ANALISIS KUALITAS AIR PADA LOKASI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI TANJUNG MERDEKA KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR
Abstract
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ikan. Ikan membutuhkan air dengan kondisi yang baik agar dapat hidup sehat dan tumbuh secara optimal sehingga dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Kegiatan budidaya keramba jaring apung sangat bergantung pada kualitas perairan. Perairan sungai tanjung merdeka kota makassar berpotensi untuk mengembangkan kegiatan budidaya keramba jaring apung. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis kualitas perairan secara fisik, kimia dan biologi di sungai tanjung merdeka kota makassar. Parameter kualitas air di analisis secara in situ maupun di laboratorium. Kelayakan ini berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa parameter yaitu suhu, TSS, pH, DO, NO2, BOD, COD, Ammonia, Phospat, NO3 Dan Plankton. Nilai perairan sungai tanjung merdeka kota makassar tergolong normal untuk kesuburan suatu perairan dan masih baik untuk kehidupan berbagai biota.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bahri, A. F. (2006). Analisis kandungan nitrat mangrove yang termanfaatkan di Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru: Studi kasus pemanfaatan ekosistem mangrove & wilayah pesisir oleh masyarakat di Desa Bulucindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Asosiasi Konservator Lingkungan, Makassar.
Barus, T. A. (2004). Faktor-faktor lingkungan abiotik dan keanekaragaman plankton sebagai indikator kualitas perairan Danau Toba. Manusia dan Lingkungan, 11(2), 64–72.
Canadian Council of Ministers of the Environment (CCME). (2008). Canadian water quality guidelines. CCME, Ottawa. Cholik. (2005). Akuakultur. Masyarakat Perikanan Nusantara, Taman Akuarium Air Tawar, Jakarta.
Clark, D. R., Aazem, K. V., & Hays, G. C. (2001). Zooplankton abundance and community structure over a 4000 km transect in the northeast Atlantic. Journal of Plankton Research, 23(4), 365–370.
Effendi, H. (2003). Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Ferner. (2001). Toxicity, heavy metals. Journal eMed, 2(5), 1.
Junaidi, M. A. (2012). Cages based on environmental and water quality factors in East Coastt Banka Tengah District. Depik, 1(1), 78–85.
Kivimaenpaa, M., Jonsson, A. M., Stjernquist, I., Sellden, G., & Sutinen, S. (2004). The use of light and electron microscopy to assess the impact of ozone on Norway spruce needles. Environmental Pollution, 127, 441–453. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2003.08. 014
Levit, S. M. (2010). A literature review of effects of ammonia on fish. The Nature Conservancy, Center for Science in Public Participation, Bozeman, Montana. Marlina, E., & Rakhmawati. (2016). Kajian kandungan amonia pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) menggunakan teknologi akuaponik tanaman tomat (Solanum lycopersicum). Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke- V Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 181–187.
Makmur, Rachmansyah, & Mat Fahrur. (2010). Hubungan antara kualitas air dan plankton di tambak Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.
Mufhtiadi, M. R., Adi, G., Gustomi, A., & Farhabiby, A. M. (2019). Studi identifikasi air dan jenis ikan air tawar di sumber air panas Desa Nyelanding, Kabupaten Bangka Selatan sebagai dasar pengelolaan potensi kawasan air panas untuk kegiatan perikanan dan wisata. Jurnal Sumberdaya Perairan, 13(2), 145–151.
Mangkoedihardjo. (2010). Review on BOD, COD and BOD/COD ratio: A triangle zone for toxic, biodegradable and stable levels. International Journal of Academic Research, 2(4).
Ningrum, A. M., & Wijiyono. (2015). Biological indication of zooplankton on water ecosystem of bioremediation pool PSTABATAN. Seminar Nasional XI SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta, 123–128.
Ogwuebgu, M. O. C., & Muhanga, W. (2005). Investigation of lead concentration in the blood of people in the Copperbelt Province of Zambia. Journal of Environment, 1, 66–75.
Oktavianus. (2009). Ilmu ilmiah plankton. Laporan Lengkap Praktikum Planktonologi Kelautan Pada Perairan Lae-Lae.
Palar, H. (2012). Pencemaran dan toksikologi logam berat. Rineka Cipta, Jakarta.
Pranoto, B. A. (2005). Struktur komunitas zooplankton di muara Sungai Serang, Yogyakarta. Ilmu Kelautan, 10(2), 90–97. Risamasu, F. J. L., & Prayitno, H. B. (2011). Kajian zat hara fosfat, nitrit, nitrat dan silikat di perairan Matasisi, Kalimantan Selatan. Ilmu Kelautan, 16(3), 135–142.
Saksena, D. N., Garg, R. K., & Rao, R. J. (2008). Water quality and pollution status of Chambal River and National Chambal Sanctuary, Madhya Pradesh. Journal of Environmental Biology, 29(5), 701–710.
Salmin. (2005). Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Oseana, 30(3), 21–26.
Sarjono, A. (2009). Analisis kandungan logam berat Cd, Pb, dan Hg pada air dan sedimen di perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Senila, M., Levei, E., Miclean, M., Tanaselia, C., David, L., & Cordos, E. (2007). Study regarding the water quality in Aries catchment, Romania. Babes-Bolyai University.
Suprihatin, & Suparno. (2013). Teknologi proses pengolahan air untuk mahasiswa dan praktisi industri. IPB Press, Bogor.
Susanto. (2004). Budidaya mas. Kanisius, Jakarta.
Syamsuddin, R. (2014). Pengelolaan kualitas air: Teori dan aplikasi di sektor perikanan. Pijar Press.
Suthers, I. M., & Rissik, D. (2009). Plankton: A guide to their ecology and monitoring for water quality. CSIRO Publishing.
Tatangindatu, F., Kalesaran, O., & Rompas, R. (2013). Studi parameter fisika-kimia air pada areal budidaya ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Jurnal Budidaya Perairan, 1(2), 8–19.
Koniyo, Y. (2020). Analisis kualitas air pada lokasi budidaya ikan air tawar di Kecamatan Suawa Tengah. Jurnal Technopreneur Technology & Entrepreneur, 8(1), 52–58.
Fauzia, S. R., & Suseno, S. H. (2020). Resirkulasi air untuk optimalisasi kualitas air budidaya ikan nila nirwana (Oreochromis niloticus). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(5), 887–892.
Yud, S. (2010). Kondisi kualitas air Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari parameter organik, amonia, fosfat, deterjen, dan bakteri coli. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6, 34–42.
Yuliana, & Ahmad, F. (2017). Komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di perairan Teluk Buli, Halmahera Timur. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 10(2), 44–50.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Yessi Refina Beqi, Abdul Haris Sambu, Nur Insana Salam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.