EVALUASI KONDISI PENCAHAYAAN INTEGRASI MANUAL PADA RUANG KANTOR MENARA BALAIKOTA MAKASSAR
Abstract
Konsep bangunan dengan efisiensi energi sangat penting karena jika melihat penggunaan energi secara global, sektor bangunan sendiri menyerap 45% dari kebutuhan energi secara global. Salah satu metode dalam arsitektur hemat energi yaitu mengoptimasikan sistem tata cahaya, integrasi antara sistem tata cahaya buatan-alamiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif baik secara manual ataupun otomatis.
Selain itu untuk memenuhi tuntutan fungsi sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat maka dibutuhkan perkantoran pemerintah yang nyaman, dimana kenyamanan bisa dicapai dengan memperhatikan factor pencahayaan pada ruang yang akan berpengaruh terhadap phisik dan psikis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pencahayaan alami dan buatan yang dikombinasikan secara manual sesuai dengan keadaan eksisting pada ruang kantor pada tiga kondisi langit yaitu cerah, berawan dan mendung. Lokasi penelitian di menara Balaikota Makassar. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dan dipilih lantai lima sebagai lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan bertahap, yaitu pengamatan awal, pengukuran dan pencatatan di lapangan, pengukuran pencahayaan eksisting, dan kemudian melakukan simulasi pencahayaan dengan software DiaLux 10.1. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi langit cerah dan berawan, rata-rata kualitas pencahayaan integrasi sudah hampir memenuhi standar ketentuan pencahayaan minimum. Pada kondisi langit mendung kualitas pencahayaan rata-rata masih dibawah standar.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Baharuddin. (2009). An Investigation of Factors Affecting Prediction of Daylight Avaibility in High-rise Residential Buildings in a-High-density Urban Environment (Disertasi). University of Hong Kong, China.
Belinda, Siti. (2012). Analisis Pencahayaan pada Ruang Ibadah Masjid Agung Al-Kautsar Kendari. Program Pascasarjana UNHAS. Makassar.
Evans, Benjamin. 1981. Daylight in Architecture, Architectural Record Book McGraw-Hill Book Company: New York.
Koeningsborger, et all. 1973. Manual of Tropical Housing and Building, Part One: Climatic Design. Orient Longman Limited: London.
Karlen, M, Benya, J. 2004. Lighting Design Basic: Dasar-Dasar Desain Pencahayaan. Terjemahan oleh Diana Rumagit. 2007. Erlangga: Jakarta.
Kristanto, Luciana. (2004). Penelitian terhadap Kuat Penerangan dan Hubungannya dengan Angka Reflektansi Warna Dinding, Studi Kasus Ruang Kelas Unika Widya Mandala Surabaya. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.32, No.1, Juli (2004):77-88
Nurdiah dkk. (2007). Pengaruh Lingkungan Penerangan Terhadap Kualitas Ruang pada Dua Tipe Ruang Kantor, Studi Kasus: Gedung Graha Pena. Prosiding Seminar Nasional PascasarjanaVII-2007 ISBN 979-545-0207-1.
Rahim, Ramli. (2000). Analisa Luminansi Langit dengan Metode Rasio Awan. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.28, No.2, Desember (2000):142146
Sukawi (2013). Kajian Optimasi Pencahayaan Alami pada Ruang Perkuliahan Studi Kasus Ruang Kuliah Jurusan Arsitektur FT UNDIP. Lanting Journal of Architecture, volume 2 , No.1, Februari (2013): 1-8.
SNI 03-2396-2001: Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung.
Widi, Restu Kartiko. 2010. Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Graha Ilmu: Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v1i1.1312
Copyright (c) 2018 LINEARS : Jurnal Teknik Arsitektur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Linears is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.