THE RELATIONSHIP BETWEEN GESTATIONAL AGE AND LBW WITH THE INCIDENCE OF HYPERBILIRUBINEMIA IN NEONATES AT ANANDA MATERNITY HOSPITAL MAKASSAR IN 2022

Authors

  • NADIA FIRDHA UIN ALAUDDIN MAKASSAR
  • HENNY FAUZIAH UIN ALAUDDIN MAKASSAR
  • PURNAMANISWATY YUNUS UIN ALAUDDIN MAKASSAR
  • ULFAH RIMAYANTY UIN ALAUDDIN MAKASSAR

DOI:

https://doi.org/10.26618/yp8k9v74

Abstract

Hiperbilirubinemia merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan jumlah bilirubin yang terakumulasi dalam darah, dimana kadar bilirubin serum total sebesar ≥5 mg/dL juga ditandai dengan keadaan klinis yaitu tampak warna kekuningan pada kulit dan sklera. Hiperbilirubinemia menjadi salah satu fenomena klinis yang sering ditemukan pada neonatus dan dapat disebabkan oleh usia gestasi dan BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia gestasi dan BBLR dengan kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus di RSIA Ananda Makassar tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan case control. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 236 sampel neonatus yang terdiri dari 132 kasus dan 132 kontrol yang diperoleh dari data rekam medik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-square menunjukkan hubungan yang signifikan antara usia gestasi dan BBLR dengan kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus dengan nilai p-value pada keduanya yaitu 0,000. Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik menunjukkan pada variabel usia gestasi nilai p-value 0,755 dan OR 0,800 pada variabel BBLR nilai p-value 0,001 dan OR 9,748. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara usia gestasi dan BBLR dengan hiperbilirubinemia pada neonatus di RSIA Ananda Makassar Tahun 2022 dan BBLR berisiko lebih tinggi menyebabkan hiperbilirubinemia pada neonatus dibandingkan usia gestasinya.

Downloads

Published

2025-08-04