REDUKSI KONFLIK BATIN TOKOH RASUS DALAM PROSES EKRANISASI NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

Daffa Imam Naufal

Abstract


Fenomena ekranisasi diibaratkan seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, ekranisasi dapat menjadi sarana memperkenalkan dan menyebarluaskan sebuah karya kepada khalayak. Di sisi lain, ekranisasi dapat memberikan ketidakpuasan kepada kalangan yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap karya sastra yang mengalami proses ekranisasi. Fenomena ekranisasi sangat laris di kancah perfilman Indonesia. Penyesuaian film hasil ekranisasi dengan pasar yang dituju memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan dalam perjalanannya. Salah satu film yang merupakan ekranisasi atau adaptasi dari karya sastra adalah film berjudul “Sang Penari” (2011). Film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah ini merupakan film yang bersumber dari novel trilogi karya Ahmad Tohari berjudul “Ronggeng Dukuh Paruk” (1982). Penelitian ini selain berusaha untuk memaparkan, mengklasifikasikan, dan menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi akibat proses ekranisasi, juga mencoba untuk menjelaskan reduksi konflik batin yang dialami Rasus dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” dan film “Sang Penari”. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari George Bluestone dalam bukunya yang berjudul “Novels Into Film” tentang penambahan (additions), pengurangan (subtractions), dan penghapusan (deletions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penambahan, pengurangan, penghilangan, dan reduksi konflik batin tokoh Rasus dalam proses ekranisasi novel Ronggeng Dukuh Paruk. Penelitian ini diharapkan dapat membuka peta penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan konflik batin tokoh Rasus.

Keywords


Batin;Ekranisasi; Konflik; Rasus; Ronggeng.

References


Aini, S. H. (2016). Klasifikasi Emosi Tokoh Rasus dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Ditinjau dari Psikoanalisis Sigmund Freud. Universitas Mataram.

Bluestone, G. (1957). Novels Into Film. University of California Press.

Eneste, P. (1991). Novel dan Film. Nusa Indah.

Gunawan, D., Hayati, Y., & Nasution, M. I. (2019). Alih Wahana Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari ke Film Sang Penari Karya Sutradara Ifa Isfansyah: Ditinjau dari Episode Cerita. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 6(4), 525–534.

Hafid, M., Ratnasari, A., & Sakrim. (2021). Ekranisasi Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari ke Film Sang Penari Karya Ifa Isfansyah. STKIP PGRI Bangkalan.

Huri, D. (2014). PENGUASAAN KOSAKATA KEDWIBAHASAAN ANTARA BAHASA SUNDA DAN BAHASA INDONESIA PADA ANAK-ANAK (SEBUAH ANALISIS DESKRIPTIF-KOMPARATIF) DAMAN. Jurnal Pendidikan Unsika, 2(1), 59–77.

Isfansyah, I. (2011). Sang Penari.

Kurniawan, I. (2017). Ekranisasi, Transformasi, dan Alih Wahana. Ruang Warna. https://ruangwarna.com/2017/11/22/ekranisasi-transformasi-dan-alih-wahana/

Praharwati, D. W., & Romadhon, S. (2017). Ekranisasi Sastra: Apresiasi Penikmat Sastra Alih Wahana. Buletin Al-Turas, 23(2), 267–286. https://doi.org/10.15408/bat.v23i2.5756

Rahmah, T. M. (2015). RONGGENG DALAM KEBUDAYAAN BANYUMAS DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA “SUATU TINJAUAN OBJEKTIF” Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.

Sumiyadi. (2015). Kajian Bandingan Kedidaktisan Karya Sastra Indonesia dengan Film Adaptasinya sebagai Upaya Menyusun Buku Suplemen Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang Sesuai dengan Kurikulum 2013.

Tohari, A. (2019). Ronggeng Dukuh Paruk (15th ed.). PT Gramedia Pustaka Utama.

Woodrich, C. A. (2016). Implikasi Metodologis dari Teori Ekranisasi George Bluestone dalam Buku Novels Into Film. Lingua Idea.

WS, S. (2010). Filmisasi Karya Sastra Indonesia: Kajian Ekranisasi pada Cerpen dan Film “Tentang Dia.” Bensuseno. https://bensuseno.wordpress.com/2010/02/22/filmisasi-karya-sastra-indonesia-kajian-ekranisasi-pada-cerpen-dan-film-“tentang-dia”/




DOI: https://doi.org/10.26618/konfiks.v9i1.7122

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JURNAL KONFIKS

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
Journal Konfiks is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.