PREVALENCE OF COLOR BLIND BASED ON DIGITAL SCREENING AMONG STUDENTS OF SMA NEGERI 1 CIWARU
DOI:
https://doi.org/10.26618/qhxzd561Abstrak
Buta warna adalah kelainan persepsi warna akibat gangguan pada sel kerucut retina yang dapat membatasi kemampuan membedakan warna dan memengaruhi pemilihan karir di masa depan. Di Indonesia, prevalensi buta warna diperkirakan sekitar 0,7%, namun banyak kasus tidak terdeteksi karena kurangnya edukasi dan keterbatasan akses pemeriksaan. Pada masa SMA, saat pemilihan jalur pendidikan dan karir mulai direncanakan, sebagian siswa belum mengetahui status buta warna mereka. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan jenis buta warna pada siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Ciwaru serta perbedaan berdasarkan jenis kelamin. Studi deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional ini melibatkan 167 responden, terdiri dari 71 laki-laki (42,5%) dan 96 perempuan (57,5%). Skrining buta warna dilakukan secara digital menggunakan tes Ishihara berbasis Google Form. Hasil menunjukkan prevalensi buta warna sebesar 1,80% dengan tipe parsial merah-hijau paling sering ditemukan. Prevalensi lebih tinggi pada siswa laki-laki (66,67%) dibanding perempuan (33,33%). Penggunaan skrining digital memudahkan pemeriksaan massal, namun masih memerlukan validasi lebih lanjut. Edukasi kesehatan mata dan pemeriksaan rutin perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah keterlambatan diagnosis buta warna pada pelajar
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Dila Barokah, Meriana Rasyid

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.