The Urgency Of Qanun Regarding The Maintenance And Supervision Of Customary Laws Of The Sea By Panglima Laot In Bireuen District

Ade Soraya, Dian Eriani

Abstract


The authority of Panglima Laot is still generally explained in Aceh Qanun Number 10 of 2008 concerning Customary Institutions, this causes an unclear, not detailed, and not strictly or even the occurrence of legal vacuum in some disputes because there is no legislation that regulates it. Therefore, regulations and guidelines, namely Qanuns are needed at the district level regarding the implementation of customary management of coastal sea rights in areas in Bireuen district so that the rules used as benchmarks in law enforcement are clear. We know that there are no detailed codified rules regarding the authority Panglima Laot in Bireuen District so that it does not provide legal guarantees for the community


Keywords


Qanun; Customary Law; Panglima Laot

Full Text:

DOWNLOAD

References


Awaliyah, S., Mangku, D. G. S., Yuliartini, N. P. R., & Suastika, I. N. (2020). Enforcement of Illegal Fishing Laws that was Done by Foreign Ships in the Indonesian Sea Region, Viewed from International Sea Law. International Journal of Criminology and Sociology, 9, 1164-1173.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 143, 32-49.

Jakfar, P. (2012). Sistem Sosial Budaya dan Adat Masyarakat Aceh. Banda Aceh: Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggro Aceh Darussalam.

M. Munir dan Wahyu Ilaihi. (2009). Manajemen Dakwah. Kencana, hal. 211

Nurdin, R., & Ridwansyah, M. (2020). Aceh, Qanun and National Law: Study on Legal Development Orientation. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam,4(1),107-131

Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Kehidupan Adat.

Puteh, M. J. (2012). Sistem Sosial Budaya dan Adat Masyarakat Aceh. Grafindo Litera Media bekerjasama dengan LSAMA Banda Aceh

Qanun Nomor 16 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Qanun Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat

Rahardjo, M. (2011). Metode Pegumpulan Data Penelitian Kualitatif.

Rahayu, S. W. (2014). Lembaga Penyelesaian Sengketa Adat “Panglima Laot” di Aceh sebagai Bentuk Pengembangan Alternatif Penyelesaian Sengketa dalam Sistem Hukum di Indonesia. Padjadjaran Juornal Of Law, 1(3).

Raihan, R., & Ahmad, M. (2017). Kepemimpinan Panglima Laot Dalam Menjaga Kedamaian Antar Nelayan Di Tpi Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, 1(1), 87-104.

Salim, M. (2016). Adat Sebagai Budaya Kearifan Lokal untuk Memperkuat Eksistensi Adat kedepan. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 5(2), 244 255.

Sumanto, D. (2018). Hukum Adat Di Indonesia Perspektif Sosiologi Dan Antropologi Hukum Islam. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 17(2), 244-255.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.




DOI: https://doi.org/10.26618/jed.v7i4.8706

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JED (Jurnal Etika Demokrasi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.