Implementasi Berbagai Jenis Substrat Dasar Sebagai Media Produksi Lawi-Lawi Caulerpa Sp.
Abstract
Perekayasaan ini bertujuan untuk mengetahui substrat dasar yang sesuai dan layak terhadap pertumbuhan dan produksi lawi-lawi Caulerpa racemosa. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 5 (lima) perlakuan substrat, yaitu; A. Pasir Campur Lumpur (PCL); B. Pecahan Karang Campur pasir (PKCP); C. Pecahan Karang Campur Lumpur (PKCL); D. Pecahan Karang Tanpa Campuran (PKTC) ; dan E kontrol. Pasir Tanpa Campuran (PTC) dengan 4 (empat) kali ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan biomassa C. racemosa pada semua perlakuan substrat meningkat pada hari ke 7 sampai ke 28. Pada hari ke 8 perlakuan D sebagai kontrol diperoleh pertumbuhan biomassa rata-rata tertinggi 1.912,5 g dan perlakuan E dengan pertumbuhan biomassa rata-rata terendah 1.015 g, lebih rendah jika di bandingkan dengan perlakuan A pertumbuhan biomassa rata-ratanya 1.515,3 g, perlakuan C sekitar 1.105,0 g, dan B rata-rata hanya 1.030,0 g. Namun, pada hari ke 35 sampai akhir percobaan semua perlakuan mengalami penurunan pertumbuhan biomassa rata-rata sampai akhir perekayasaan. Sedangkan kandungan karatenoid C. racemosa pada setiap perlakuan substrat diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan A yaitu 0,0013 ppm dan terendah pada perlakuan C. Kandungan karotenoid pada perlakuan A lebih tinggi dibanding dengan perlakuan B dan E sebagai kontrol dan masing-masing 0,011 ppm dan 0,008 ppm. Tingginya kandungan karotenoid yang terdapat dalam tubuh C. racemosa, yakni sebesar 0,0013 ppm, hal tersebut dapat menggangu pertumbuhan C. racemosa.
Kata Kunci: Substrat, Pertumbuhan, Biomassa, Caulerpa racemosa
Engineering aims to determine the base substrate with suitable and the growth and production lawi-lawi Caulerpa racemosa. The design used in this experiment was completely randomized design (CRD). There are five (5) treatment of the substrate, namely; A. Sand Mix Lumpur (PCL); B. Fractions Mixed Coral sand (PKCP); C. Smithers Reef Mixed Lumpur (PKCL); D. Smithers Coral Without Mix (PKTC); and E control. Without sand mixture (PTC) with 4 (four) times repetition, so there are 20 experimental units. The results showed that the biomass growth of C. racemosa on all treatments substrate increased on day 7 to 28. On day 8 treatment D as control growth of biomass obtained the highest average 1912.5 g and treatment E with biomass growth lowest average 1,015 g, lower when compared with treatment A biomass growth averaged 1515.3 g, approximately 1105.0 g C treatment, and B average only 1030.0 g. However, on day 35 until the end of the experiment all treatments decreased the average biomass growth until the end of engineering. While Carotene content of C. racemosa on each substrate treatment obtained the highest score in treatment A is 0.0013 ppm and the lowest in the treatment of C. The content of carotenoids in treatment A higher compared with treatment B and E as control and respectively 0,011 ppm and 0,008 ppm. The high content of carotenoids found in the body of C. racemosa, which is equal to 0.0013 ppm, it can interfere with the growth of C. racemosa.
Keywords: Substrates, Growth, Biomass, Caulerpa racemosa
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2005. Profil rumput laut Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. 152 pp.
Azizah, R.T.N. 2006. Percobaan Berbagai Macam Metode Budidaya Latoh Caulerpa racemosa Sebagai Upaya Menunjang Kontinuitas Produksi. ILMU KELAUTAN. Vol. 11 (2): 101–105. ISSN 0853–7291. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Kampus Tembalang, Semarang, Indonesia.
Budiyani, F., B., Sunaryo, Suwartimah, K., 2012. Pengaruh Penambahan Nitrogen dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa racemosa var. uvifera. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 10-18 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr.
Carruthers, T.J.B., Walker D.I., and Huisman J.M. 1993. Culture studies on two morphological types of Caulerpa (Chlorophyta) from Perth, Western Australia, with a description of a new species. Botanica Marina 36: 589-596.
Chong, C., 2005. Experiences with wastes and composts in Nursery subtrates. Jurnal 739.full COELERPA.pdf
Fithriani, D. 2009. Potensi Anti Oksidan Caulerpa racemosa Di Perairan Teluk Hurun Lampung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Jaya, I., dan Rasyid, J., A. 2009. Kajian Kondisi Oseanografi Untuk Kelayakan Budidaya Beberapa Spesies Rumput Laut Di Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. Vol. 19 (3) Desember 2009: 129–136 ISSN: 0853-4489. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.
Kadi, A. dan W.S. Atmaja. 1988. Rumput Laut (Algae): Jenis, Reproduksi-Produksi, Budidaya dan Pasca Panen Poslitbang Oseanologi, Jakarta.
Poespowati, T. Jimmy. S. Noertjahjono. 2013. Cultivation of Caulerpa Taxifolia as Feedstock of Bioenergy. Journal of Energy Technologies and Policy. ISSN 2224-3232 (Paper) ISSN 2225-0573 (Online) Vol.3, No.1. 13-20. www.iiste.org
Pong Masak, P.R., A. Mansyur. Rachmansyah. 2007. Rumput Laut jenis Caulerpa dan Peluang Budidayanya di Sulawesi Selatan. Media Akuakultur Volume 2 Nomor 2.
Prud’homme Van Reine dan Trono, G.C, 2001. Plant Resource of South-East Asia. Backbuys Pub, Leiden.
Sabhithah, S. 1999. Taksonomi Tumbuhan I ALGAE. Laboratorium Taksonomi Tumbuhan. Fakultas Biologi. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi. Fak. Ilmu Hayat IPB. Bogor.
Saptasari. M. 2010. Variasi Ciri Morfologi Dan Potensi Makroalga Jenis Caulerpa Di Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang. El-Hayah Vol. 1, No.2 Maret 2010. Hal. 19-22.
Setiaji, K., G., Santosa, W., Sunaryo. 2012. Pengaruh penambahan NPK dan Urea pada media air pemeliharaan terhadap pertumbuhan rumput laut Caulerpa racemosa var. uvifera. Journal Of Marine Research. Volume 1. Nomor 2. Tahun 2012. Halaman 45-50 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr.
Thirumaran, G. and P. Anantharaman. 2009. Daily Growth Rate of Field Farming Seaweed Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex P. Silva in Vellar Estuary. World Journal of Fish and Marine Sciences 1 (3); 144-153. Annamalai University.
Xiong, I. and J.K. Zhu. 2002. Salt Tolerance in The Arabidopsis. American Society of Plant Biologists.
DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v3i1.543
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Dasep Hasbullah, Akmal Akmal, Syamsul Bahri, IGP Agung, Muh. Suaib, Ilham Ilham
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.