Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut Eucheuma Cotnnii yang Dibudidayakan pada Jarak Dari Dasar Perairan yang Berbeda
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut Eucheuma cottonii yang dibudidayakan pada kedalaman yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan dii perairan Teluk Mattoangin, Kabupaten Bantaeng Propinsi Sulawesi Selatan pada bulan Maret- April 2012. Wadah yang digunakan adalah tiang pancang berukuran 2 m sebanyak 36 buah. Berat awal bibit rumput laut 100 gram/rumpun diikat dengan tali rafia, selanjutnya diikatkan pada tali polyethilene dengan jarak tanam 25 cm dan jarak bentangan 30 cm,sebanyak 49 rumpun/unit percobaan dengan menggunakan rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Rumput laut ditimbang setiap 10 hari untuk mengetahui laju pertumbuhannya. Analisis kandungan karaginan, nitrat, dan fosfat dilakukan di laboratorium Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan (A = jarak dari dasar 30 cm; B = jarak dari dasar 60 cm; C = jarak dari dasar 90 cm) dengan masing-masing 3 ulangan. Untuk melihat pengaruh perlakuan dilakukan analisis sidik ragam, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase laju pertumbuhan harian rumput laut Eucheuma cottonii tertinggi pada perlakuan B (jarak dari dasar 60 cm) sebesar 13,79%, disusul perlakuan A (jarak dari dasar 30 cm) sebesar 11,09% dan terendah pada perlakuan C (jarak dari dasar 90 cm) sebesar 10,59%. Kandungan karaginan tertinggi diperoleh pada perlakuan B (jarak dari dasar 60 cm) 41,5%, disusul perlakuan A (jarak dari dasar 30 cm) 39,3%, dan terendah pada perlakuan C (jarak dari dasar 90 cm) sebesar 34,0%.
Kata kunci: Pertumbuhan, Karaginan, dan Eucheuma cotnnii
Abstract
This study aimed to compare the growth and content of carrageenan seaweed Eucheuma cottonii cultivated at different depths. This study was conducted dii Gulf waters Mattoangin Bantaeng district of South Sulawesi in March-April 2012. The container used is piling measuring 2 m by 36 pieces. Initial weight of 100 grams of seaweed seedlings / hill tied with rope, then tied a rope polyethylene with a spacing of 25 cm and a distance of 30 cm stretch, as much as 49 hills / unit experimenting with using seaweed Eucheuma cottonii. Seaweed is weighed every 10 days to determine the growth rate. Analysis of the content of carrageenan, nitrate, and phosphate conducted in the laboratory of Brackish Water Aquaculture Research (BRPBAP) Maros. The study design used was completely randomized design (CRD) with three treatments (A = distance from the bottom 30 cm; B = the distance from the bottom 60 cm; C = distance from the base 90 cm) with each of the three replications. To see the effect of treatment carried out analysis of variance, if significantly different followed by LSD test. The results showed that the percentage of daily growth rate Eucheuma cottonii seaweed highest in treatment B (the distance from the bottom 60 cm) of 13.79%, followed by treatment of A (distance from the bottom 30 cm) amounted to 11.09% and the lowest in treatment C ( distance from the bottom 90 cm) of 10.59%. The highest content of carrageenan obtained in treatment B (the distance from the bottom 60 cm) of 41.5%, followed by treatment of A (distance from the bottom 30 cm) of 39.3%, and the lowest in treatment C (the distance from the bottom 90 cm) of 34.0 %.
Keywords: Growth, carrageenan, and Eucheuma cotnnii.
Full Text:
PDFReferences
Afrianto, E., dan Liviawaty, 1989. Budidaya rumput laut dan cara pengolahannya, Bharata, Jakarta.
Aslan, L.M., 1991. Budidaya Rumput Laut, Kanisius, Yogyakarta.
Aslan, L.M., 1998. Budidaya Rumput Laut,Kanisius, Yogyakarta.
Atmadja, W.S., 1979. Mengenal jenis-jenis Rumput Laut Budidaya. Pewarsa 0ceana, Tahun V No.6 LON LIPI, Jakarta.
Atmadja, W.S., dan A. Kadi, 1988. Rumput Laut (Algae) Jenis, Reproduksi, Budidaya dan Pasca Panen. Sumber Daya Alam. Proyek Study Potensi Sumberdaya Alam Indonesia LIPI. Jakarta. 71 hal.
Doty, M.S., 1987. The Production and User of Eucheuma. Incase Studies of Seven Comercial Seaweed Resources. FAC. Fisheries Technical Paper Departement of Botany University of Hawaii, Honolulu.
Ernanto, J., 1994. Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Pantai Ujung Karawang, Jawa Barat. Skripsi Fakultas Perikanan IPB, Bogor.
Gasperzs, 1991. Metode Perancangan Percobaan. CV. Armico, Bandung.
Hidayat, A., 1990. Budidaya Rumput Laut. Usaha Nasional, Surabaya.
Indriani, H., dan E. Sumiarsi, 1999. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut. Swadaya, Jakarta.
Pamungkas, K.T., 1988. Mempelajari Korelasi antara Umur Panen dan Kandungan Karagenan Dan Senyawa-Senayawa Lainnya pada Eucheuma spinosum dan Eucheuma Cottonii. Karya Ilmiah Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Soelistijo, dan W.S. Atmadjaya, 1996. Perkembangan Budidaya Rumput Laut di Indonesia Pustli ang-0ceanografi, LIPI-Jakarta.
Utoyo, A., Mansyur, A.M. Pirzan, Suharyanto, Rangka dan Suharyani, 2000. Laporan Teknis Sutdy Kelayakan Sumberdaya Lahan Budidaya Laut di Pulau-Pulau Sembilan Di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, Telut Tira-Tira , Teluk Kamuru, dan Teluk Lawale Kabupaten Buton serta Teluk Kalisusu Kabupaten Muna Sulaesi Tenggara Balai Perikanan Pantai, Maros.
Zonnoveld, N.E.A., Husiman dan J.H. Boon, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v1i2.474
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Burhanuddin Burhanuddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.