Kontribusi Ulama Terhadap Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Nusantara

Authors

  • Hj Maryam Universitas Muhammadiyah Makassar

Ulama, Pendidikan Islam, Sejarah Nusantara, Pesantren, Islamisasi

Abstract

Sejarah perkembangan pendidikan Islam di Nusantara tidak dapat dilepaskan dari kontribusi besar para ulama yang berperan sebagai pendidik, pemimpin spiritual, intelektual, sekaligus agen transformasi sosial. Sejak abad ke-13, ulama hadir bukan hanya sebagai penyebar ajaran Islam, tetapi juga sebagai perancang sistem pendidikan yang terwujud dalam surau, langgar, dan pesantren. Lembaga-lembaga ini kemudian berkembang menjadi pusat transmisi ilmu yang melahirkan generasi Muslim berpengetahuan luas. Melalui jaringan keilmuan global dengan pusat-pusat Islam seperti Makkah, Madinah, Kairo, dan Istanbul, para ulama membawa tradisi keilmuan klasik yang dipadukan dengan kearifan lokal. Pada masa kesultanan Islam, tokoh seperti Nuruddin ar-Raniri dan Abdurrauf as-Singkili memperkaya khazanah pendidikan melalui karya monumental dalam fikih, tafsir, dan tasawuf. Sementara pada masa kolonial, ulama seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari melahirkan pembaruan pendidikan dengan mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, sebagai respons terhadap dominasi pendidikan Barat. Kontribusi tersebut berlanjut hingga era modern melalui pendirian perguruan tinggi Islam, pesantren modern, serta gagasan integrasi ilmu oleh pemikir kontemporer. Artikel ini menegaskan bahwa peran ulama tidak hanya menjaga kesinambungan tradisi pendidikan Islam, tetapi juga menghadirkan inovasi yang relevan bagi kebutuhan zaman. Kebaruan penelitian ini terletak pada analisis komprehensif lintas periode sejarah yang menyoroti kesinambungan dan transformasi peran ulama. Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi penguatan sistem pendidikan Islam kontemporer di Indonesia.

References

Al-Razi, M. F. (2024). Reconstructing the Islamic education paradigm in Indonesia. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 22(2), 294–310.

Azra, A. (2004). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII: Akar Pembaruan Islam Indonesia. Jakarta: Kencana.

Bruinessen, M. van. (1995). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Federspiel, H. M. (2009). Islam and Ideology in the Emerging Indonesian State. Leiden: Brill.

Jahroni, J. (2024). The rise of Tahfiz schools in contemporary Indonesia. Studia Islamika.

Khasanah, N., Hamzani, A. I., & Aravik, H. (2023). Religious moderation in the Islamic education system in Indonesia. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama.

Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi.

Steenbrink, K. A. (1986). Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yunus, M. (2010). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.

Zarkasyi, H. F. (2020). The Revival of Traditional Islam in the Nusantara: A Study of Traditionalist Pesantren in Contemporary Indonesia. Qudus International Journal of Islamic Studies (QIJIS), 8(2), 287–328. https://doi.org/10.21043/qijis.v8i2.7260

Zuhdi, M. (2021). Islamic Education in Indonesia: Text, Context, and the Contribution of Muslim Scholars. Journal of Indonesian Islam, 15(1), 45–68. https://doi.org/10.15642/JIIS.2021.15.1.45-68

Downloads

Published

2025-06-12

Issue

Section

Articles