Towards a New Balance: The Role of the DPD in Indonesian Democracy

Imam Suyitno, M. Yunasri Ridhoh, Akbar Aba, Maryati Maryati

Abstract


This article focuses on the problem that the role of the Regional Representative Council (DPD) in the dynamics of democracy in Indonesia is experiencing an imbalance in its relationship with the government and other people's representative institutions such as the People's Representative Council (DPR). The research methods used include literature studies, conceptual analysis, case studies, and document analysis. With a qualitative approach and descriptive analysis, this research aims to understand the role that the DPD should play in the dynamics of Indonesian democracy. The research results show that the practice of democracy in Indonesia has experienced ups and downs from tyranny to anarchy, and vice versa, namely conditions that are not ideal and unbalanced (disequilibrium). To achieve true democracy, efforts are needed to create a new balance between the government and people's representative institutions, by giving power to the DPD in the legislative process, as well as giving the DPD the authority to nominate candidates for President and Vice President.

Keywords


Dialektika Demokrasi; Dewan Perwakilan Daerah; Tatanan Kesimbangan Baru Pemerintahan

Full Text:

DOWNLOAD

References


. Aristoteles. (1995). Pers Universitas Oxford.

. Aspinal, E. (2005). Menentang Suharto: Kompromi, Perlawanan, dan Perubahan Rezim di Indonesia. Pers Universitas Stanford.

. Aspinal, E. (2013). Agensi Populer dan Kepentingan dalam Transisi dan Konsolidasi Demokrasi di Indonesia. Indonesia, 96, 101–121.

. Aspinall and Mietzner. (2010). Problems of Democratisation in Indonesia (E. Aspinall & M. Mietzner, Eds.). ISEAS Publishing. https://doi.org/10.1355/9789814279918

. Aspinall, E. , & M. , M. (Eds. ). (2010). Problems of Democratisation in Indonesia (E. Aspinall & M. Mietzner, Eds.). ISEAS Publishing. https://doi.org/10.1355/9789814279918

. Aspinall, E. , & M. M. (Eds. ). (2010). Permasalahan Demokratisasi di Indonesia: Pemilu, Institusi dan Masyarakat. . ISEAS– Yusof Institut Ishak .

. Azra, A. (2002). Paradigma baru pendidikan nasional: Rekonstruksi dan demokratisasi. (No Title).

. Boix, C., Stokes, S. C., & Asnawi, A. (2021). Kinerja Buruk Negara Demokrasi Miskin: Handbook Perbandingan Politik. Nusamedia.

. Buxton, R. (2013). Mitos dan tragedi dalam Konteks Yunani Kuno. . OUP Oxford.

. Crouch, H. (2010). Reformasi Politik di Indonesia Pasca Soeharto . Institut Studi Asia Tenggara.

. Dahl, R. (1989). Demokrasi dan Kritiknya. Pers Universitas Yale.

. Dahl, R., & Staehelin, L. A. (1989). High‐pressure freezing for the preservation of biological structure: Theory and practice. Journal of Electron Microscopy Technique, 13(3), 165–174.

. Efendi, M. (2002). Masyarakat Ekuilibrium. Yogyakarta: Kebudayaan Bentang .

. Feith, H. (2007). Kemunduran Demokrasi Konstitusional di Indonesia. Penerbitan Ekuinoks (Penerbitan Ekuinoks).

. Fukuyama, F. (2011). The origins of political order: From prehuman times to the French Revolution. Farrar, Straus and Giroux.

. Fukuyama, F. (2013). Apa itu Tata Kelola? Pemerintahan, . 26(3), 347–368.

. Hadiz, V., & Robison, R. (2004). Reorganisasi kekuasaan di Indonesia: Politik oligarki di era pasar. Routledge.

. Hanan, D. (2012). Mewujudkan Presidensialisme Berhasil: Interaksi Legislatif dan Eksekutif dalam Demokrasi Indonesia. . Universitas Negeri Ohio.

. Hariyanti, H., & Sari, F. A. (2021). Election Smart House (ESH) as a Pre-Voter Political Education Facility To improve the quality of democracy. JED (Jurnal Etika Demokrasi), 6(1), 1–11.

. Held, D. (2006). Models of democracy. Polity.

. Horowitz, D. L. (2014). Perubahan Konstitusi dan Demokrasi di Indonesia. Penerjemah Daryatno, Pustaka Pelajajar, Yogyakarta.

. Huda, N. (2017). Penataan Demokrasi dan Pemilu di Indonesia. Kencana.

. Indrayana, D. (2008). Negara antara ada dan tiada: reformasi hukum ketatanegaraan. Penerbit Buku Kompas.

. Kawamura, K. (2010). Apakah Presiden Indonesia Kuat atau Lemah? Institut Ekonomi Berkembang, Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang.

. Kurnia, F. H., & Budiharto, B. (2015). Dewan Perwakilan Daerah (Dpd) Dalam Sistem Ketatanegaraan Ri (Pasca Amandemen UUD 1945). Varia Justicia, 11(2), 115–132.

. Kusuma, A. (2016). Tantangan Konsolidasi Demokrasi di Indonesia: Pengalaman Dekade Pertama. Routledge.

. Lev, D. (2009). Transisi Menuju Demokrasi Terpimpin: Politik Indonesia, 1957-1959. (Penerbitan Ekuinoks).

. Lijphart, A. (2012). Pola Demokrasi: Bentuk dan Kinerja Pemerintahan di Tiga Puluh Enam Negara. Pers Universitas Yale.

. McDonald, H. (2015). Demokrasi: Indonesia di Abad 21. Pers St.

. McGing, S. (2010). Polibius ’ Sejarah. Pers Universitas Oxford.

. Mietzner, M. (2013). Uang, Kekuasaan, dan Ideologi: Partai Politik di Indonesia Pasca Otoritarian. Pers NUS.

. Nurchotimah, A. S. I. (2020). The forms of political participation in general elections by beginner voters. JED (Jurnal Etika Demokrasi), 5(2), 235–244.

. Oktaviany, D. S. (2017). Perbandingan Sistem Ketatanegaraan Indonesia Dan Filipina (Studi Lembaga Perwakilan Terkait Tugas, Fungsi, Dan Wewenang).

. Orr, D. (2002). Kedaulatan, Supremasi dan Asal Usul Perang Saudara Inggris. Sejarah. 87(288), 474-490.

. Panggabean, H. (2013). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD): Antara Harapan dan Kenyataan. . Jurnal Politik 3(2), 123-136., 3(2), 123–136.

. Polibius. (1889). Sejarah Polibius. Macmillan.

. Putnam, R. (1993). Membuat Demokrasi Berhasil: Tradisi Kewarganegaraan di Italia Modern. Pers Universitas Princeton.

. RI, P. F. P. D. P. R., Pemerintah, A. K. I., & Pendayagunaan, P. M. (2014). Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Jakarta.

. Rosyada, D., & Tim, I. (2003). Demokrasi, hak asasi manusia & masyarakat madani. (No Title).

. Setiawan, A. (2015). Daerah Kepentingan dalam Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Daerah DPR. Jurnal Ilmiah Hukum, 1(1), 63–74.

. Sherlock, C., Fearnhead, P., & Roberts, G. O. (2010). The random walk Metropolis: linking theory and practice through a case study.

. Sherlock, S. (2010). Parlemen dalam Dekade Demokrasi Indonesia: Forum Rakyat atau Kamar Kroni? Dalam E. Aspinall & M. Mietzner (Eds.), Permasalahan Demokratisasi di Indonesia: Pemilu, Lembaga dan Masyarakat. ISEAS– Yusof Institut Ishak.

. Sinaga, S. S. (2023). Kedudukan Dan Peran Dewan Perwakilan Daerah (Dpd) Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.

. Stepan, A., & S. C. (1993). Kerangka Konstitusi dan Konsolidasi Demokrat: Parlementerisme versus Presidensialisme. Politik Dunia, 46(1), 1-22.

. Sutiyono, W., Pramusinto, A., & Prasojo, E. (2018). Introduction to the mini special issue: understanding governance in Indonesia. In Policy Studies (Vol. 39, Issue 6, pp. 581–588). Taylor & Francis.

. Toding, A. (2017). DPD dalam Struktur Parlemen Indonesia: Wacana Pemusnahan Versus Penguatan. Jurnal Konstitusi, 14(2), 295–314.

. Wardhani, L. C. (2019). Fungsi Legislasi Dpd Dalam Perspektif Demokrasi Representatif. Jurnal Meta-Yuridis, 2(2).

. Winters, J. A. (2011). Oligarchy. Cambridge University Press.




DOI: https://doi.org/10.26618/jed.v9i3.14386

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JED (Jurnal Etika Demokrasi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.