Eksplorasi Kearifan Lokal Proses Pembuatan Garam Madura dan Integrasinya dalam Materi IPAS SD
Abstract
Kearifan lokal bervariasi sesuai dengan tempat atau penduduk masyarakat atau secara dinamis sebagai suatu bentuk perilaku manusia, tergantung pada hubungan dan tatanan sosial budaya yang ada dalam suatu masyarakat. Kearifan lokal mempunyai landasan yang lebih kuat dalam mengidentifikasi kegiatan-kegiatan atau perilaku suatu masyarakat yang khas dan moral, sehingga kearifan lokal tersebut menyimpan banyak ilmu pengetahuan dan kaidah pengetahuan. Pulau madura terletak pada Kawasan Pesisir, hal ini identik dengan produksi garam. Garam memiliki banyak manfaat selain untuk dikonsumsi oleh makhluk hidup garam juga dapat dijadikan sebagai pengawet makanan. Proses pembuatan garam dapat dijadikan sebuah potensi untuk di integrasikan kedalam sebuah Pelajaran IPAS SD. Proses pembuatan garam dapat dipelajari dari ilmu pengetahuan alam. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif mengacu pada pendekatan penelitian yang menyatakan situasi sosial tertentu dengan menggambarkan kenyataan secara benar, dengan dibentuk kata-kata atas dasar teknik pengumpulan dan analisis data relevan yang didapatkan dari situasi yang alamiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses pembuatan garam madura dan menganalisis integrasinya dalam materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di Sekolah Dasar.
Full Text:
PDFReferences
Aan, Komariyah., dan Djam’an Satori. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta
De Jonge, Huub. (2011). Garam, Kekerasan dan Aduan Sapi. Yogyakarta: Lkis
Hadi, Wiwin Puspita., Ahied, Mochammad. (2017). Kajian Etnosains Madura dalam Proses Produksi Garam sebagai Media Pembelajaran IPA Terpadu. Jurnal Ilmiah Rekayasa, 10(2), 79-86.
Imaduddin, M., Simponi, N. I., Handayani, R., Mustafidah, E., & Faikhamta, C. (2020). Integrating Living Values Education by Bridging Indigenous STEM Knowledge of Traditional Salt Farmers to School Science Learning Materials. Journal of Science Learning, 4(1), 8–19.
Ritongga, A., Wulansari, A., 2008, Pengaruh Induksi Mutasi Radiasi Gamma pada Beberapa Tanaman, FAPERTA, IPB, Bogor.
Rositawati, A.L., Taslim, C. M., & Soetrisnanto, D. (2013). DIVERSIFIKASI GARAM LAUT MENJADI GARAM MANDI BATH BOMBS, 2(4), 217–225.
Salam, A., & Winarno. (2019). Tambak Garam Sumber Penghidupan sebagai Tema Penciptaan Seni Lukis. Jurnal Seni Rupa, Volume 07 Nomor 04.
Sumarmi, Bachri, S., Irawan, L. Y., Kurniawati, E. (2019). The Management of Mina Salt Ponds, Tradition, and Economy’s Rhythm of the Community in Madura Island. International Conference on Social Studies and Environmental Issues (ICOSSEI 2019).
Ulfidatul. (2019). Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI GARAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GEOMEMBRAN. In JSMB 6(2).
Widodo, W., Rachmadiarti, F., Hidayati, S. N., Suryanda, A., Cahyana, U., Kistinah, I., Suryatin, B. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Yasir, Mochammad, Sidik, Rahmad Fajar. (2022). MEREKONSTRUKSI PENGETAHUAN SAINS ILMIAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL KERATON SUMENEP DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER NASIONALISME. PROCEEDING SCIENCE EDUCATION NATIONAL CONFERENCE
DOI: https://doi.org/10.26618/jp.v11i1.14432
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal PENA : Penelitian dan Penalaran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats