OPTIMASI LAMA PERENDAMAN LARUTAN DAUN PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP PREVALENSI SERANGAN JAMUR DAN DAYA TETAS TELUR IKAN LELE (Clarias batrachus)

Siti Hardiningsih Rachman, Andi Khaeriyah, Nur Insana Salam

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu optimal perendaman larutan daun pepaya guna mengetahui dampaknya terhadap prevalensi infeksi jamur dan daya tetas telur ikan lele (Clarias batrachus). Penelitian tersebut menggunakan teknik pemanfaatan telur ikan lele yang diperoleh melalui pemijahan alami yang bersumber dari Pusat Benih Ikan Bontomanai di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sebanyak 100 butir telur ikan lele dimanfaatkan per wadah, beserta 10 liter air yang mengandung nutrisi. Wadah penelitian berjumlah 12 buah, yaitu toples plastik yang mampu menampung 15 liter air. Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh perendaman lama dalam larutan daun pepaya terhadap keberadaan jamur dan kelangsungan hidup telur lele dumbo. Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan yaitu perlakuan A yaitu perendaman selama 5 menit, perlakuan B yaitu perendaman selama 10 menit, perlakuan C yaitu perendaman selama 15 menit, dan perlakuan D yaitu perendaman selama 20 menit. Temuan penelitian yang diperoleh selama kurang lebih satu bulan menunjukkan bahwa perlakuan D menunjukkan kejadian infeksi jamur pada telur ikan lele paling rendah, dengan angka prevalensi sebesar 3,33%. Sedangkan daya tetas telur ikan lele pada perlakuan D mencapai angka 82,67%. Disarankan untuk melakukan pengujian efektivitas perendaman dengan durasi lebih dari 20 menit untuk memberikan penilaian yang lebih akurat terhadap efektivitas waktu perendaman yang berbeda. Saat melakukan penelitian atau budidaya, sangat penting untuk memantau dan menjaga kualitas air dengan cermat untuk memastikan stabilitasnya dan mencapai hasil yang ideal.


Keywords


Daya tetas telur lele; prevalensi infeksi jamur; lama perendaman optimal; larutan daun pepaya

Full Text:

PDF

References


Adilfiet. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara. Jakarta. Agustian, R. 2007. Penggunaan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Untuk Pengendalian Infeksi Vibrio harveyi Pada Larva Udang Vaname Litopenaeus vannamei. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Ardina, Y. 2007. Development of Antiacne Gel Formulatio and Minimum Inhibiroty Concentration Determination From Calica papaya Leaves Extrack (Calica papaya Linn). http://digilib.itb.ac.id/gdl.php. 19 Februari 2015.

Bromage, N.R., and R.J Robert. 1995. Nile Tilapia (Oreochromis niloticus). In: Bromage N.R & R.J Robert (Eds). Broodstock Management and Egg and level quality. Blackwell Science Ltd, USA. p :277-320.

Cowan, M. 1999. Plant Product as Antimicrobial Agent. Clinical Microbiology Reviews. 12 (4): 564-582.

Espeland. S. & P.E. Hansen, 2004. BSC Thesis Faculty of Science and Technology University of The Faroe. Islands.

Gasperz, V., 1991. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian Teknik dan Biologi. CV Armico. Bandung.

Hadiroseyani, Y., Hariyadi, P., dan Nuryanti, S. 2006. Inventarisasi Parasit Lele Dumbo (Clarias sp) di Daerah Bogor. Akuakulture Indonesia. Departemen Budidaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Marsul. 2005. Benefit of Papaya Leveas For Catfish. Media Penyuluhan Perikananpati.cblogpot.com. accessed on 17 Nopember 2015.

Mulia, D.S. 2006. Tingkat Infeksi ektoparasit Proozoa Pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Balai Benih Ikan (BBI) Pandak dan Sidabowa, Kabupaten Banyumas. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.

Naim, R. 2004. Senyawa Antimikroba dari Tumbuhan. Fkh dan Sekolah Pascasarjana IPB. Diakses tanggal 17 Nopember 2015.

Prayitno, S. B. 2004. Prinsip-prinsip Diagnosa Penyakit Ikan. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang.

Rokhmani. 2004. Beberapa Penyakit Parasiter Pada Budidaya Gurami (Osphronemus gouramy) di Kabupaten Banyumas. Sains Akuatik 5 (1) hal 21-26.

SNI : 01-6484.1-2000. Induk Ikan Lele (Clarias sp) Kelas Induk Pokok (Parent Stock). BSN. Jakarta. 8 hal.

SNI : 01-6484.3-2000. Produksi Induk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus x C. Fuscus) Kelas Induk.

Suseno. 1983. Suatu perbandingan antara pemijahan alami dengan pemijahan stipping ikan mas (Cyprinus caprio. L) terhadap derajat fertilitas dan penetasan telurnya. Tesis magister Fakultas Pasca Sarjana Perikanan. UGM. Yogyakarta.

Suyanto, R. 1999. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.

Yuliani, S. 1992. Teknik Pengeringan dan Penyimpanan Ekstrak Obat. Prosiding Forum Komunikasi, Ilmiah Hasil Penelitian Plasma Nutfah dan Budidaya Tanaman Obat Bogor. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.26618/o.v12i2.14965

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Siti Hardiningsih Rachman, Andi Khaeriyah, Nur Insana Salam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
OCTOPUS: Jurnal Ilmu Perikanan under by Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.