CO-BISSU : UPAYA PELESTARIAN BUDAYA MABISSU BERBASIS PERMAINAN KARTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE “MAPPAU” DI KABUPATEN PANGKEP

Dewi Andini, Muhammad Nur Ilham Rais

Abstract


Budaya tidak hanya membahas tentang pola tingkah laku manusia tetapi secara luas, segala bentuk penunjang tingkah laku berupa kepercayaan dan pengetahuan, gagasan, benda, dan sikap yang diturunkan generasi ke generasi adalah bagian dari budaya. Salah satu budaya yang menyimpan ciri khas dan keunikan tersendiri ialah budaya Mabissu di Sulawesi selatan, tepatnya di Kabupaten Pangkep, Indonesia. Mabissu salah satu tarian sakral yang hanya bisa diperagakan oleh komunitas bissu. Tari Mabissu biasanya di pertunjukan dalam prosesi Mappalili atau dikenal dengan proses pengolahan lahan persawaahan setelah panen. Kegiatan para bissu yang dianggap menyembah berhala menjadi masalah dimasyarakat, terlebih lagi perkembangan ilmu agama terkhusus saat mulai masuknya ajaran Islam. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui konsep, manfaat, dan cara bermain dari CO-BISSU sebagai upaya Pelestarian Budaya Mabissu Berbasis Permainan Kartu dengan Menggunakan Metode “Mappau” di Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu menggunakan pendektan studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. CO-BISSU ialah Card of Bissu yang terdiri dari dua suku kata, Card dan Bissu. Card berasal dari bahasa inggris yang berarti kartu. Ada beberapa jenis media meliputi kartu gambar, foto, gambar/ilustrasi, sketsa, garis, grafik, bagan chart yang bergabung dari dua bentuk atau lebih. Permainan ini memerlukan jumlah pemain sebanyak 9-19 orang (bisa disesuaikan), didalamnya termasuk 1 orang Dewata Sawwae. Adapun karakter dan fungsi kartu dalam permaianan CO-Bissu adalah raja, Puang Matoa (pimpinan bissu), Puang Lolo (wakil pimpinan), Bissu Tanre (Bissu Tinggi), dan Bissu Poncok (Bissu Pendek). Keyword : Budaya mabissu, Mappau, CO-Bissu


Full Text:

PDF

References


Alda, M. 2020. Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan pada Kantor Desa Sampean Berbasis Android. Jurnal media dan informatika Budidarma. 4(1) : 209

Amanda, R., A. Widayaningrum, dan H. Wakhyudin. 2019. Ekstrakulikuler Seni Tari sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal di SD Negeri Sawah Besar 02. Jurnal Elementary School. 6(2): 106

Anggraeni, A.D. 2019. Pengembangan Media Permainan Werewolf untuk Mengenalkan Keragaman Sosial Budaya Indonesia pada Siswa kelas V SDN Pacar Keling V Surabaya. Jurnal Pendidikan:37-38

Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Edisi Revisi Kedua. Satya Historika. Bandung

Juhanda. 2019. Menjaga Eksistensi Budaya Lokal dengan Pendekatan Komunitas Lintas Budaya. Jurnal Sadar Wisata. 2(1) : 59-60 Khaedar.2018.Makna Ritual Mappalili oleh Komunitas Bissu Bugis di Pangkep. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar.Makassar

Puspitasari, C.I. 2019. Oprasi Kelompok Minoritas : Persekusi Dan Diskriminasi Lgbt Di Indonesia. Jurnal Studi Gender Dan Islam Serta Perlindungan Anak. 8(1) :59-90

Rijali, A. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah. 17(33):84

Said, M. 2016. Peran Bissu dalam Masyarakat Bugis. Seminar Nasional “Pendidikan Ilmu-ilmu sosial Membentuk karakter bangsa dalam rangka daya saing global”. Universitas Negeri Makassar:76




DOI: https://doi.org/10.26618/jp.v8i2.6685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal PENA : Penelitian dan Penalaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats