PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon kauderni) PADA MIKROHABITAT YANG BERBEDA

Samsu Adi Rahman, Muhammad Safir

Abstract


Ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) dikenal sebagai Banggai cardinal fish (BCF) merupakan ikan endemik perairan kepulauan Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Tingginya jumlah ikan P.kauderni yang diperdagangkan menyebabkan kelestarian ikan ini terancam punah. Salah satu upaya dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengoptimalkan kegiatan budidayanya. Penggunaan mikrohabitat yang sesuai dalam pemeliharaan ikan BCF akan memberikan performa pertumbuhan yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis mikrohabitat terbaik dalam mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan P. kauderni pada media pembesaran. Jevenil ikan P. kauderni (bobot 0.42±0.5 g, dan panjang 1.5±0.3 cm) merupakan hasil tangkapan dari alam. Sebanyak delapan ekor ikan dipelihara dalam setiap kerambah jaring apung yang telah diberi masing-masing dua pieces mikrohabitat (bulubabi, anemon, karang). Hal yang sama untuk perlakuan kontrol namun tanpa mikrohabitat. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan harian, pertambahan biomassa dan kelangsungan hidup antar perlakuan mikrohabitat tidak berbeda secara signifikan (P>0.05), namun lebih tinggi dibandingkan kontrol (P<0.05). Mikrohabitat yang terbaik untuk pembesaran ikan P. kauderni adalah jenis bulubabi (Deademasitosum). Ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) dikenal sebagai Banggai cardinal fish (BCF) merupakan ikan endemik perairan kepulauan Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Tingginya jumlah ikan P.kauderni yang diperdagangkan menyebabkan kelestarian ikan ini terancam punah. Salah satu upaya dalammengatasi masalah tersebut adalah mengoptimalkan kegiatan budidayanya. Penggunaan mikrohabitat yangsesuai dalam pemeliharaan ikan BCF akan memberikan performa pertumbuhan yang lebih baik. Tujuan daripenelitian ini adalah menentukan jenis mikrohabitat terbaik dalam mendukung pertumbuhan dankelangsungan hidup ikan P. kauderni pada media pembesaran. Jevenil ikan P. kauderni (bobot 0.42±0.5 g,dan panjang 1.5±0.3 cm) merupakan hasil tangkapan dari alam. Sebanyak delapan ekor ikan dipelihara dalamsetiap kerambah jaring apung yang telah diberi masing-masing dua pieces mikrohabitat (bulubabi, anemon,karang). Hal yang sama untuk perlakuan kontrol namun tanpa mikrohabitat. Setiap perlakuan diulang tiga kali.Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan harian, pertambahan biomassa dan kelangsungan hidup antarperlakuan mikrohabitat tidak berbeda secara signifikan (P>0.05), namun lebih tinggi dibandingkan kontrol(P<0.05). Mikrohabitat yang terbaik untuk pembesaran ikan P. kauderni adalah jenis bulubabi (Deademasitosum).

Keywords


Banggai cardinal fish (Bcf), mikrohabitat, Deadema sitosum, Heteractis crispa, Acropora sp.

Full Text:

PDF

References


Allen GR, Donaldson TJ. 2007. Pterapogon kauderni. In: IUCN 2009. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2009.1.[www.iucnredlist.org]

Gunawan, Hutapea JH, Setiawati KM. 2010. Pemeliharaan induk ikan capungan banggai (Pterapogon kauderni) dengan

kepadatan yang berbeda. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010. 461-466 pp

Hopkins SH. 2005. Manual for the Production of the Banggai Cardinalfish, Pterapogon kauderni, in Hawai’i. 32 pp.

Kolm N, Hoffman EA, Olsson J, Berglund A, Jones AG. 2005. Group stability and homing behavior but no kin group structures in a coral reef fish. Behavioral Ecology, 16: 521–527

Lunn KE, Moreau AM. 2004. Unmonitored trade in Marine Ornamental Fishes: the Case of Indonesia's Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni). Coral Reefs (2004) 23:344-341

Madinawati, Ndobe S, Gamgulu A. 2009.Growth of Banggai Cardinalfish Pterapogon kauderni Reared at Different Salinity in a Controlled System. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(2):193-198.

Ndobe S. 2011. Pertumbuhan Ikan Hias Banggai Cardinal fish (Pterapogon kauderni) Pada Media Pemeliharaan Salinitas yang Berbeda. Media Litbang Sulteng IV(1):52-56.

Ndobe S, Moore A. 2009. Banggai Cardinalfish: Towards a Sustainable Ornamental Fishery. Proceedings of the 11th International Coral Reef Symposium, Ft. Lauderdale, Florida, 711 July 2008. Session number 22. pp.1026-1029.

Rahman SA, Athirah A. 2014. Identifikasi dan intensitas parasite pada ikan capungan

banggai (Pterapogon kauderni). Prosiding: Seminar Nasional Perikanan Indonesia. STP Jakarta, 352-360.

Rahman SA, Sutomo. 2017. Ikan Capungan Banggai Pterapogon kauderni. Banggai. Yayasan Pemerhati Lingkungan. pp. 92

Rahman SA, Athirah A, Asaf R. 2017. Konsentrasi pengenceran salinitas terhadap kemampuan osmoregulasi ikan

capungan banggai (Pterapogon kauderni). Jurnal Saintek, 1(1)45-51

Rao MV, Kumar TTA. 2014. Captive Breeding and Hatchery Production of Mouth Brooding Jewel Cardinal Perch, Pterapogon Kauderni, (Koumanns, 1933) Using Brackish Water: The Role of Live Prey and Green Water Enrichment in Juvenile Production. Journal of Aquaculture Research and Development, 5(7):277. Doi:10.4172/2155-9546.1000277

Safir M, Suprayudi MA, Alimuddin, Setiawati M, Zairin JrM. 2017. Biochemical responses and feed digestibility in the sex reversed Nile tilapia fed different protein levels and rElGH enriched diet. AACL Bioflux 10(5):1360-1370.

Sugama K. 2008. Pemijahan dan pembesarananak ikan kardinal banggai (Pterapogon kauderni). Jurnal Riset Akuakultur, 3(1):83-90.

Syakir M, Djafar A, Rahman SA, Pongdatu B, Monoarfa H, Kaslan Z, Fauzan A. 2018. Banggai Cardinal Fish: Si Cantik dari Perairan Banggai. JOB PertaminaMedco

E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori). Jakarta. pp. 80.Vagelli AA, Erdmann MV. 2002. First Comprehensive Ecological Survey of The Banggai Cardinalfish, Pterapogon kauderni. Environmental Biology of Fishes, 63:1-8




DOI: https://doi.org/10.26618/octopus.v7i2.2462

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Samsu Adi Rahman, Muhammad Safir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.