RAMAH LINGKUNGAN : Aplikasi Sistem Struktur dan Konstruksi Rumah di Kawasan Permukiman Pesisir Pantai

Imriyanti Imriyanti

Abstract


Penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan sangatlah diharapkan dengan tujuan untuk memberikan nilai kelanjutan pada bahan/material dan bangunan yang ada di berbagai wilayah karena diketahui Indonesia memiliki wilayah perairan yang cukup luas, banyaknya kekayaan alam memberikan daya tarik masyarakat  untuk tinggal di wilayah pesisir pantai, salah satunya di Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar yang memiliki bentuk hunian arsitektur tradisional atau rumah panggung. Bentuk rumah panggung pada hunian masyarakat yang bermukim di segmen pasang-surut dan segmen perairan memberikan ciri khas, hal inilah harus diketahui bagaimana aplikasi struktur dan konstruksi rumah/hunian di wilayah pesisir pantai Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah yang ramah lingkungan dan dapat menyatu dengan topografi wilayah pesisir pantai tersebut. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Sistem struktur dan konstruksi hunian di permukiman tersebut menggunakan  kayu dan bambu sebagai material hunian sedangkan sub-struktur menggunakan pondasi umpak/batu dengan kolom balok/bambu, super-struktur menggunakan kayu/papan dengan system sambungan kayu dan up-struktur  menggunakan system kuda-kuda kayu/balok dengan material penutup seng. Sistem struktur dan konstruksi bangunan kayu diarea pesisir pantai mengaplikasikan nilai ramah lingkungan karena material bangunan dapat menyatu dan mengikuti topografi wilayah pesisir pantai kota Makassar

Full Text:

PDF

References


Z. Kartadiwiria, “Gejala-Gejala Transisional: Faktor Penentu Dalam Menuju Arsitektur Indonesia,” Menuju

Arsitektur Indonesia, 1985.

A. J. Catanese and J. C. Snyder, “Pengantar Arsitektur,” Jakarta: Erlangga, 1997.

H. Frick and L. Purwanto, “Sistem bentuk struktur bangunan,” Kanisius. Yogyakarta, 1998.

M. Soeroto, Dari arsitektur tradisional menuju arsitektur Indonesia. Ghalia Indonesia, 2003.

Suhardjono and E. Priskasari, Konstruksi Kayu. ITN Malang, 1994.

I. Eratodi, “Struktur dan Rekayasa Bambu,” Universitas Pendidikan Nasional Denpasar. Bali. Pengembangan

Hutan, Departemen Kehutanan. Bogor, 2017.

H. Frick, “Arsitektur dan Lingkungan. edisi ke-2,” Yogyakarta: Yaya-san Kanisius, vol. 134, 1991.

J. C. Turner, “Housing priorities, settlement patterns, and urban development in modernizing countries,”

Journal of the American Institute of Planners, vol. 34, no. 6, pp. 354–363, 1968.

R. J. Kodoatie and R. Sjarief, Tata ruang air. Penerbit Andi, 2010.

S. Suliyanto and S. MM, “Metode Penelitian Kuantitatif,” 2017.

A. M. Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Prenada Media, 2016.

L. J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya, 2021.

A. Hidayat, “Analisis pengembangan kawasan pesisir berbasis mitigasi sea level rise (kenaikan muka air laut)

studi kasus kawasan kota lama Makassar,” J. Lingkung. Binaan Indones, vol. 1, no. 1, pp. 87–100, 2012.

BPS Makassar, “Makassar Dalam Angka 2017,” Makassar: Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Dan Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2017.

R. Morisco, “Rekayasa Bambu,” Nafiri Offset, Yogyakarta, 1999.




DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v4i2.5884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Linears

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Linears is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Flag Counter

View My Stats