Pengaruh Pembangunan Perumahan Swadaya Terhadap Peningkatan Kualitas Lingkungan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

Nuraeni Basir, Andi Asmuliany

Abstract


ABSTRAK: Rumah merupakan hal yang sangat penting dan menjadi pokok bagi setiap masyarakat. Rumah berfungsi sebagai tempat hunian, selain itu harus aman,nyaman, bersih dan sehat ketika ditempati. Terpenuhinya kebutuhan dasar rumah layak huni diharapkan mampu meningkatkan ketahanan hidup masyarakat. Kenyataannya untuk mewujudkan rumah yang layak huni bukan perkara mudah. Ketidaksanggupan masyarakat memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus dengan pendapatan dan pengetahuan masyarakat tentang fungsi rumah itu sendiri. Rumah tidak layak huni adalah hunian yang tidak memenuhi persyaratan untuk dihuni baik secara teknis maupun non teknis. Kelayakan rumah sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, sehingga Pemerintah mengadakan program pembangunan perumahan swadaya. Saat ini masih banyak rumah yang tidak layak huni dan masyarakat lebih memperhatikan pembangunan perumahan ketimbang kondisi lingkungan sekitarnya. Segala permasalahan tersebut apabila tidak segera ditindak lanjuti oleh pemerintah maupun masyarakat dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang lebih serius, maka dari itu diperlukan studi tentang pengaruh pembangunan perumahan swadaya terhadap peningkatan kualitas lingkungan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pembangunan perumahan swadaya terhadap lingkungan dan pengaruh pembangunan perumahan swadaya terhadap kualitas lingkungan di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan menggunakan analisis crosstabulation dan regresi linear. Hasil penelitian ini didapatkan dari 16 variabel yang dilakukan penelitian, untuk kategori berpengaruh sedang yaitu terdapat 13 variabel yang diperlukan upaya lebih lanjut terhadap peningkatan kualitas lingkungan permukiman sedangkan kategori berpengaruh baik yaitu lokasi, kondisi tanah dan tumbuhan hijau diperlukan untuk mempertahankan peningkatannya.

 

ABSTRACT: The house is very important and becomes a staple for every society. The house functions as a place to live, besides that it must be safe, comfortable, clean and healthy when occupied. The fulfillment of the basic needs of a livable house is expected to be able to increase community survival. In fact, to create a livable house is not an easy matter. The inability of the community to meet the needs of a decent house for habitation is directly proportional to the income and knowledge of the community about the function of the house itself. A house that is not suitable for habitation is a house that does not meet the requirements for occupation, both technically and non-technically. The feasibility of a house is needed to improve the welfare of the family, so that the Government held a self-help housing development program. Currently, there are still many houses that are unfit for habitation and the community pays more attention to housing construction than the surrounding environment. If all these problems are not immediately followed up by the government and the community it can lead to a more serious decrease in environmental quality, therefore a study is needed on the effect of self-help housing development on improving environmental quality in Galesong Selatan District, Takalar Regency. This study aims to determine the factors that influence the development of self-help housing on the environment and the effect of self-help housing development on the quality of the environment in Galesong Selatan District, Takalar Regency. The method used is descriptive qualitative-quantitative using crosstabulation analysis and linear regression. The results of this study were obtained from 16 variables carried out by the study, for the moderate effect category, namely there were 13 variables that needed further efforts to improve the quality of the residential environment while the good effect categories namely location, soil conditions and green plants were needed to maintain the increase.


Keywords


Rumah, Perumahan Swadaya, Kualitas Lingkungan

Full Text:

PDF

References


Nastiti, A. Lawuning, et al., "Implementasi Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Magetan Tahun 2014," Journal ofPolitic and Government Studies, Vol.5 (4), hal. 91-100, 2016.

RI. Kementerian Agama, "Al-Quran dan terjemahan," Jakarta, 2002.

RI. Kementerian Agama, "Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia," Jakarta, 2016.

RI. Pemerintah, "Peraturan Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia," Nomor 07/PRT/M/2018 Tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, 2018.

W. Irawan, D. Mulyanto, et al.. "Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia. Jakarta," Direktorat

Permukiman dan Perumahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2008.

Undang-Undang No. 1 tahun 2011 "Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman," 234-247, 2011.

S. Wardhana, "Analisa Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Persepsi Masyarakat Setempat di Perumahan Sederhana. Studi Kasus Perumahan Griya Indah Cikampek Jakarta Barat," Universitas Trisakti, 2018.

Emshaliha, "Lingkungan Sehat dan Bersih," https://emshaliha.wordpress.com/, 2013.




DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v4i1.4704

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Linears

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Linears is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Flag Counter

View My Stats