SERANGAN PENYAKIT VIRUS PADA UDANG DI TAMBAK TANPA MEMPERLIHATKAN GEJALA KLINIS

Lilisuriani Lilisuriani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau mendiagnosa penyakit virus yang menginfeksi udang  ditambak tanpa memperlihatkan adanya gejala klinis. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sinjai Timur kabupaten Sinjai pada tahun 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara selektif terhadap udang yang menunjukkan gejala klinis dan yang diduga terserang suatu penyakit dari suatu populasi budidaya maupun dari perairan umum dan sesuai dengan anamnesia kejadian penyerangan HPI yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Selanjutnya pemeriksaan di laboratorium berupa pengujian parasit, bakteri, jamur dan virus serta histologi. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan adalah pemeriksaan dengan metode konvensional dan biologi molekuler. Hasil penelitian ditemukan sampel udang vannamei (L. vannamei) tanpa memperlihatkan adanya gejala klinis tetapi pertumbuhan yang kerdil dan berdasarkan data sekunder yaitu sering ditemukan udang vannamei yang baru mati terlihat berwarna kemerahan. Hama penyakit ikan karantina (HPIK) golongan I yaitu White Spot Syndrome Virus (WSSV) yang rnenginfeksi udang vannamei  tersebut dan dikategorikan pada tipe III (kronis) dimana infeksi yang dialami oleh jaringan rendah sehingga bintik putih dan kemerahan pada udang tidak tampak. Hasil pemeriksaan  kualitas air pada budidaya udang vannamei yang terinfeksi mendukung munculnya virus tersebut, terutama salinitas sangat rendah yaitu 6,2 ppt.  

Keywords


Udang vannamei, White Spot Syndrome Virus (WSSV)

Full Text:

PDF

References


Afrianto, E dan Liviawaty, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius-Cetakan I. Yogyakarta.

Afrianto, E dan Liviawaty, E. 2004. Pengendalian Hama danPenyakit Ikan.Kanisius-CetakanI.Yogyakarta.

Andrews, C., Adrian Exell and Neville Carrington, 2003. Manual of Fish Health. Firefly Books.

Boyd, Claude E.. 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn University, Lowell T. Frobish, Director. Alabama.

Bligspot.com/2012/03/laporan-magan-udang-vannamei.

Lo. C.H., Peng. S.E.., HSU, H.C., Chiu Y.L., Chang. C.F, Liu K.F. SU.M.S., Wang. C.H. and KOU G.H. 1996. Detection of Buculovirus Associated with White Spot Syndrome (WSSV) In Penaeid Shrimp Using Polynerase Chain Reaction. Dis Aquast. Org. 25

Ghufran M., 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. PT. Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara. Jakarta.

http//www.wacanasainperikanan.2010.

https://www.google.co.id

http://ejurnal-sl.undip.ac.id/index.php/jamt.

Haryadi, M., 1994. Identifikasi Patogen Penyebab Penyakit Ikan oleh Virus.Latihan Peningkatan Ketrampilan Teknis Petugas KarantinaIkan. IPB. Bogor.

Haliman dan Adijaya., 2005. Budidaya Udang Vannamei. Swadaya Jakarta.

Irianto, Agus., 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah mada University Press. Yogyakarta.

Kepmen.2013. Kep.03/KEPMEN-KP/2013.Tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawadan Sebarannya.

Kordi, K., 2007. Hama dan Penyakit Ikan. Penerbitan Bina Adiaksara. Jakarta.

Lightner. D. V., 1996. A Hand book of Shrimp Pathology and Diagnostic Procedures For Diseases of Cultured Penaisd Shrimp. He Word Aquaculture Sociely Rouge, Louisiana, 0803 USA.

Lo. C.H., Peng. S.E.., HSU, H.C., Chiu Y.L., Chang. C.F, Liu K.F. SU.M.S., Wang. C.H. and KOU G.H. 1996. Detection of Buculovirus Associated with White Spot Syndrome (WSSV) In Penaeid Shrimp Using Polynerase Chain Reaction. Dis Aquast. Org. 25.

Madeali, 2000. Metode Standar Untuk Diagnosa / Identifikasi dan Pencegahan Hama dan Penyakit Ikan Karantina yang Menyerang Udang Penaeid (Benur dan Induk) Secara Cepat, Tepat, dan Efisiensi. Peneliti pada Balai Penelitian Pantai Maros, Sulawesi Selatan.

Mulyana, R.I. Riadi, S.L. Angka, A.Rukyani,1990. Pemakian Sistem Saringan untuk Mencegah Infeksi Parasit pada Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) di kolam, Prosiding Seminar II Penyakit Ikan dan Udang.Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitiadan Pengembangan Pertanian, Bogor. 169 – 173.

Mulyani, A. Parenrengi, Sulaiman,dan M. Atmomarsono,2004. Prevalensi, Intensitas dan Transmisi White Spot Syndrom Virus (WSSV) pada Budidaya Udang Windu (Penaeus mondon).J.Pen. Indonesia. 10:103-110.

Nurhaidin, 2013., Universitas Gadjah Mada, Bulek Sumur, Yogyakarta 5528. I. Email:web ugm.ac.id.

Rukyani, 1978. Histopatology Changes in The Gills of Common carp (Cyprinuscarpio) Infected with The Myxosporean Parasite Myxobolus koi, Kudo, 192, Asian Fish.Sci, 3 : 337 – 341

Septiama, Budi Sugianti, Anna H. Aritonang, Dickry Novel Shatrie,Retnaningtyas Noor P., Ayu Astra Barleani, Indah wahyuni, Indri Hapsari, IrwanFakhriza, Surya Kusbiandany, Paul Davids HS., Achmad Gunardi, Evi Aryati Arbay, laila Lafi, Ratih Ismayasari. 2008. Meode Standar Pemeriksaan HPIK Golongan Virus White Spot Syndrome Virus (WSSV).Pusat Karantina Ikan, Depatemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Sitanggang, M. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis. Mengatasi Penyakit dan Hama pada Ikan Hias. Agromedia Pustaka. Jakarta

Suyanto, S. R dan Mujiman. A., 2003. Budidaya Udang Windu. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Sudha, P.P., Mohan, C.P., Shankar, K.M., Hegde, A. 1998. Relation Between White Spot Syndrome Virus Infection and Clinic Manifestation in Indian Cutured Penaeid Shrimp Aquagulure.

Tricahyo. 1995. Biologi dan Kultur Udang Windu (Penaeus monodon farb). Akademika Pressindo. Jakarta.

Wasito R., Adi Sarono, Widodo, Nuzirwan Thaib, Suko Hariyanto, Eny Budi Sri Haryani, Asep dadang Koswara, Mahlani Wijiastuti, Ade Noor, Ratih Ismayasari. 1999. Petunjuk Teknis. Diagnosa Klinis dan Patologi pada Ikan. Pusat Karantina Pertanian.

Wiban, J.A dan Sweeny, J.N., 1991. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institute Makapuu Point. Honolulu, Hawai USA. 158 pp.

Zoonneveld, N., E.A. Huismandan J.H. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta




DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v9i1.3998

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Lilisuriani Lilisuriani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.