PUPUK MUSACARICA SOLUSI MEMINIMALISIR PENGGUNAAN AGROKIMIA PADA PETANI SAYUR UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA FOOD SOVEREIGNTY
Abstract
Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan dengan dosis yang tinggi dalam kurung waktu yang panjang menyebabkan menurunnya kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara lain, serta menurunnya kandungan bahan organik tanah. Penggunaan pestisida yang berlebihan dalam kurung waktu yang panjang, akan berdampak pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, dan juga berdampak pada kehidupan biota tanah. Adapun jenis penelitian yang digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep penerapan dan mengetahui keunggulan dari pupuk Musacarica sehingga dapat mewujudkan food sovereignty yaitu sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, tetapi program tersebut belum terealisasikan dengan baik. Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir penggunaan pestisida dan pupuk kimia yaitu, dengan hadirnya berbagai jenis pupuk organik diantaranya pupuk kompos, pupuk hayati, pupuk hijau, dan pupuk mikroba. penggunaan pupuk tersebut masih dianggap belum efektif dan efisien karena hanya berfokus pada penyuburan tanaman, Salah satu alternatif pilihan adalah penggunaan pupuk organik cair yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu, sebagai penyubur tanaman sekaligus sebagai pembasmi hama yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Pupuk Musacarica merupakan produk dalam bentuk kemasan yang dilarutkan berupa cairan sebagai penyubur tanaman sekaligus pembasmi hama. Penyubur tanaman itu sendiri berasal dari batang pisang yang diketahui mengandung hingga 80% air, selama ini batang pisang telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan selulosanya yang berkadar lignin rendah. Kemudian pada daun pepaya itu sendiri memiliki getah yang menghasilkan senyawa-senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan sehingga serangga pada tumbuhan dapat mematikan organisme pengganggu. Pupuk Musacarica yang merupakan hasil fermentasi Musa paradisiaca (batang pisang) dan Carica papaya (daun pepaya) dapat digunakan sebagai alternatif dari penggunaan agrokimia dan juga sebagai multifungsi (penyubur tanaman sekaligus pembasmi hama).
Kata kunci : Agrokimia, Food Sovereignty, Pupuk Musacarica
Full Text:
PDFReferences
Direktorat Pupuk dan Pestisida. (2013). Pestisida Pertanian dan Kehutanan. Diakses dari www.psp.pertanian.go.id.
Fajri, L., dkk. (2017). Pengendalian Hama Ulat Menggunakan Larutan Daun Pepaya dalam Peningkatan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Ziraa’ah, 42 (1). Diakses dari http://www.ojs.uniska.ac.id.
Julaily, N., dkk. (2013). Pengendalian Hama pada Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Menggunakan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.). Jurnal
Protobiont, 2 (3). Diakses dari www.jurnal.untan.ac.id.
Kusumastuti, T. (2014). Pengujian Beberapa Jenis Insektisida Nabati Terhadap Mortalitas dan Aktivitas Makan Hama Ulat Daun (Plutella xylostella L.). Jurnal Agro, 6 (1). Diakses dari http://www. respository.upy.ac.id.
Rosidin, H. (2013). Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dengan Pertanian Organik. Diakses dari http://www. pertanian.untag-smd.ac.id.
DOI: https://doi.org/10.26618/jp.v5i1.1658
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 PENA : JURNAL PENELITIAN DAN PENALARAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. View My Stats