UNSTACK CULTURE : MEDIA PEMBELAJARAN BAGI ANAK JALANAN BERBASIS UNO STACKO DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN DI KOTA MAKASSAR
Abstract
Masuknya nilai-nilai budaya barat yang disertai berkembangnya arus globalisasi merupakan ancaman bagi budaya asli yang mencitrakan lokalitas khas daerah-daerah di negeri ini. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya lokal merupakan hal penting yang harus diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Pengenalan kebudayaan Indonesia kepada anak jalanan sangat perlu apalagi dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, karena selain mereka paham dan mengetahui budaya negaranya sendiri, juga agar tidak terjadi klaim-klaim terhadap budaya Indonesia seperti yang dilakukan oleh negara tetangga terhadap budaya asli Indonesia. Maka dari itu peneliti membuat sebuah inovasi suatu media pembelajaran permainan Uno Stacko, untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia terutama yang ada di Makassar, yaitu Media Pembelajaran Bagi Anak jalanan Berbasis Uno Stacko dalam Melestarikan Kebudayaan di Kota Makassar. Jenis penelitian karya tulis jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut H.B. Sutopo, Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi (Sutopo, 2002:35). Media pembelajaran ini dapat dimainkan 2-10 orang dan bisa dimainkan dengan membuat tim. media pembelajaran untuk anak jalanan sangat mudah dipahami dan memiliki aturan-aturan yang perlu diketahu oleh pemain sebelum memainkan permainan belajar ini. Supaya permainan media pembelajaran ini dapat berjalan secara baik, ada beberapa unsur yang menjadi syarat dalam bermain, diantaranya adalah Uno Stacko, buku Panduan, pemain, dan fasilitator dalam media pembelajaran ini pemain harus mengetahui tata cara bermain Unstack Culture.
.
Full Text:
UntitledReferences
Astri, H. 2014. Keterampilan Anak Jalanan di Indonesia: Faktor Penyebab, Tatanan Hidup dan Kerentanan Berperilaku Menyimpang. Jurnal Aspirasi. 5 (2), 2014.
Djaman, Fachri. 2018. Terancam Punah, 3 budaya Bugis-Makassar ini harus dilestarikan. (Online). https://makassar.terkini.id/terancam-punah-3-budaya-bugis-makassar-ini-harus-dilestarikan/. Diakses pada tanggal 01 Agustus 2019 pukul 14:16.
Irawan, S. 2019. Ratusan Anjal Berkeliaran di Makassar, Dinsos Kumpul Lembaga dan Pemerhati Anak. https://makassar.tribunnews.com/amp/2019/05/10/dinas-sosial-makassar.
Ma’arif, Reza Faqih. 2019. Pengembangan Modul Berbasis Discovery Learning pada Materi Pengukuran Pecahan untuk Pembelajaran Matematika di SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. http://eprints.umsida.ac.id/6379/. Diakses pada tanggal 29 Juli 2019 (09:52).
Musin, Mujali. 2018. Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Patani dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik di SMA 5 Halmahera Tengah. http://eprints.unm.ac.id/12925/. Diakses pada tanggal 28 Juli 2019 (14:15).
Sugiyono. 2017. Metode Penulisan Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta
Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
DOI: https://doi.org/10.26618/jp.v8i1.5495
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal PENA : Penelitian dan Penalaran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats