Kondisi Sumberdaya Alam dan Masyarakat Pulau di Kota Makassar: Studi Kasus Pulau Kodingareng dan Pulau Barrangcaddi

Hartati Tamti, Ratnawati Ratnawati, Asni Anwar

Abstract


Kondisi sumberdaya alam di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kota Makassar telah banyak mengalami kerusakan. Walaupun masyarakat kepulauan khususnya di Pulau Kodingareng dan Pulau Barrangcaddi pada umumnya menyadari pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya alam tersebut, namun mereka belum sepenuhnya mampu menyelesaikan berbagai kendala yang ada. Salah satu kendala yang sering dijumpai adalah lemahnya penegakan hukum terhadap para nelayan yang menggunakan bahan-bahan terlarang seperti bom dan bius. Hal ini tidak hanya menyebabkan masyarakat menjadi apatis, tapi kondisi terumbu karang di wilayah tersebut juga semakin mengalami kerusakan. Kendala lain yang masih mereka jumpai adalah kondisi fisik pulau mereka yang kemungkinan terancam oleh abrasi. Disamping berbagai mengatasi masalah tersebut, juga masih diperlukan banyak upaya strategis untuk membantu mereka dalam pengembangan mata pencaharian alternatif dan atau mengembangkan berbagai jenis usaha yang mereka telah lakukan selama ini.


Kata Kunci: Sumberdaya alam, Pulau Kodingareng, Pulau Barrangcaddi, masyarakat pesisir, pemberdayaan

The condition of natural resources in coastal areas and small islands of Makassar has a lot of damage. Although the island communities, especially in Kodingareng and Barrangcaddi Island generally aware of the importance of conserving the natural resources, but they are not yet fully capable of completing various constraints. One of the obstacles often encountered is the lack of enforcement against fishermen using controlled substances such as bombs and pushers. This not only causes people to become apathetic, but the condition of coral reefs in the region are also getting damaged. Another obstacle they encounter is still the physical condition of the island, who may be threatened by erosion. Besides the variety of the problem, too many strategic efforts are still needed to assist them in the development of alternative livelihoods and or develop various types of businesses that they have done so far.

Keywords: Natural resources, Kodingareng, Barrangcaddi Island, coastal communities, empowerment


Full Text:

PDF

References


BPS. 2013. Kecamatan Ujung Tanah dalam angka. Badan Pusat Statistik Kota Makassar. Makassar.

Davies, P. 2004. Nutrien processes and chlorophyll in the estuary and plumeof the Gulf of Papua. Continental Shelf Research 24, 2317-2341

DKP Sulsel. 2011. Laporan Monitoring Terumbu Karang di Luar Coremap Sulsel. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.

Edinger, E.N., J. Jompa, Limmon, Gino V. Widjatmoko, Wisnu Risk, Michael J. 1998. Reef degradation and coral biodiversity in indonesia: Effects of land-based pollution, destructive fishing practices and changes over time. Marine Pollution Bulletin 36(8): 617-630.

Fathurrahman, 2009. Penerapan Depth Invariant Index pada Citra Alos AVNIR-2 untuk Pemetaan Sebaran dan Kondisi Padang Lamun di Perairan Pulau Barrangcaddi dan Pulau Bonetambungng. Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Uiversitas Hasanuddin, Makassar.

Gilanders, B.M. 2006. Seagrasses, Fish, and Fisheries. In: Larkum, A.W.D., Orth, R.J., Duarte, C.M. (Eds.), Seagrasses: Biology, Ecology, and Conservation. Springer, The Netherland, 503-536pp.

Jurusan Kelautan Unhas. 2012. Laporan Potensi Ekosistem Pesisir Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mambo. 2009. Pesona Wisata Bahari. http://wisata.makassarkota.go.id. Tourism Kota Makassar. diakses 24 November, 2013, 11:56

Mumby PJ, Dahlgren CP, Harborne AR, Kappel CV, Micheli F, Brumbaugh DR, Holmes KE, Mendes JM, Broad K, Sanchirico JN, Buch K, Box S, Stoffle RW, Gill AB. 2006. Fishing, trophic cascades, and the process of grazing on coral reefs. Science 311:98-101

Nurliah, 2002. Kajian mengenai dampak eutrofikasi dan sedimentasi pada ekosistem terumbu karang di beberapa pulau Perairan Spermonde, Sulawesi selatan. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar

Radjawali I. 2010. Reconsidering Development – Coping with Uncertainties: Live Reef Food Fish (LRFF) Trade in Spermonde Archipelago, Indonesia, A Photographic Essay. Reconsidering Development. 1(1).

Rani, C., Nessa, N., Jompa, J., Toaha, S., dan Faizal, A. 2012. Pengembangan model dinamik dampak eutrofikasi dan sedimentasi dalam pengendalian kerusakan terumbu karang di kepulauan spermonde, Sulawesi Selatan. Laporan hasil penelitian unggulan perguruan tinggi. LPPM Universitas Hasanuddin. Makassar.

Rasyid. A. 2011. Dinamikan Massa Air Terkait dengan Lokasi Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Kepulauan Spermonde. Disertasi. Program Pasca Sarjana Unhas.

Rizal, 2012. Analisis Kondisi dan Keragaman Lamun di Beberapa Pulau di Kota Makassar, Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Uiversitas Hasanuddin, Makassar.

Selley, R. C. 1986. Applied Sedimentology. Second Edition. MW.c Brown. Publishing. IOWA.

YKL-Indonesia. 2002. Profil kondisi biofisik osenografi dan sosial ekonomi Pulau Kodingareng. YKL Indonesia. Makassar.




DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v3i1.544

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Hartati Tamti, Ratnawati Ratnawati, Asni Anwar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.