FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN ALAMI JENIS Chaetoceros Sp YANG DIPUPUK CAIRAN RUMEN TERHADAP PERKEMBANGAN SINTASAN LARVA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) STADIA ZOEA SAMPAI MYSIS

Nur Intan Sari, Muhamad Ikbal

Abstract


Di indonesia budidaya udang sudah lama dilakukan oleh petani tambak, Tingginya permintaan akan udang didalam dan diluar negeri menjadikan indonesia sebagai pengirim udang terbesar di dunia, Salah satu udang yang dibudidayakan di indonesia adalah udang vannamei. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi pemberian pakan alami jenis Chaetoceros sp yang optimal pada perkembangan dan sintasan pada larva udang vannamei stadia zoea sampai mysis.Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukan bahwa Perkembangan terbaik terdapat pada perlakuan B,C, dan D, Hal ini dibuktikan dengan pemeliharaan selama 6 hari mengalami perubahan perkembangan yang terjadi pada perlakuan A,B,C,D,dan E..Olehnya itu penelitian ini dapat  disimpulkan bahwa frekuensi pemberian pakan alami jenis Chaetoceros sp yang berbeda yang dipupuk cairan rumen pada setiap perlakuan memberikan efek yang berpengaruh nyata terhadap perkembangan dan sintasan larva udang vannamei. Kelulushidupan tertinggi terdapat pada perlakuan D (8 kali pemberian pakan) dengan sintasan rata-rata 83%.


Keywords


Chaetoceros sp,Pakan alami,Udang vannamei(litopenaeus vannamei)

Full Text:

PDF

References


Amiruddin. 2016. Frekuensi Pemberian Pakan Alami jenis Skeletonema Sp yang Dipupuk Cairan Rumen Terhadap Sintasan Larva Udang Vannamei. Makassar.

Amri, K dan Kanna, I. 2008. Budidaya Udang Vanname Secara Intensif dan Tradisional. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Anggorodi HR. 1979. Nutrisi Aneka Ternak . Jakarta.

Chanratchakool, P., F. Corsin and M. Briggs. 2005. Better Management Practices (BMP) Manual for Black Tiger Shrimp (Penaues monodon) Hatcheries in Vietnam. NACA, SUMA dan THUY SAN, 59 p.

Cuzon, G., A. Lawrence, G. Gaxiol, C. Rosa and J. Guillaume. 2004. Nutrition of Litopenaeus vannamei reared in tanks or in ponds. Aquaculture 235:513- 551.

Darmadi dan A Ismail., 1993. Tinjauan Beberapa Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Budidaya Udang di Tambak. Dalam Prosiding Seminar Sehari Hasil Penelitian. Sub Balai Perikanan Budidaya Pantai, Bojonegoro – Serang, Cilegon, 11 Maret 1993

Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor : Yayasan Pustaka Nusantama

Elovaara AK. 2001. Shrimp Farming Manual, 400. Practical Technology For Intensive Commercial Shrimp Production. United States Of America.

Fegan D F, 2003. Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Asia Gold Coin Indonesia Specialities Jakarta.

Gallardo, G. Martinez, G. Palomino, A. Paredes, G. Gaxiola, G. Cuzon, R. P. Islas. 2013. Replacement of Artemia franciscana Naupli by Microencapsulated Diets: Effect on Development, Digestive Enzymes and Body Consumption of White Shrimp Larvae. J.World. Aquat. Scienc. 44 (2): 187-197.

Ghufran, M. 2006. Pemeliharaan Udang Vanname. INDAH. Surabaya. Gramedia

Hafid. 2016. Frekuensi Pemberian Pakan Alami jenis Chaetoceros Sp yang Dipupuk Cairan Rumen Terhadap Sintasan Larva Udang Vannamei. Makassar

Haliman R.W, Adijaya DS. 2004. Udang Vannamei. Jakarta: Penebar Swadaya.

Haliman, R.W. & Adijaya, D. (2005). Udang Vannamei, Pembudidayaan dan Prospek Pasar Udang Putih yang Tahan Penyakit. Penebar Swadaya. Jakarta

Haliman, W. R dan Dian Adijaya. 2006. Udang Vannamei. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Harefa, F., 1996. Pembudidayaan Artemia Untuk Pakan Udang dan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Isnansetyo, A. dan Kurniastuti. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Pakan Alami Untuk Pembenihan Organisme Laut. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.

Manik, R. dan K. Mintardjo, 1983. Kolam Ipukan. Dalam Pedoman Pembenihan Udang Penaeid. Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian. Jakarta.

Manoppo, Henky. 2011. Peran nukleotida sebagai imunostimulan terhadap respon imun nonspesifik dan resistensi udang vaname (Litopenaeus vannamei). IPB. Bogor

Rasyid, S.B., 1981. Pemanfaatan isi rumen sapi sebagai subtitusi sebagian ransum basal terhadap performa ayam broiler. Laporan Penelitian, Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang. Hal.10-24

Rostini, Iis. 2007. Kultur Fitoplankton (Chlorella sp. dan Tetraselmis chuii) Pada Skala Laboratorium. Universitas Padjadjaran Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan.Jatinangor

Saoud, I.P, D.A. Davis, D.B. Rouse. 2003. Suitability studies of inland well waters for Litopenaeus vannamei culture. Aquaculture 217:373-383.

Subandiyono dan S. Hastuti. 2014. Beronang serta Prospek Budidaya Laut di Indonesia. Lestari Media kreatif. Semarang.

Suhtanry, 1985. Kimia Pangan. Badan Kerja Sama Perguruan Negeri Indonesia Bagian Timur, Makassar.

Wyban, J.A. dan Sweeney, J.A. 1991. Intensive Shrimp Production Technology.

The Oceanic Institute. USA.

Xincai, C., Yongquan, S., 2001. Shrimp Culture. China Internasional Training Course on Technology of Marineculture (Precious Fishes). China : Yiamen Municipal Sciense & Technology Commission.hlm.107-113.

Yuwono. 2013. Pandemi Resistensi Antimikroba: Belajar dari MRSA. Departemen Mikrobiologi FK Unsri.

Zulkarnain, Muh Nur Fatih. 2011. Identifikasi Parasit yang Menyerang Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei) di Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan. Gresik.

Zweig. RD, Morton JD, Stewart MM. 1999. Source water quality for aquaculture.

A Guide for Assessment. Enviromentally and Socially Sustainable Development. The World Bank Washington DC. U.




DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v9i1.3995

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Nur Intan Sari, Muhamad Ikbal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.