KRITERIA KEBENARAN
Abstract
Kebenaran merupakan pertanyaan abadi bagi insan setiap zaman. Orang tidak pernah selesai mempermasalahkannya. Dasar kebenaran ialah yang ada atau yang bereksistensi. Kebenaran hanya mungkin terjadi kalau sesuatu itu ada. Filsafat menempatkan diri sebagai usaha manusia untuk mencari kebenaran. Karena salah satu makna dari filsafat itu sendiri adalah cinta kepada kebenaran. Kebenaran itu sangat penting, namun persoalan kebenaran itu sangatlah relatif, karena mungkin pada hari ini benar besok belum tentu benar. Kebenaran itu ada di luar diri manusia, manusia tinggal mencari dan menemukannya. Karena itu kebenaran ditentukan oleh faktor eksternal, bukan internal.
Kata kunci: Kebenaran; FilsafatFull Text:
PDFReferences
Al-Fans Taryadi. Efistemologi Pemecahan Masalah. (Cet. II. Jakarta: PT Gramedia, 1991)
Burhanuddin Salam. Logika Matriil, Filsafat Ilmu Pengetahuan. (Cet. I. Jakarta: Rineka Cipta, 1997)
David Trublood. Philosophy of Religion. Diterjemahkan oleh Prof. Dr. HM. Rasyri dengan judul Filsafat Agama (Cet. IX. Jakarta: Bulan Bintang, 1994)
Endang Saifuddin Anshari. Ilmu Filsafat dan Agama. (Jakarta: Bina Ilmu, 1992)
Harun Hadiwijoyo. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. (Yogyakarta: Kanisius, 1981)
Jujun Sumantri. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Sinar Harapan, 1984)
Lorens Bagus. Metafisika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991)
Muhammad Nur Syam. Filsafat Pendidikan, Dasar-dasar Filsafat Pancasila. (Surabaya: Gramedia Indonesta, t.th)
Mustafa Amin. Al-Balaghah al-Wadhihah. (Cet. XII. Mesir: Dar al-Ma’arif, 1957)
Soedjono Soemargono. Unsur-unsur Filsafat. (Yogyakarta, t.tp., t.th)
Refbacks
- There are currently no refbacks.