AL-MUTLAQ dan AL-MUQAYYAD DALAM HUKUM ISLAM

Rajiah Rajiah

Abstract


Abstrak

Dalam pelaksanaan hukumnya, keberlakuannya dapat bersama-sama atau masing-masing berdiri sendiri. Artinya yang muthlaq berlaku untuk yang muthlaq dan yang muqayyad berlaku untuk yang demikian. Hal itu terjadi jika perintahnya berdiri. Akan tetapi, jika perintahnya berada dalam satu rangkaian kalimat atau dalam satu ayat Al-Qur’an, sebagaimana muqayyad-nya sebagai sifat bagi yang muthlaq, maka pengemalannya dilakukan secara bersama-sama. Sebagaimana pengamalan memerdekakan hamba sahaya sebagai yang muthlaq, artinya harus hamba sahaya, sedangkan yang beriman adalah yang muqayyad jadi harus yang beriman, tidak boleh yang kufur.

Syarat membawa kepada muthlaq muqayyad ialah apabila hanya terdapat satu muqayyad. Kalau lebih dari satu muqayyad, muthlaq tetap pada tempatnya sendiri. Lafal muthlaq dan muqayyad masing-masing menunjukkan kepada makna yang qath’iy dalalahnya. Karena itu bila lafadz itu muthlaq maka harus diamalkan sesuai dengan muqayyadnya.

Kata kunci: Nash lafdziyah, lafadz, nash al-Muthlaq, Al-Muqayyad.


Full Text:

PDF

References


Abdul Hamid Hakim , Al Bayan, Jakarta. Sa’adiyah Putra , 1983.

Abdul Hamid Hakim as -Sullam, Bukit Tinggi. 1958

.Ahmad Muhammad asy –Syafi’I, Ushul Fiqhi al- Islami, Iskandariyah Muassasah Tsaqofah Al –Jami’iyah. 1983.

Asjmuni A Rahman, Qaidah-qaidah Fiqhi, Jakarta . Bulan Bintang 1976.

Abdul Mudjib , Al Qawidul Fiqhiyah , Yogyakarta. Nur Cahaya 1980

Abdul Rahman Al- Jaziri , t.t. Kitab Al-Fiqh ‘ala Madzahib al –Arb’ah,,Dar Al- Fikr , Mesir.

Abdul Al- Wahaf Al- Khalaf, 1978 . Ilm Ushul Fikh, Ad-Dar Al- Kuwaitiyah, Kairo.

Departemen Agama , Peroyek Pengadaan kitab suci Al Quran, Al Quran dan Terjemahannya


Refbacks

  • There are currently no refbacks.