PERAN KONDISI LINGKUNGAN DALAM OPTIMALISASI BUDIDAYA Kappaphycus alvarezii

Yuli Andriani, Rusky I. Pratama, Aisyah Aisyah

Abstract


Rumput laut merupakan komoditas penting dalam kegiatan perikanan laut (mariculture). Jenis yang banyak dibudidayakan adalah Kappaphycus alvarezii, karena teknologi produksinya relative murah dan mudah, dan penanganan pascapanen mudah dan sederhana. Rumput laut K. alvarezii merupakan sumber utama penghasil karaginan yang digunakan dalam industri makanan, kosmetik, farmasi, mikrobiologi dan medis, pupuk, dan bahan aditif pengemas dalam industri kertas, tekstil, fotografi, semir sepatu, pasta dan pengalengan ikan/daging. Pemanfaatan lain K. alvarezii adalah sumber kappa karaginan dan memiliki hidrokoloid yang digunakan oleh berbagai industri sebagai gel dan bahan pengental. K. alvarezii terdiri-ciri morfologi adalah mempunyai thallus berbentuk silindris, permukaan licin, warna hijau, kuning, abu-abu atau merah. Studi ini berfokus pada peran faktor lingkungan dalam produksi produk ikan laut. Faktor-faktor seperti kandungan nutrisi dan kualitas udara, seperti suhu, salinitas, dan kualitas udara, sangat penting untuk keberhasilan proses budidaya ikan. Kandungan nutrisi mengacu pada jumlah nutrisi yang dibutuhkan agar ikan dapat tumbuh, dengan nitrogen menjadi yang paling penting. Konsentrasi nitrogen dan fosfor juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan. Kualitas udara juga sangat penting, dengan kualitas udara yang baik memungkinkan ikan tumbuh dan berkembang biak secara efektif. Suhu ikan juga penting, dengan kualitas air yang baik memungkinkan ikan tumbuh dan berkembang biak secara efektif. Studi ini menyimpulkan bahwa keseimbangan yang seimbang dari faktor-faktor ini dapat meningkatkan proses budidaya ikan dan kesehatan keseluruhan populasi ikan.


Keywords


Alga, K. Alvarezii, Mariculture, Optimalisasi, Rumput Laut

References


Asni, A. 2015. Analisis Produksi Rumput Laut (K. alvarezii) Berdasarkan Musim dan Jarak Lokasi Budidaya di Perairan Kabupaten Banteng.

Arisandi A, Marsoedi, H, Nursyam dan A, Sartimbul. 2011. Pengaruh Salinitas yang Berbeda terhadap Morfologi, Ukuran dan Jumlah Sel, Pertumbuhan serta Rendemen Karaginan Kappaphycus alvarezii. Jurnal Ilmu Kelautan.16 (3) : 143-150.

Dawes, C.J. 1981. Marine Botany. A Willey – Interscience Publication niversity of South Florida USA. 628 hal

Daniel B.Artom, 2012.Produktivitas Rumput Laut Kapaphycus alvarezii Yang di Budidayakan Oleh Masyarakat Pesisir. Jurusan Perikanan Dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Doty M.S and J.N Norris. 1985. Biotechnological and Economic Approaches to Industrial Development Based On Marine Algae in Indonesia. Makalah dalam Workshop on Marine Algae in Biotechnology. Jakarta 11-13 Desember 1985. National Academy Press. Washington D.C.

Hayashi L, de Paula E.J, Chow F. 2007 . Growth Rate and Carrageenan Analyses in Four Strains of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta, Gigartinales) Farmed in the Subtropical Waters of Sao Paulo State, Brazil.

Hitler S. 2011. Pengaruh Berat Bibit Awal Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Kadar Keragenan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Varietas Cokelat Menggunakan Metode Vertikultur.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.

Hui, G., Zhongmin S., Delin D. 2014a. Effect of Temperature, Irradiance on the Growth of the Green Algae Caulerpa lentillifera (Bryopsidophyceae, Chlorophyta). Chinese Journal of Applied Phycology. DOI 10.1007/s10811-014-0358-7. 7 hal (http://link.springer.com/article/10. 1007%2Fs10811-014-0358-7, diakses pada 10 Oktober 2024)

Irawati., Badraeni., Abustang dan A, Tuwo, 2016. Pengaruh perbedaan Bobot Thallus Terhadap Pertumbuhan Rumput laut Kappaphycus alvarezii Strain Coklat yang dikayakan. Jurnal Rumput laut Indonesia. 1 (2): 82-87.

Izzati, M. 2004. Kejernihan dan Salinitas Perairan Tambak setelah Penambahan Rumput Laut, Sargassum plagyophyllum dan Ekstraknya. Laboratorium Biologi dan Struktur Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip Semarang.

Kadi A dan Atmadja WS. 1988. Rumput Laut (Algae). Jenis, Reproduksi, Produksi, Budidaya, dan Pasca Panen. Proyek Studi Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Osenologi. LIPI, Jakarta.

Knudsen, N, R., M, Tutor Ale., F, Ajaloueian., Liyun Yu, 2017. Rheological Properties of Agar and Carrageenan from Ghanaian Red Seaweed. Joernal Food Hydrocolloids. 63. 50-58.

Lapointe, B.E. 1987. Phosporus and Nitrogen Limited Photosintesis and Growth of Gracilaria ticvahiae (Rhodophyceae) in the Florida Keys: An Experimental Field Study. Ma. Biol., 93(4) 561-568

Neksidin, Utama K, Pengerang dan Emiyarti, 2013. Studi Kualitas Air untuk Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di perairan Teluk Kolono Kabupaten Konawe selatan. Jurnal Mina Laut Indonesia. Vol. 03. N0.12 (147-155). ISSN: 2303-3959.

Nicholls, R.E. 1993. Hidroponik Tanaman Tanpa Tanah. Dahara Prize. Semarang. 85-86.

Nurdjana, M.L, 2005. Iklim usaha yang Kondusif Bagi Pengembangan Akuakultur di Indonesia. Disampaikan pada Acara Konfrensi nasional Akuakultur di Makassar, 23-25 November 2005. Kerjasama Masyarakat Akuakultur Indonesia, Balai Riset Perikanan Budidaya Laut Makassar, 25 hal.

Parenrengi, A., E. Suryati, dan Rachmansyah, 2007. Penyediaan Benih dalam Menunjang Kebun Bibit dan Budidaya Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii. Makalah disampaikan pada SSimposium Nasional Riset Kelautan dan Perikanan, 7 Agustus 2007 di Jakarta, 12 pp.

Parenrengi, A., dan Sulaeman, 2010. Mengenal rumput laut, Kappaphycus alvarezii. Media Akuakultur 2 (2):142-146.

Round. F.E. 1977. The Biology of The Algae. Edward Arnold Publisher. London. Pp 147-161

Soegiarto AW, Sulistijo, Mubarak H. 1978. Rumput laut. (Algae). Manfaat, Potensi, dan Usaha Budidayanya. Lembaga Oseanologi Nasional. LIPI, Jakarta.

Sulistidjo. 2002. Penelitian Budidaya Rumput Laut (Algae Makro/Seaweed) di Indonesia. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Akuakultur. LIPI, Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta.

Xiong, I and J.K. Zhu. 2002. Salt Tolerance in The Arabidopsis. American Society of Plant Biologists.

Wardoyo, S.E. 1992. Potensi Budidaya Rumput Laut di Sulawesi Utara. Buletin Penelitian Perikanan No. 1.

Yuniarsih, E., K, Nirmala., I, N, Radiata, 2014.Tingkat Penyerapan Nitrogen dan Fosfor ada Budidaya Rumput laut Berbasis IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) di Teluk Gerupuk, Lombok tengah, Nusa Tenggara Barat. Jurnal. Ris. Akuakultur. Vol. 9. No. 3. 487-500.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Yuli Andriani, Rusky I. Pratama, Rusky I. Pratama, Aisyah Aisyah, Aisyah Aisyah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.