Kajian Ekonomi Manfaat Hutan Mangrove di Kabupaten Barru

Andi Nur Apung Massiseng

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki potensi hutan mangrove, untuk mengetahui nilai ekonomi total hutan mangrove, dan untuk mengetahui alokasi alternatif yang paling efisien penggunaan hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dengan menggunakan teknik survei dan wawancara langsung kepada responden. Analisis yang digunakan adalah analisis biaya manfaat dengan nilai sekarang bersih dan rasio biaya manfaat. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa nilai ekonomi total hutan mangrove per tahun di Kabupaten Barru adalah Rp. 26.406.030.836. Mereka terdiri dari nilai manfaat langsung menangkap ikan, udang, kepiting, kerang, kelelawar, penggunaan hutan dan bibit bakau sebanyak Rp. 7.424.768.156. Manfaat tidak langsung adalah manfaat hutan mangrove sebagai pemecah gelombang dan nursery ground sebesar Rp. 18.697.233.200. Manfaat opsional konservasi dan farmasi adalah Rp. 368.580.223, dan manfaat eksistensial adalah Rp. 284.029.480. Hasil analisis alternatif penggunaan hutan mangrove menggunakan analisis biaya manfaat dengan tingkat diskon dari 12% dan 20% menunjukkan bahwa alternatif yang paling efisien secara sosial, ekonomi, dan ekologis adalah penggunaan alternatif III, yaitu tetap kondisi luas monokultur, sedangkan tambak polikultur dikonversi ke daerah yang luas hutan mangrove, sehingga menjadi 1.576,12 ha. Manfaat dari nilai sekarang (NPV) sebesar Rp. 41973889970 dengan BCR 9,58% (tingkat diskonto 12%), dan NPV adalah Rp. 39308673421 dengan BCR 7,01% (tingkat diskonto 20%).

Kata kunci: Mangrove Forest, Total Nilai Ekonomi, penggunaan Alternatif.

The aims of the research are to investigate the potency of mangrove forest, to find out the total economic value of mangrove forest, and to find out the most efficient alternative allocation of the use of mangrove forest. The research use descriptive quantitative analysis.  The data were obtained by using survey technique and direct interview to respondents.  The analysis used was cost benefit analysis with net present value and benefit cost ratio. The results of the research reveal that total economic value of mangrove forest per year in Barru Regency is Rp. 26.406.030.836.  They consist of the value of direct benefit catching fish, shrimps, crabs, shells, bats, the use of woods and mangrove seedling as much as Rp. 7.424.768.156.  The indirect benefit is the benefit of mangrove forest as wave breaker and nursery ground as much as Rp. 18.697.233.200.  The optional benefit of conservation and pharmacy is Rp. 368.580.223, and existential benefit is Rp. 284.029.480.  The results of alternative analysis of the use of mangrove forest using cost benefit analysis with a discount rate of 12% and 20% indicates that the most efficient alternative socially, economically, and ecologically is the use of alternative III, i.e. the remain condition of widespread monoculture, while pond polyculture is converted to a vast area of mangrove forest, so it becomes  1.576,12 ha.  The benefit of the present value (NPV) is Rp. 41,973,889,970 with BCR 9,58% (discount rate 12%), and NPV is Rp. 39,308,673,421 with BCR 7,01% (discount rate 20%).

Keywords : Mangrove Forest, Total Economic Value,  Alternative use.


Full Text:

PDF

References


Adrianto, L. 2004. Ekonomi dan Pengelolaan Mangrove dan Terumbu Karang. Program Pasca Sarjana Ekonomi Sumberdaya Kelautan Tropika, Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-IPB. Institut Pertanian Bogor.

Adrianto, L. dan Sobari, M. 2006. Analisis Ekonomi Alternatif Pengelolaan Ekosistem Mangrove Kecamatan Barru Kabupaten Barru. Buletin Ekonomi Perikanan Vol. VI No. 3 Tahun 2006.

Fauzi A. 2000. An Overview of Economic Valuation Techniques : A Highlight on Information Needen for Their Application in Developing Countries. Makalah Disampaikan pada INCODEV International Workshop on Information System for Policy and Technical Support of Fisheries and Aquaculture, Los Banos, Philippines, 5-7 Juni 2000.

Haroen, Z.A. 2002. Konsiderasi Komunitas dalam Perlindungan dan Rehabilitasi Mangrove; Suatu Filosofi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Malik, Abdul. 2011. Analisis Perubahan Luas dan Fungsi Ekosistem Mangrove di Kabupaten Barru. Tesis. Jurusan Ilmu Perikanan. Universitas Hasanuddin Makassar.

Nessa, N. dan Sudirman. 2002. Konsep Pengelolaan Sumberdaya Daya Laut Secara Berkelanjutan dan Karakteristik Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Laut yang Ramah Lingkungan. Makalah pada Seminar Nasional Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang Bertanggung Jawab dan Berbasis Masyarakat. Makassar.

Singarimbun, Masri. Effendi. 2004. Metode Penelitian Survey. Pustaka LP3ES. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v2i1.527

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Andi Nur Apung Massiseng

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.