Pengaruh Urban Heat Island Terhadap Aktivitas Fisik di Kota Makassar

Laode Muh. Asfan Mujahid, Venny Veronica Natalia, Andi Ahmad Dzaky Akrim

Abstract


Kota Makassar sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memiliki potensi terjadinya fenomena Urban Heat Island (UHI). Laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar yang terus meningkat berdampak pada peningkatan aktivitas perkotaan yang secara tidak langsung berdampak akan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan eksploitasi ruang terbuka hijau yang mempengaruhi suhu permukaan. Peningkatan suhu ini akan memberikan kerugian lingkungan dan penurunan kesehatan dan kenyamanan. Maka dari itu, perlu dilakukan kajian UHI dan upaya mitigasi yang berkelanjutan dan terencana dalam menurunkan suhu permukaan di Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas perkotaan apa saja yang berpotensi meningkatkan suhu permukaan, memetakan pola sebaran spasial UHI terhadap struktur ruang Kota Makassar, serta merumuskan rekomendasi mitigasi UHI berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Lokasi penelitian berada di Kota Makassar. Penginderaan jauh merupakan salah satu pendekatan yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan berupa metode systematic literature review, analisis spasial, dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat 10 aktivitas perkotaan yang dapat meningkatkan temperatur antara lain operasional kendaaran, eksploitasi ruang terbuka hijau, pembangunan lahan terbangun, serta aktivitas dari sektor industri, permukiman, komersil, pariwisata, perkantoran, pendidikan, dan persampahan. Intensitas UHI Kota Makassar berkisar 0°C hingga 7,25°C dimana pola sebaran UHI dominan menjalar di daerah suburban. Mitigasi UHI yang dilakukan berupa upaya penurunan gas emisi dan penghijauan kondisi vegetasi dengan memperhatikan potensi UHI kedepannya.

Keywords


Urban Heat Island, Ruang Terbuka Hijau, Aktivitas Perkotaan, Emisi Gas Rumah Kaca, Pembangunan Berkelanjutan

Full Text:

PDF

References


S. Iyengar, “Environmental Damage to Land Resource: Need to Improve Land Use Data Base,” Economic and Political Weekly, pp. 3596–3604, 2003.

N. Handayani, “Identifikasi Perubahan Kapasitas Panas Kawasan Perkotaan Dengan Menggunakan Citra Landsat TM/ETM+ (Studi Kasus: Kodya Bogor),” 2007.

A. Y. Nofrizal, F. Walad, E. S. Permana, S. Anwar, and Y. Antomi, “Identifikasi Perubahan Penggunaan Lahan di Kota Solok, Sumatera Barat Berbasis Penginderaan Jauh dan SIG dengan menggunakan Object Base Image Analyst (OBIA).” Seminar Nasional GEOTIK 2018, 2018.

B. Pradana, N. M. Ariani, and A. Pugara, “Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Suhu Permukaan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2020,” Kajen: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembangunan, vol. 4, no. 02, pp. 92–100, 2020.

J. A. Voogt, “Urban heat island,” 2000.

F. Musco, Counteracting urban heat island effects in a global climate change scenario. Springer Nature, 2016.

E. A. Giofandi, “Persebaran Fenomena Suhu Tinggi melalui Kerapatan Vegetasi dan Pertumbuhan

Bangunan serta Distribusi Suhu Permukaan,” Jurnal Geografi: Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, vol. 17, no. 2, pp. 56–62, 2020.

M. Z. T. Naf and R. Hernawati, “Analisis fenomena UHI (Urban Heat Island) berdasarkan hubungan antara kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan,” ITB Indonesian Journal of Geospatial, vol. 5, no. 1, pp. 25–36, 2018.

S. Iskandar and D. Djuanda, “Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor di Kota Makassar,” Teknologi, vol. 19, no. 1, pp. 1–10, 2018.

U. Avdan and G. Jovanovska, “Algorithm for automated mapping of land surface temperature using LANDSAT 8 satellite data,” Journal of sensors, vol. 2016, pp. 1–8, 2016.

K. Energi dan Sumber Daya Mineral, “Inventarisasi emisi GRK bidang energi,” Jakarta Pusat: Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, 2020.

N. I. Fawzi, “Mengukur urban heat island menggunakan penginderaan jauh, kasus di Kota Yogyakarta,” Majalah Ilmiah Globe, vol. 19, no. 2, pp. 195–206, 2017.

P. Basundoro, “Dari Kampung Desa ke Kampung Kota: Perubahan Ekologi Kota Surabaya dalam Perspektif Permukiman pada Masa Kolonial,” Jantra Jurnal Sejarah dan Budaya, vol. 5, no. 10, pp. 845–861, 2010.

P. P. A. M. P. Iklim, Pedoman Penentuan Aksi Mitigasi Perubahan Iklim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2018.

T. Jałowiec, H. Wojtaszek, and I. Miciuła, “Analysis of the potential management of the low-carbon energi transformation by 2050,” Energies, vol. 15, no. 7, p. 2351, 2022.

A. Aflaki, M. Mirnezhad, A. Ghaffarianhoseini, A. Ghaffarianhoseini, H. Omrany, Z.-H. Wang, and

H. Akbari, “Urban heat island mitigation strategies: A state-of-the-art review on Kuala Lumpur, Singapore and Hong Kong,” Cities, vol. 62, pp. 131–145, 2017.




DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v6i1.9021

Copyright (c) 2023 Jurnal Linears

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Linears is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Flag Counter

View My Stats