. Pengalaman depersonal ini menguat karena kekecewaan individu dalam ruang fisiknya, baik karena ketidakharmonisan keluarga, kekecewaan kondisis sosial politik, dan lainnya. Temuan penelitian ini berkontribusi pada pengayaan khazanah sosiologi digital dan khususnya kajian depersonalisasi paham radikal dan kelompok teroris.

Keywords


Transformasi; Radikalisme, Digital

Full Text:

PDF

References


Affan, H. (2017, Juni 29). WNI yang bergabung ISIS, Indonesia 'tidak bisa tolak deportasi'. Retrieved from https://www.bbc.com/

Al-Halabi, S. A. (2004, Desember 9). Bermanhaj Salaf Menghambat Kemajuan? Retrieved from https://almanhaj.or.id/

Amin, A. R. (2012). Membongkar proyek khilafah ala Hizbut Tahrir di Indonesia. Yogyakarta: LKiS.

Annissa, J., & Putra, R. W. (2021). Radikalism in Social Media as A Challenge in the Age of Globalization. Neolectura, 1(2), 83-89.

Baehaqi, A. I. (2022, Juli 12). Anggota Khilafatul Muslimin Kota Cirebon Deklarasi Bubarkan Diri dan Berikrar Setia kepada NKRI. Retrieved from https://cirebon.tribunnews.com/

BBC. (2017, Juni 15). WNI di Raqqa: Yang dipropagandakan ISIS 'semuanya bohong'. Retrieved from https://www.bbc.com/

Bezzubova, E. (2020). Virtual Self and Digital Depersonalization: between Existential Dasein and Digital Design. Mind and Matter, 18(1), 91-110.

BKPSDMD. (2018, Desember 18). Gerakan Radikalisme Tumbuh Subur Tanpa Henti Di Indonesia. Retrieved from https://bkpsdmd.babelprov.go.id/

BNPT. (2024, Maret 2). BNPT : Tahun 2024 Posisi Indonesia Dalam Gti Masuk Kategori Negara Low Impacted By Terrorism. Retrieved from https://www.bnpt.go.id/

detikNews. (2020, Desember 30). 2 Organisasi Terlarang di Era Jokowi: HTI dan FPI. Retrieved from https://news.detik.com/

Espos. (2011, September 12). MMI audiensi ke Diskominfo soal konten pornografi. Retrieved from https://news.espos.id/

Hanandini, D. (2024). Social Transformation in Modern Society: A Literature Review on the Role of Technology in Social Interaction. Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi, 4(1), 82-95.

Hukmana, S. Y. (2024, Juli 26). JI Bubar, BNPT Harap Kelompok Terorisme Lain Menyusul. Retrieved from https://www.medcom.id/

IDNTimes. (2020, Juni 26). Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, Ini 8 Ceritanya. Retrieved from https://www.idntimes.com/

Komdigi. (2019, Agustus 12). Kemenkominfo Blokir 1,500 Situs terkait Radikalisme. Retrieved from https://www.komdigi.go.id/

Komdigi. (2024, Maret 24). Siaran Pers No. 225/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Menkominfo: Kami Sudah Take Down 5.731 Konten Radikalisme. Retrieved from https://www.komdigi.go.id/

Kompas. (2022, Juli 22). BNPT: 33 Juta Penduduk Indonesia Terpapar Radikalisme, Butuh Undang-Undang Pencegahan. Retrieved from https://www.kompas.tv/

Kuhlthau, C. C. (1994). Teaching the Library Research Process. Lanham, MD, US: Scarecrow Press.

Kukuh. (2023, Mei 22). Lajnah Muslimah DSKS Gelar Pelatihan ‘Emakku Cerdas Media’. Retrieved from https://www.suarajateng.id/

KumparanNews. (2017, Januari 11). Habib Rizieq soal FPI Dilatih TNI: Bela Negara Wajib Dong. Retrieved from https://kumparan.com/

Lawler, E. J., Thye, S. R., & Yoon, J. (2009). Social commitments in a depersonalized world. Russell : Russell Sage Foundation.

Leski Rizkinaswara. (2020, Agustus 16). Pemblokiran dan Literasi jadi Langkah Kominfo Cegah Terorisme di Ruang Digital. Retrieved from https://aptika.kominfo.go.id/

Lupton, D. (2014). Digital Sociology. London: Routledge.

Mandala, I., Witro, D., & Juraidi. (2024). Transformasi Moderasi Beragama Berbasis Digital 2024: Sebagai Bentuk Upaya Memfilter Konten Radikalisme dan Ekstremisme di Era Disrupsi: Digital-Based Religious Moderation Transformation 2024: An Effort to Filter Radicalism and Extremism. Jurnal Bimas Islam, 17(1), 127-160.

Markus, M. L., & Nan, W. V. (2020). Theorizing the connections between digital innovations and societal transformation: learning from the case of M-Pesa in Kenya. In Handbook of Digital Innovation (pp. 64-82). Cheltenham: Edward Elgar Publishing.

Maxwell, J. A. (2008). Designing a Qualitative Study, Vol. 2., The SAGE Handbook of Applied Social Research Methods. New York: SAGE .

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis. California: Beverly Hills.

Muharam, M. M., Widodo, B. S., & Wisnu. (2023). Islamisme dalam Media Sosial (Studi Perlawanan ‘Kelompok Islam 212’Terhadap Pemerintah Pada 2016-2019). Communicator Sphere, 3(1), 44-60.

Munandar, A., Purnamasari, S. E., & Peristianto, S. V. (2020). Psychological well-being pada keluarga broken home. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 22(1), 46-52.

Ni’mah, Z. A. (2022). Pengarusutamaan Moderasi Beragama Melalui Media Sosial Sebagai Upaya Menangkal Radikalisme Di Kalangan Pelajar Milennial Slta Kota Kediri. Revorma: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran, 2(2), 1-9.

Parvez, S., & Hastings, J. V. (2022). Understanding the role of digital media in female participation in terrorism: the case of Bangladesh. Small Wars & Insurgencies, 33 (8), 1345-1371.

Peckmann, C., Kannen, K., Pensel, M. C., Lux, S., Philipsen, A., & Braun, N. (2022). Virtual reality induces symptoms of depersonalization and derealization: A longitudinal randomised control trial. Computers in Human Behavior, 131, 107233.

Phillips, M., Medford, N., Senior, C., Bullmore, E., Suckling, J., Brammer, M., . . . David, A. (2001). Depersonalization disorder: thinking without feeling. Psychiatry Research: Neuroimaging, 108(3), 145-160.

Putra, D. O., Riziek, H., Rahmadona, T., & Nalinda, E. A. (2024). Studi Fenomena Literatur: Dampak Penyebaran Paham Radikalisme Melalui Media Sosial dan Hubungannya Terkait Nilai Agama Pada Kehidupan Masyarakat Moderat Islamiyah di Indonesia. Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah, 7(1), 91-100.

Rahmawati, A., Astuti, D. M., Harun, F. H., & Rofiq, M. K. (2023). Peran Media Sosial Dalam Penguatan Moderasi Beragama Di Kalangan Gen-Z. J-ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(5), 905-920.

Rhio. (2018, Juni` 11). IMCC: Seseorang yang Kecewa Terhadap Kelompok, Lebih Mudah Dideradikalisasi. Retrieved from https://conveyindonesia.com/

RiauPos. (2017, Agustus 30). Ternyata, Ini Penyebab Teroris Rekrut Anak "Broken Home". Retrieved from https://riaupos.jawapos.com/

Rizkinaswara, L. (2021, April 12). Kominfo Blokir 20.453 Konten Terorisme Radikalisme di Media Sosial. Retrieved from https://aptika.kominfo.go.id/

Saloom, G. (2016). Personal Transformation: from Criminality to Piety. Dialog, 39(2), 237-252.

Sandi, M. R. (2023, Oktober 23). Menkominfo Blokir 273 Situs Radikalisme dan Terorisme selama Agustus 2023. Retrieved from https://nasional.sindonews.com/

Saptohutomo, A. P. (2022, Desember 29). BNPT Tutup 470 Situs dan Akun Bermuatan Radikal Sepanjang 2022. Retrieved from https://nasional.kompas.com/

Sarlan, A. S. (2021). Peran Media Massa dalam Mencegah Paham Radikalisme pada Kalangan Remaja di Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial, 1(2), 61-83.

Setia, P. (2021). Membumikan Khilafah di Indonesia: Strategi Mobilisasi Opini Publik oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Media Sosial. Journal of Society and Development, 1(2), 33-45.

Simarmata, J. (2010). Rekayasa Web. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sporer, K., & Buxton, B. (2024). The role of family members in the prevention of violent extremism and terrorism: A scoping review of the literature. Aggression and Violent Behavior, 78, 101990.

Sucahyo, N. (2021, Agustus 25). Radikalisme, Remaja, dan Internet: Kekerasan yang Ditularkan Melalui Layar. Retrieved from https://www.voaindonesia.com/

Tawaang, F., & Mudjiyanto, B. (2021). Mencegah Radikalisme Melalui Media Sosial. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(2), 131-144.

Tempo. (2023, Agustus 17). Kilas Balik Pembentukan FPI 17 Agustus 1998. Retrieved from https://www.tempo.co/

UMA. (2022, November 17). Radikalisme di Media Sosial. Retrieved from https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/

Wahid, A., Destitry, N. A., & Rakhmawati, F. Y. (2020). Radikalisme di Media Sosial: Penyebutan dan Konteks Sosial Penggunanya. Jurnal InterAct, 9(1) , 60-70.

Yuniarto, T. (2021, Agustus 9). Kebijakan Riset dan Teknologi: Dari Soekarno Hingga Jokowi. Retrieved from https://www.kompas.id/

Zahir, A. (2016). PENGEMBANGAN KARAKTER MAHASISWA MELALUI PRAKTEK DUNIA KERJA. Prosiding Seminar Nasional Universitas Cokroaminoto Palopo 2016 (p. 627). Palopo: UNCP Press.




DOI: https://doi.org/10.26618/equilibrium.v13i1.17188

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Equilibrium: Jurnal Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Diterbitkan:

Program Studi Pendidikan Sosiologi 
Keguruan dan Ilmu Pendidikan 
Universitas Muhammadiyah Makassar 
Alamat: Jalan Sultan Alauddin No 259 
Email: jurnalsosiologi@unismuh.ac.id   

Bekerjasama Dengan Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Indonesia (APPSANTI)


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .

Lihat Statistik Saya