KONTRIBUSI HONORIFIK BAHASA MADURA TERHADAP PENGAYAAN SAPAAN SANTUN BERBAHASA MAHASISWA STKIP PGRI SUMENEP

suhartatik suhartatik, hodairiyah hodairiyah, Siti Arifah

Abstract


Penelitian ini membahas tentang penggunaan tingkat tutur dalam bahasa Madura yang digunakan oleh mahasiswa STKIP PGRI Sumenep dalam berkomunikasi di lingkungan kampus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan tingkatan bahasa Madura (ondhâgghâ bhâsa) sebagai bentuk kesantunan berbahasa (honorifik) yang sangat penting dalam tata krama bertutur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak libat cakap (SLC). Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa kata sapaan nama diri, kata sapaan pronomina persona, kata sapaan gelar akademik, dan kata sapaan jabatan dan pangkat yang dipakai mahasiswa sesuai tingkatan bahasa Madura yaitu menurut macamnya ada tiga (3); bhâsa enjâ’ iyâ, bhâsa engghi enten, dan bhâsa èngghi bhunten dan menurut naik turunnya/sorot sandherrâ bahasa terbagi tiga (3) bagian yaitu; bhâsa andhâp/bahasa rendah, bhâsa tèngnga’an/bahasa menengah, dan bhâsa tèngghi/ bahasa tinggi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui kata sapaan sesuai tingkatan bahasa Madura dengan benar sehingga nantinya bisa berkomunikasi dengan baik dan santun ketika berhadapan dengan dosen atau pun pimpinan di kampus khususnya di STKIP PGRI Sumenep Madura.


Keywords


Bahasa Madura; Honorifik; Kata Sapaan; Ondhâgghâ Bhâsa.

References


Arifah, S., & Azis, A. (2023). Representative Literal and Nonliteral Speech Acts in Novels “ Dear Allah ” by Diana Febi : A Sociopragmatic Review. 7(1), 1872–1878.

Astami, T. S. (2010). Pola Honorifik Undak-Usuk Keigo Bahasa Jepang yang Mencerminkan Nilai Uchi-Soto sebagai Wujud Identifikasi Kelompok. Humaniora, 1(1), 131–141.

Boriri, A & Samad, S. (2022). Sistem Sapaan Kekerabatan Dalam Bahasa Galela Pada Masyarakat Kecamatan Galela Barat Kabupaten Halmahera Utara. Kredo: Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 5(2), 517–528.

Chang, T., Rasyid, Y., & Boeriswati, E. (2018). Similarities and Differences of Honorific Systems Between Indonesian and Korean Languages. Indonesian Language Education and Literature, 3(2), 212. https://doi.org/10.24235/ileal.v3i2.2470

Devianty, R. (2017). Peran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(2), 1–15. http://repository.uinsu.ac.id/3523/1/Efektivitas Komunikasi Guru dalam Pembelajaran.pdf

Eelen, G. (2001). Kritik Teori Kesantunan. Airlangga University Press.

Ifansyah, N., & Aini, R. Q. (2019). Sistem Honorifik Bahasa Samawa Dan Faktor Yang Memengaruhi Pemakaiannya. Bahastra, 38(2), 106. https://doi.org/10.26555/bahastra.v38i2.8886

Hodairiyah, Fadhilah, N., Arifah, S., & Azis, A. (2021). Pemertahanan Dan Pelestarian Bahasa Madura Melalui Nyanyian Samman Mainan Di Desa Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep: Perspektif Sosiolinguistik. Kode: Jurnal Bahasa,11,147–160. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/kjb/article/view/28312

Hodairiyah, H., Arifah, S., Azis, A., Fadilah, N., & Mugrib, N. C. (2022). Konjungsi Kohesi Gramatikal dalam Novel Woman at Point Zero Karya Nawal El-Sadawi. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 7(2), 337. https://doi.org/10.28926/briliant.v7i2.957

Ifansyah, N., & Aini, R. Q. (2019). Sistem Honorifik Bahasa Samawa Dan Faktor Yang Memengaruhi Pemakaiannya. Bahastra,38(2),106. https://doi.org/10.26555/bahastra.v38i2.8886

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Gramedia Pustaka Utama.

Levinson, S. C. (1983). Pragmatics. Cambridge University Press.

Irawan, W. D. (2019). Kata Sapaan Kekerabatan dalam Masyarakat Lampung Sungkai. Jurnal Elsa, 17(1), 96–101.

Levinson, S. C. (1983). Pragmatics. Cambridge University Press.

Pamungkas, N. R. (2019). Kontribusi Bahasa Sunda Terhadap Pemerkaya Bahasa Indonesia. Riksa Bahasa, 3(1), 68--77. https://ejournal.upi.edu/index.php/RBSPs/article/view/11526

Paulina, Y., & Sari, C. N. (2019). Kata Sapaan dalam Bahasa Rejang Dialek Lebong. Lateralisasi, 7(1), 44–55.

Rima, T. br P., & Herlina. (2022). Sistem Sapaan Dalam Bahasa Minangkabau. Core.Ac.Uk, 5(1), 137–147. https://core.ac.uk/download/pdf/42999898.pdf

Saleh, R. (2017). Bentuk Sapaan Kekerabatan Dalam Bahasa Banjar Di Tembilahan, Riau. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 8(1), 19. https://doi.org/10.31503/madah.v8i1.471

Sari, N., Ermanto, E., & Nst, M. I. (2013). Sistem Kata Sapaan Kekerabatan dalam Bahasa Melayu di Kepenghuluan Bangko Kiri Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Riau. Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(2), 513–520.

Sudaryanto. (1988). Metode Linguistik (Bagian Pertama: Ke Arah Memahami. Metode Linguistik). Gadjah Mada University Press.

Suhandra, I. R. (2014). Sapaan dan Honorofik. Society. Jurnal Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi Bertujuan, IX, 99–115.

Syafruddin. (2012). Strategi Penyampaian Honorifik dalam Tindak Direktif Larangan Masyarakat Tutur Makassar. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 11(2), 103–111. https://doi.org/10.24036/komposisi.v11i2.83

Zaman, M. N., Nababan, M. R., & Djatmika. (2018). Analisis Ungkapan Honorifik Mutlak dalam Mengakomodasi Sapaan dan Verba Keislaman pada Novel Karya Okky Madasari. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 16(1), 125. https://doi.org/10.18592/khazanah.v16i1.2130




DOI: https://doi.org/10.26618/konfiks.v11i1.10753

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 JURNAL KONFIKS

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
Journal Konfiks is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.