Pertumbuhan dan Karaginan Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii yang Dipelihara di Ekosistem Padang Lamun Perairan Puntondo Takalar

Alimuddin Alimuddin

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut yang dipelihara dengan berbagai metode pada ekosistem padang lamun.  Dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2011 di perairan Puntondo, Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Analisis kandungan karaginan rumput laut akan dilakukan di Laboratorium  Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.  Wadah budidaya yang digunakan adalah keranjang plastik berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing  45 x 32 x 17 cm berjumlah 15 buah ditempatkan pada berbagai kedalaman dari permukaan perairan pada kawasan padang lamun sesuai dengan metode budidaya yaitu 20 cm (permukaan),  100 cm  (lepas dasar) dan 250 cm (dasar). Rancangan percobaan yang digunakan  adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan metode budidaya dengan masing-masing 5 ulangan yaitu: (A) permukaan; (B) lepas dasar dan (C) dasar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji Tukey.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik dan kandungan karaginan tertinggi dihasilkan metode budidaya lepas dasar yakni masing-masing 1,54%/hari dan 44,8%, sedangkan terendah metode budidaya dasar masing-masing 1,14%/hari dan 39,9%.

Kata Kunci : Metode budidaya, Pertumbuhan, Kandungan karaginan, Padang Lamun

This study aims to determine the growth and content of carrageenan seaweed that is maintained by a variety of methods in seagrass ecosystems. Conducted from March to June 2011 in the waters Puntondo, Laikang Village, District Mangarabombang, Takalar, South Sulawesi. Carrageenan seaweed content analysis will be conducted at the Laboratory of Department of Fisheries, Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Hasanuddin University, Makassar. Container cultivation used are plastic baskets length, width and height each 45 x 32 x 17 cm amounts to 15 pieces placed at various depths from the surface waters in the area of seagrass in accordance with the methods of cultivation which is 20 cm (surface), 100 cm ( freelance basis) and 250 cm (base). The experimental design used was completely randomized design with 3 treatments cultivation methods with 5 replications each, namely: (A) of the surface; (B) off the base and (C) basis. Data were analyzed using analysis of variance followed by Tukey's test. The results showed that the specific growth rate and high carrageenan content is generated off-bottom methods of cultivation which was respectively 1.54% / day and 44.8%, while the lowest basic farming methods respectively 1.14% / day and 39.9 %.

Keywords: methods of cultivation, growth, content of carrageenan, Seagrass



Full Text:

PDF

References


Ditjenkan Budidaya, 2005. Profil Rumput Laut Indonesia. Direktorat Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

DY. D. T. and Yap, H. T. 2001. Surge Ammonium Uptake Of The Culture Seaweed Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty (Rhodophyta, Gigartinales). J. Exp. Mar Bio. Ecol. 265: 89-100

Effendy, E. 2009. Ekosistem Padang Lamun(Seagrass). http://perikananunila. Wordpress.com/2009/07/31/ekosistem-lamun/. Tanggal akses: 4 Juli 2011.

Hurtado, A. Q., A. T. Crithchley, A. Trespoey and G. Bleicher-Lhonneur. 2008. Growth and Carrageenan Quality of Kappaphycus striatum var. Sacol Grown at Different Stocking Densities, Duration of Culture and Depth. J. Appl. Phycol, 20: 551-555.

Indriani, H dan E. Suminarsih. 2003. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Rumput Laut. Penebar Swadaya, Jakarta.

Kune, S. 2000. Studi pertumbuhan enhalus sp dan Eucheuma sp dalam upaya pengelolaans ecara terpadu di Pulau Tanakeke.

Mtolera, M. S. P. 2003. Effect of Seagrass Cover and Mineral Content on Kappaphycus and Eucheuma Productivity in Zanzibar. Wstern Indian Ocean J. Mar. Sci. Vol. 2 (2): 163-170.

Munoz, J., Y. Freile-Pelegrin and D. Robledo. 2004. Marculture of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Solieriaceae) Color Strains in Tropical Waters of Yucatan, Mexico. Aquaculture, 239: 161-177.

Nontji, A. 2011. Saatnya Peduli Padang Lamun. http://www.wwf.or.id/ttg_wwf/ upaya_kami/perubahan_iklim_energi/resources/?15721/saatnya_ peduli_ padang _lamun. Tanggal akses: 4 Juli 2011.

Nurdjana, M. L. 2008. Prospek Pemanfaatan Rumput Laut. Seminar Diversivikasi Produk Rumput Laut. Makalah pada Seminar Nasional “Sense of Aquaculture”. Institut Pertanian Bogor, Bogor, 15 Desember 2008.

Nurjannah. 2003. Prospek Pemanfaatan Rumput Laut. Seminar Diversifikasi Rumput Laut. Makalah pada Seminar Rumput Laut tanggal 3 Mei 2003. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sahoo, D. Dan M. Ohno. 2003. Culture of Kappaphycus alvarezii in Deep Seawater and Nitrogen enriched medium. Bull. Mar. Sci, Fish., Kochi Univ. No. 22, pp. 89-96, 2003

Steel, R. G. D., dan J. H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 748 hal.

Sulistijo. 2002. Penelitian Budidaya Rumput Laut (Algae Makro/Seaweed) di Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI. Jakarta.

Suryaningrum, T.D. 1992. Pengolahan Karaginan. Sub Balai Penelitian Perikanan Laut Slipi, Jakarta.

Syahrul, M. Y. Karim dan D. Thana. 2009. Pengaruh Berbagai Metode Penanaman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut Eucheuma spinosum. Laporan Penelitian Strategis nasional Batch IV. Universitas Hasanuddin, Makassar

Syamsuar. 2007. Karakteristik Karaginan Rumput Laut E. cottonii Pada Berbagai Umur Panen, Konsentrasi KOH dan Lama Ekstraksi. www.damandiri.or.id/detail.php?id=457-20k. Institut Pertanian Bogor. Tanggal akses : 10 Februari 2011.

Syamsuddin, R. 2004. Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Untuk Konservasi Ekosistem Padang Lamun. Makalah pada Lokakarya Proyek SP-4 Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Disajikan pada Tanggal 11 Nopember 2004 di Makassar. 15 hal.

Thirumaran,G. and P. Anantharaman. 2009. Daily Growt Rate of Field Farming Seaweed Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex P. silva in Vellar Estuary. World Journal of Fish and Marine Sciences, 1 (3): 144-153.

Wicaksana, S. K. J. 2011. Lamun. http://www.scrib.com/doc/32998695/lamun. Tanggal akses: 4 Juli 2011.




DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v2i1.524

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Alimuddin Alimuddin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.