EFEKTIVITAS GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QUR’AN SISWA DI SDN 109 KAJANG KEKE KABUPATEN BULUKUMBA

Abstract

Efektivitas Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca dan Menulis Al-Qur’an Siswa di SDN 109 Kajang Keke Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan penelitian adalah penelitian kualitatif. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Seluruh data yang terkumpul dianalisis berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Gambaran secara umum kesulitan siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an yaitu kesulitan dalam pengucapan huruf hijaiyah. Membaca Al-Qur’an tidak sesuai dengan kaidah tajwid dan keterampilan menulis yang kurang baik. Kesulitan tersebut dilihat melalui observasi langsung, dan evaluasi. Oleh karena itu siswa tersebut masih perlu bimbingan dan latihan secara konsisten. 2) Guru sebagai pendidik di sekolah yang membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis Al-Qur’an. Namun hal ini juga tidak terlepas dari keterlibatan orang tua ketika siswa berada di rumah. Siswa yang kesulitan telah mengalami perkembangan melalui adanya efektivitas bimbingan secara berulang-ulang. Bimbingan yang menghasilkan perkembangan siswa tidak terlepas dari penggunaan media dan metode pengajaran yang tepat dari seorang guru, dukungan dari lingkungan sekitar  dan motivasi dari diri sendiri serta kualitas dari seorang pengajar Al-Qur’an.3) Bahwa faktor pendukung dalam mengatasi kesulitan siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an yaitu kualitas pengajar yang memiliki pemahaman tentang pengajaran Al-Qur’an,  metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dukungan dari lingkungan sekitar, serta motivasi dari diri sendiri. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam mengatasi kesulitan siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an yaitu motivasi diri siswa atau kurangnya minat dan bakat serta dukungan dari lingkungan sekitar khususnya orang tua juga menjadi faktor penghambat,  kurangnya sarana dan prasarana di sekolah. serta keterbatasan waktu di sekolah.