Perancangan Model Tata Kelola Kolaboratif Dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Perdesaan di Kabupaten Pandeglang

Eko Prasetyo, Pri Utami, Tifanni Aulia Amanda

Abstract


Kualitas SDM desa yang rendah memberikan dampak buruk terhadap keberlanjutan pembangunan. Menyikapi masalah tersebut, konsep tata kelola kolaboratif memberikan peluang kepada berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan berbagai kebijakan publik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model tata kelola kolaboratif dalam peningkatan kualitas SDM perdesaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan observasi, studi literatur dan dokumen, wawancara, serta focus group discussion dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang termasuk unsur DPRD dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan implementasi tata kelola kolaboratif baru pada dimensi keterlibatan berprinsip (principle engagement). Hal ini dapat dimaklumi, karena kolaborasi sedang dalam proses penguatan. Rancangan model tata kelola kolaboratif untuk program peningkatan kualitas SDM perdesaan Kabupaten Pandeglang disusun dengan menggunakan pendekatan state-centered model dimana pemerintah diharapkan tampil memimpin proses implementasi kolaborasi.


Keywords


tata kelola kolaboratif; kualitas sumber daya manusia perdesaan; pembangunan desa

Full Text:

PDF

References


Ansell, Chris, and Alison Gash. 2008. “Collaborative Governance in Theory and Practice.” Journal of Public Administration Research and Theory 18(4).

Clarke, Susan E. 2017. “Local Place-Based Collaborative Governance: Comparing State-Centric and Society-Centered Models.” Urban Affairs Review 53(3).

Emerson, Kirk, Tina Nabatchi, and Stephen Balogh. 2012. “An Integrative Framework for Collaborative Governance.” Journal of Public Administration Research and Theory 22(1).

Dinas Komunikasi, Informasi, Sandi dan Statistik. 2019. "Statistik Makro Sosial Budaya Kabupaten Pandeglang 2019."

Fazaalloh, Al Muizzuddin. 2017. “Urbanisasi, Industrialisasi, Pendapatan, Dan Pendidikan Di Indonesia.” Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi 1(1).

Gustafson, Per, and Nils Hertting. 2017. “Understanding Participatory Governance: An Analysis of Participants’ Motives for Participation.” American Review of Public Administration 47(5).

Iryani, Endang, and Ahmad Subkhi Ramdani. 2019. “Kajian Indeks Pembangunan Manusia (IPM); Analisa Pengaruh Rendahnya Indeks Pendidikan Di Kabupaten Tangerang.” Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin 3(2).

Kementerian Keuangan RI. 2021. Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Informasi APBN 2021.

Kübler, Daniel, Philippe E. Rochat, Su Yun Woo, and Nico van der Heiden. 2020. “Strengthen Governability Rather than Deepen Democracy: Why Local Governments Introduce Participatory Governance.” International Review of Administrative Sciences 86(3).

Kustanto, Munari, and Fitriyatus Sholihah. 2020. “Reserve Brain Drain Sebagai Alternatif Mengatasi Kemiskinan.” Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK 16(1).

Newig, Jens et al. 2018. “The Environmental Performance of Participatory and Collaborative Governance: A Framework of Causal Mechanisms.” Policy Studies Journal 46(2).

RI, BPS. 2021. 1101001 Badan Pusat Statistik Statistik Indonesia 2021.

Suryani, Rindang. 2020. “Dampak Urbanisasi Terhadap Krisis Regenerasi Petani Di Pedesaan.” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

The World Bank. 2020. “Kajian Belanja Publik Indonesia: Belanja untuk Hasil yang Lebih Baik.”




DOI: https://doi.org/10.26618/kjap.v7i3.6311

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Visitors

 

Indexing