DAMPAK NEGATIF KREDIT MIKRO TERHADAP KELUARGA PEREMPUAN MISKIN

Hurriah Ali Hasan, Rozeyta Omar

Abstract


Perempuan adalah kelomppok masyarakat yang sangat rentan terhadap kemiskinan. Perempuan juga yang paling merasakan dampak kemiskinan yang dialami dalam satu keluarga. Pada kondisi lain, terjadi peningkatan jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga karena alasan perceraian, kematian suami, dan sebagainya, sementara mereka pada umumnya tidak memiliki penghasilan tetap dan menjadi orangtua tunggal yang harus memenuhi dua perannya sekaligus yaitu sebagai pencari nafkah dan pengasuh keluarga. Dalam menyelesaikan masalah keuangan, banyak perempuan memanfaatkan lembaga keuangan mikro untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melalui peminjaman. Namun akibatnya adalah, timbulnya masalah baru yaitu ketidakmampuan dalam mengembalikan pinjaman, yang menyebabkan perempuan miskin yang terlibat dalam kredit mikro, seringkali menjali lebih miskin. Untuk itu, tulisan ini mengkaji dampak-dampak kemiskinan yang semakin dalam di kalangan perempuan miskin, yang dapat ditimbulkan dalam keterlibatan mereka dengan lembaga keuangan mikro.

Kata Kunci: Keuangan mikro, kemiskinan, perempuan miskin

Full Text:

PDF

References


Bane, M.J. & Ellwood, D.T. (1986). Slipping Into and Out of Poverty: The Dynamics of Spell. The Journal of Human Resources.

Chowdhury, A. (2007). How Effective is Microfinance as a Poverty Reduction Tool? Center for Global Development.

Daly, M. & Walsh, J. (1988). Moneylending and Low Income Families. Combat Poverty Agency, Dublin.

Dankelman, I., & Davidson, J. (1988). Women and Environment In the Third World; Alliance for the Future. The International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Dulal. H.B. (2007). Role of Microcredit in Rural Poverty Alleviation: A Case Study of Grameen Bikas Bank in Eastern Development Region, Nepal. George Mason University.

Harford, T. (2008). The battle for the soul of microfinance. The Financial Times Ltd.

Hasan, H.A. (2006). Analisis Pengaruh Variabel-variabel Kesehatan Bank dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit BPR. Universitas Indonesia.

Hulme, D. & Mosley, P. (1996). Finance Against Poverty, Vol. 1. London.

International Finance Corporation (2009). Akses ke Pendanaan bagi Perempuan Pengusaha di Indonesia. PENSA, Program for Eastern Indonesia SME Assistance.

International Finance Corporation (2011). Strengthening Access to Finance for Women-Owned SMEs in Developing Countries. Global Partnership for Financial Inclusion.

Ito, M., Suzuki J., & Takenaka, T. (2007). Impoverishment of Women and “Challenge Again” Initiative. Economic Insecurity of Women and the Systemization of Anxiety

Jalan, A. (2009). Microfinance: Does it Affect Rural Poverty Reduction? The Case of Two Villages in Southern India. Saint Mary’s University.

Legislative Council Secretariat (2006). Causes of Women's Poverty. Fact Sheet. Research and Library Services Division.

Leikem, K. (2012). Microfinance: A Tool for Poverty Reduction? University of Rhode Island.

Mailliard, P. & Anderson, K. (1987). Women's Banks and Women's Access to Credit: Competition between Marketplace and Regulatory Solutions to Gender Discrimination. Loyola Marymount University and Loyola Law School.

Miyasitha, Y. (2000). Microfinance and Poverty Alleviation: Lesson from Indonesia’s Village Banking System. Pacific Law & Policy Journal Association.

Morduch, J. & Haley, B. (2001). Analysis of the Effects of Microfinance on Poverty Reduction. The Canadian International Development Agency.

Shillabeer, M.G. (2008). Poverty Alleviation of Poverty Traps? Microcredit and Vulnerability in Bangladesh. Disaster Prevention and Management Vol. 17 No. 3.

SMERU (2003). Laporan Penelitian: Upaya Penguatan Usaha Mikro dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Perempuan (Sukabumi, Bantul, Kebumen, Padang, Surabaya, Makassar). Kementrian Pemberdayaan Perempuan.

Susanti, D.M. (2009). Peranan Perempuan dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan.

Viggiani, P.A. (2007). Financial Impoverishment. Nazareth College of Rochester.

World Bank, tanpa tahun. Kredit untuk Penduduk Miskin. Indonesia Policy Briefs; Ide-ide Program 100 Hari.

Yunus, M. (1999). Banker to the Poor. New York, NY; Public Affairs.

Yunus, M. (2003). Banker to the Poor: Micro-Lending and the Battle Against WorldPoverty. Public Affairs: New York, New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.