Hukum Tinggal Serumah Dengan Istri Pasca Talak
Abstract
This study aims to find out: 1) The rights of post-talaq wives according to an Islamic perspective, 2) How scholars view the law of living in the same house with post-talaq wives. This is so that the Islamic community can know the law surrounding the rights of wives after talaq, and know the law of living in the same house with wives who have been rejected, so that they do not forbid what Allah allows and do not allow what Allah forbids.This research uses library research. The techniques used in this study include; Data collection, after the data is collected, it will go through several stages: Editing, Organizing, Colcluding. After the process of collecting and processing data has been completed, the next step is to analyze the data to get a complete picture related to the problem that is the object of research.The results of this study show that: 1) For women who have been rejected have the following rights: The right to bread, shelter, mut'ah, child maintenance (hadhanah), and also dowry repayment if the dowry has not been paid. 2) The scholars agree that a wife who has been rejected by the raj'i still gets her rights as a wife as long as she is still in the period of iddah and is entitled to her residence. Some scholars argue that he has the right to get a place to live, and others think he is not entitled to a place to live.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai: 1) Hak-hak istri pasca talak menurut perspektif Islam, 2) Bagaimana pandangan ulama terkait hukum tinggal serumah dengan istri pasca talak. Hal demikian agar masyarakat Islam dapat mengetahui hukum seputar hak-hak istri pasca talak, dan mengetahui hukum tinggal serumah dengan istri yang telah ditalak, sehingga mereka tidak mengharamkan apa yang Allah halalkan dan tidak menghalalkan apa yang Allah haramkan. Penelitian ini menggunakan penelitian riset kepustakaan atau (library research). Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini antaran lain; Pengumpulan data, setelah data terkumpul maka akan melalui beberapa tahap: Editing, Organizing, Colcluding. Setelah proses pengumpulan dan pengolahan data telah selesai, maka selanjutnya adalah menganalisis data guna mendapat sebuah gambaran utuh terkait dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Bagi wanita yang telah ditalak memiliki hak-hak sebagai berikut: Hak nafkah, tempat tinggal, mut’ah, pemeliharaan anak (hadhanah), dan juga pelunasan mahar apabila maharnya belum dilunasi. 2) Para ulama sepakat bahwa seorang istri yang telah ditalak raj’i masih mendapatkan haknya sebagai seorang istri selama ia masih berada dalam masa iddah dan berhak atasnya tempat tinggal. Sebagian ulama berpendapat ia behak mendapatkan tempat tinggal, dan sebagian lainnya berpendapat tidak berhak atasnya tempat tinggal.
Keywords
Full Text:
PDF (25-37)References
Kementrian Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya Jakarta Timur: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-qur’an, 2019.
Abdullah, Shaleh Fauzan. Al-Mulakhasul Fiqh, Jilid 2. Riyadh: Daar Al- ‘Ashimah li an-Nasyri wa at-Tauzi’, 2003.
Abidin, Slamet Aminuddin. Fiqih Munakahat. Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Alu al-Syaikh, Shalih bin Abdul Aziz. Al-Fiqh al-Muyassar. Madinah: Al-Maktabah al-‘Arobiyyah as-Su’udiyyah, 2003.
Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2. Cet. I; Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syasi’i, 2008.
Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 7. Cet. I; Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syasi’i, 2008.
Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1. Cet. I; Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syasi’i, 2008.
Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq. Lubabut Tafsir Min Ibni Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 8. Cet. I; Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syasi’i, 2008.
Arikunto, Suharsini. Metode Penelitian dan Pendekatan Praktek. Jakarta: Kencana Penada Media, 1998.
Asyhadie, Zaen, dkk. Hukum Keluarga Menurut Hukum Positif di Indonesia. Cet. I; Depok: Rajawali pers, 2020.
Ayyub, Hasan. Fiqh Al-Usrah Al-Mas’alah, terj. M. Abdul Ghoffar Fikih Keluarga. Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2001.
Al-Baihaqi, Abu Bakar Ahmad bin Husain bin Ali. Sunan al-Qubr, Jilid 7. Cet. III; Beirut: Daar al-Kutub al-Ilmiyah, 2003.
Bagir, Muhammad. Fiqih Praktis Panduan Lengkap Muamalah. Cet. I; Jakarta: Noura, 2016.
Al-Bugha, Musthafa Diib. Al-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghayah wa al-Taqrib, terj. Toto Edidarmo, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi’i. Jakarta Selatan: Noura, 2017.
Al-Bukhari, Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il. Shahih Al-Bukhari. Cet. I; Beirut: Daar Ibnu Katsir, 2002.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar bahasa Indonesia. Cet. I; Jakarta: PT. Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka, 2001.
Dewi, Elsa Aulia. Tanggung Jawab Ayah Terhadap Pemeliharaan Anak Setelah Suami Mengucap Ikrar Talak. Vol.6. No.2. 2021.
Divisi Bahasa Arab, Al-Mu’jam al-Wajiz. Mesir: Kementrian Pendidikan, 1994.
Faridl, Miftah. 150 Masalah Nikah dan Keluarga. Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press, 1999.
Fauzan, Shaleh. Majmu’a Fatawa Fadilatu Syeikh Shaleh bin Fauzan, Jilid 2. Riyadh: Daar ibnu Khuzaimah, 2003.
Fauzan, Shaleh. Majmu’a Fatawa Fadilatu Syeikh Shaleh bin Fauzan. Jilid 2. Riyadh: Daar ibnu Khuzaimah, 2003.
Al-Ghamidi, Ali bin Sa’adi. Fikih wanita. Solo: Awam Media Profetika, 2017.
Ghazali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Cet. I; Bogor: Kencana, 2023.
Ibnu Anas, Malik. Al-Muwattho’, Jilid II. Bearut: Daar Ihyaa at-Turos, 1985.
Ibnu Basyir, Abu Daud Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishak. Sunan Abi Daud, jilid 6. Beirut: Dar Al-Resalah Al-A’lamiah, 2009.
Ibnu Basyir, Abu Daud Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishak. Sunan Abi Daud, jilid 3. Beirut: Dar Al-Resalah Al-A’lamiah, 2009.
Ibnu Hanbal, Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad. Musnadu Ahmad bin hanbal, Jilid 29. Cet. I; Beirut: Al-Resalah, 1999.
Ibnu Majah, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu Majah, Jilid 2. Riyadh: Ihyaul Kitab al-Arabiyah, 1889.
lbnu Majah, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qozwini. Sunan Ibnu Majah, Jilid 1. Misr: Daar Ihya al-Kutub al-‘arobiyah, 275.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. Mukhtashar Zadul-Ma’ad, terj. Kathur Suhardi, Zaadul-Ma’ad Bekal Perjalanan Ke Akhirat. Jakarta: Pustaka Azzam,1999.
Al-Jaza’iri, Abu Bakar Jabir. Minhajul Muslim. Cairo: Daar al-Salam, 2001.
Al-Jaziri, Abdurrahman, Al-Fiqh ala Maszahabibil Arba’ah, Jilid 4. Beirut: Daar al-Kutub al- Ilmiyah, 2003.
Komalasari, Eva, Suyud Arif, Fahmi Irfani. Hak Istri dalam Masa Iddah Talak Ba’in dan Kompilasi Hukum Islam, Vol. 6, No. 2, 2020.
Mardani. Hukum Perkawina Islam di Dunia Islam Modern. Cet. I; Yogyakarta: Graha Ilmu,2011.
Mestika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Bogor Indonesia, 2004.
Mubarak, Faisal bin Abdul Aziz Alu. Bustanul Ahbar Mukhtashar Nail al-Authar, terj. Amir Hamzah Fachrudin, dan Asep Saefullah, Ringkasan Nailul Authar, Jilib 3. Jakarta: Pustaka Azzam, 2006.
Mulida, Fadhilatul. Nafkah Iddah Akibat Talak Ba’in dalam Perspektif Pengadilan Agama, Vol. 3. No. 2, 2018.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Al-Nasa’i, Ahmad bin Syu’aib bin Ali Sunan Abu Abdurrahman. Sunan Al-Nasa’i. Cet. II; Riyadh: Daar Al-Hadharah Linasyri wa At-Tauzi’, 2015.
Al-Nasaburi, Abu Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi. Shahih Muslim. Cet. I; Beirut: Dar al-Fikr, 2003.
Nasution, Rusli Halil. Talak Menurut Hukum Islam, Al-Hadi 3. No. 2. 2018.
Putri, Nyimas Lidya Cici Nur Sa’adah. Hadhanah dan Kewajiban Orang Tua dalam Perspektif Hukum Islam, Vol. 2, No. 1, 2022.
Salim, Abu Malik Kamal bin Al-Sayyid. Fiqhu Sunnah lin Nisa’ wa Ma Yajibu an Ta’rifahu Kullu Muslimatin min Ahkam, terj. Umar Mujtahid, Ensiklopedi Fiqih Wanita. Cet. I; Solo: Zamzam, 2017.
Salim, Abu Malik Kamal bin Al-Sayyid. Shahih Fikih Sunnah, Jilid 3. Cet. XV; Cairo: Al-Maktabah Al-Taufikiyah, 2016.
Salim, Abu Malik kamal bin Sayyid. Fiqhus Sunnah Linnisa, terj. Achmad Zaeni Dahlan, dan Sandi Heryawan, Ensiklopedi Fiqih Wanita, Jilid 2. Depok: Pustaka Khazanah Fawa’id, 2016.
Al-Sayyid, Ramadhan Ali. Ahkamul Usroh fii al-Syari’ah Al-Islamiyyah. Beirut: Mansyuratul al-Habli al-Huquqiyyah, t.t.
Al-Shobuni, Muhammad Ali. Tafsir Ayat Ahkam minal Qur’an. Cet. I; Jakarta: Daar al-‘Amiyyah, 2015.
Al-Shobuni, Muhammad Ali. Tafsir Ayat Ahkam minal Qur’an. Cet. I; Jakarta: Daar al-‘Amiyyah, 2015.
Al-Shobuni, Muhammad Ali. Tafsir Ayat Ahkam minal Qur’an. Cet. I; Jakarta: Daar al-‘Amiyyah, 2015.
Sudarsono. Hukum perkawinan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991.
Al-Subki, Ali Yusuf. Nizomul Usrah fii Al-Islam, terj. Nur Khozin, Fiqh Keluarga. Cet. I; Jakarta: Amzah 2010.
Al-Syafi’i, Muhammad bin Idris. Al-Umm. Jilid 7. Beirut: Daar al-Ma’rifah, 1990.
Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia: Antara Fiqih Munakahat dan Undang-Undang. Jakarta: Pernada Media, 2006.
Sudaryono. Metodologi Penelitian. Cet. II; Depok: Rajawali, 2018.
Al-Thayyar, Abdullah bin Muhammad. Al-Fiqh Al-Muyassar, Jilid 5. Cet. II; Riyadh: Madaaru al-Wathoni lin Nasyri, 2012.
Tim Pustaka Phoenix. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Phoenix, 2012.
Tim Redaksi. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Cet. VIII; Bandung: Nuansa Aulia, 2020.
Al-Tirmidzi, Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa. Jami’ al-Kabir. Cet. I; Beirut: Daar al-Garb al-Islami, 1996.
Umar, Mukhsin Nyak. Kaidah Fiqhiyyah dan Pembaharuan Hukum Islam. Banda Aceh: Yayasan WDC, 2017.
Muchtar, “Peningkatan Penguasaan Mufradat Melalui Pengajian Kitab Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.”
Refbacks
- There are currently no refbacks.