Faktor Penentu Tingkat Kompetensi Literasi Digital Pada Mahasiswa (Studi kasus Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi literasi digital pada mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Literasi digital merupakan kemampuan untuk mengakses, memahami, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi yang diperoleh melalui teknologi digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei, yang melibatkan 106 responden mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Adab dan Humaniora. Data diperoleh melalui kuesioner yang mencakup pertanyaan mengenai akses internet dan teknologi, kemampuan teknologi, serta dukungan akademik dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor akses internet dan teknologi menjadi salah satu faktor penentu utama kompetensi literasi digital, di mana sebagian besar mahasiswa memiliki akses internet yang stabil dan perangkat yang memadai. Selain itu, faktor kemampuan teknologi juga berperan penting, dengan sebagian besar mahasiswa merasa mudah mempelajari aplikasi atau teknologi baru yang mendukung pembelajaran mereka. Dukungan akademik, khususnya bimbingan dosen terkait penggunaan teknologi, juga mempengaruhi tingkat literasi digital mahasiswa, meskipun masih terdapat beberapa mahasiswa yang merasa kurang mendapatkan bimbingan yang cukup dalam hal ini.
Berdasarkan temuan tersebut, disarankan untuk meningkatkan akses teknologi di kalangan mahasiswa melalui penyediaan perangkat dan koneksi internet yang lebih merata, serta memberikan pelatihan keterampilan digital yang lebih intensif. Selain itu, perlu adanya peningkatan bimbingan dosen terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran agar mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan kebijakan dan program yang mendukung peningkatan kompetensi literasi digital di lingkungan pendidikan tinggi.
Kata kunci: Literasi digital, mahasiswa, akses teknologi, kemampuan teknologi, dukungan akademik, Fakultas Adab dan Humaniora
References
Adiarsi, G. R., Stellarosa, Y., & Silaban, M. W. (2015). “Literasi Media Internet di Kalangan Mahasiswa. Humaniora”. Humaniora. 6(4) : 470.
Ahmad, Nur. “Tantangan Konten keIslaman di Era Teknologi dan Informasi: Formulasi Karakteristik, Popularitas, dan Materi di Jalan Konten keIslaman.” Addin, Jilid 8, No. 2 (2014): 342
Ala-Mutka, K. (2011). Mapping Digital Competence: Towards a Conceptual Understanding. JRC-IPTS. Luxembourg Publication Office of the European Union
American Library Association. Presidential Committee on Information Literacy. Literacy. https://literacy.ala.org/information-literacy/
Bawden, D. (2008). Origins and Concepts of Digital Literacy. In C. Lankshear & M. Knobel (Eds.), Digital Literacies: Concepts, Policies and Practices (vol. 30, pp. 17–32). Peter Lang
Bigelow, M., Vanek, J., King, K., & Abdi, N. (2017). Literacy as social (media) practice: Refugee youth and native language literacy at school. International Journal of Intercultural Relations, 60, 183–197.
Budiantoro, Wahyu. “Konten keIslaman di Era Digital.” KOMUNIKA: Jurnal Konten keIslaman dan Komunikasi, Jilid 11, No. 2 (2018): h. 267.
Creswell, J. W. (2012). Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.Ferrari, A. (2012). Digital competence in practice: An analysis of frameworks. Luxembourg Publication Office of the European Union
Departemen Agama RI. Al Quran dan terjemahannya. Semarang: Toha. 2002.
Enjang AS. (2009). Dasar dasar Ilmu Konten keIslaman. Bandung: Widya Pandjadjaran. h, 124.
Eryansyah, Erlina, Fiftinova, & Nurweni, A. (2019). EFL Students' Needs of Digital Literacy to Meet the Demands of 21stCentury Skills. Indonesian Research Journal in Education, 3(2), 442–460.
Eshet-Alkalai, Y. (2004). Digital literacy: A conceptual framework for survival skills in the digital era. Journal of Educational Multimedia and Hypermedia, 13(1), 93–106
Gilster, P. (1997). Digital literacy. Wiley
Gunther Kress. (2003) Literacy in The New Media Age. Routledge 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE. Hobbs, R. & Frost, R. (2003). Measuring the acquisition of media literacy skills. Reading Research Quarterly 38(3), 330-354
Helaluddin. (2019). Peningkatan Kemampuan Literasi Teknologi dalam Upaya Mengembangkan Inovasi Pendidikan di Perguruan Tinggi. Pendais Volume I Nomor 1 2019, 47 - 50.
Hobbs, R. & Frost, R. (2003). Measuring the acquisition of media literacy skills. Reading Research Quarterly 38(3), 330-354
Ilomäki, L., Paavola, S., Lakkala, M., & Kantosalo, A. (2016). Digital competence—an emergent boundary concept for policy and educational research. Education and Information Technologies, 21, 655–679
Iordache, C., Mariën, I., & Baelden, D. (2017). Developing digital skills and competences: a quick- scan analysis of 13 digital literacy models. Italian Journal of Sociology of Education, 9(1), 6–30
Iriantara Yosal. (2009) Literasi Media, Apa, Mengapa, Bagaimana. Bandung: Simbiosa Katama Media, hal. 5
Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Konten keIslaman Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam, (Jakarta: Kencana 2011), 27.
Lankshear, C., & Knobel, M. (Eds.). (2008). Digital literacies: Concepts, origins, and practices. New York, NY: Peter Lang.
Martin, A. (2006). A European framework for digital literacy. Nordic Journal of Digital Literacy, 1(02), 151–161
Murdy, K., & Putri, A. N. (2020). Kompetensi Literasi Digital Mahasiswa STKIP ‘Aisyiyah Riau. Jurnal Inovasi Pendidikan Ekonomi (JIPE), 10(1), 71.
Payne, G., M. W. and S. C. (2005). Methodological Pluralism in British Sociology. Sociology, 38(1), 153–163.
Peláez, A. L., Erro-Garcés, A., & Gómez-Ciriano, E. J. (2020). Young people, social workers and social work education: The role of digital skills. Social Work Education, 39(6), 825–842
Phuapan, P., Viriyavejakul, C., & Pimdee, P. (2016). An analysis of digital literacy skills among Thai university seniors. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 11(3), 24–31
Putri, T., Tenku, N., Abdul, N., Fariza, N., & Noor, M. (2012). “Digital Literacy Competence for Academic Needs: An Analysis of Malaysian Students in Three Universities”. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 69(x) : 1489– 1496.
Rintaningrum, R. (2019). Explaining the Important Contribution of Reading Literacy to the Country’s Generations: Indonesian’s Perspectives. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 5(3), 1–18.
Sconul, W. (2011). The SCONUL seven pillars of information literacy: core model for higher education. In 2011-12-20]. http://www. sconul. ac. uk/groups/in-formation_literacy/seven_pillars. html (pp. 4–11). http://www. sconul. ac. uk/groups/in-formation_literacy/seven_pillars. html
Sugiyono (2019). “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: CV Alfabeta.
Van Deursen, A. J. A. M. & Van Dijk, J. A. G. M. (2008). “Measuring Digital Skills Performance Tests of Operational, Formal, Information And Strategic Internet Skills Among the Dutch Population”. The ICA Conference, Montreal.
Van Laar, E., van Deursen, A. J. A. M., van Dijk, J. A. G. M., & de Haan, J. (2020). Determinants of 21st-century skills and 21st-century digital skills for workers: a systematic literature review. SAGE Open
Virkus, S. (2012). Information literacy as an important competency for the 21st century: Conceptual approaches. Journal of the Bangladesh Association of Young Researchers, 1(2), 15–29
Wang, X., Wang, Z., Wang, Q., Chen, W., & Pi, Z. (2021). Supporting digitally enhanced learning through measurement in higher education: Development and validation of a university students’ digital competence scale. Journal of Computer Assisted Learning, 37, 1063–1076.