Konsep Arsitektur Neo Vernakular pada Bandar Udara Soekarno Hatta dan Bandar Udara Juanda

Ghiffari Goldra, Lutfi Prayogi

Abstract


ABSTRAK: Pada zaman yang telah modern ini masyarakatnya mulai melupakan budaya setempat dan lebih condong kepada budaya luar dengan alasan budaya setempat sudah ketinggalan zaman atau kuno. Salah satu cara untuk menanggulangi yaitu dengan menerapkan Arsitektur Neo Vernakular dengan tujuan melestarikan unsur lokal yang ada pada suatu tempat yang kemudian mengalami pembaruan menuju menjadi suatu karya yang lebih maju. Bangunan Bandar Udara Soekarno Hatta yang berada di Tangerang, Banten dan bangunan Bandar Udara Juanda yang berada di Surabaya merupakan dua contoh Arsitektur Neo Vernakular. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana penerapan ciri-ciri Arsitektur Neo Vernakular pada bangunan Bandar Udara Soekarno Hatta dan bangunan Bandar Udara Juanda sehingga diharapkan kedepannya konsep ini dapat menginspirasi bangunan-bangunan lainnya agar tidak melupakan nilai-nilai tradisional yang dimiliki agar menjadi suatu ciri khas. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif pada bangunan Bandar Udara Soekarno Hatta dan Bandar Udara Juanda. Hasil penelitian menunjukkan Konsep Arsitektur Neo Vernakular pada bangunan bandar udara ini dapat dilihat melalui atapnya berupa atap bubungan, bentuk bangunannya mengadopsi bentuk tradisional, interior yang terbuka dan sistem pencahayaannya yang alami, sehingga dapat melestarikan unsur-unsur lokal dan mengembangkan budaya setempat serta mengedepankan ekologi.

 

ABSTRACT:In this modern era, the people have begun to forget the local culture and are more inclined towards foreign culture on the grounds that the local culture is outdated or ancient. One way to overcome it is by implementing Neo Vernacular Architecture with the aim of preserving local elements that exist in a place which then undergoes renewal to become a more advanced work. Soekarno Hatta Airport building in Tangerang, Banten and Juanda Airport building in Surabaya are two examples of Neo Vernacular Architecture. This research was conducted with the aim of knowing how to apply the characteristics of Neo Vernacular Architecture to Soekarno Hatta Airport and Juanda Airport buildings so that it is hoped that in the future this concept can inspire other buildings so as not to forget their traditional values to become a characteristic, typical. This research was conducted using a qualitative method with a descriptive narrative approach at Soekarno Hatta Airport and Juanda Airport buildings. The results showed, the concept of Neo Vernacular Architecture in this airport building can be seen through its roof in the form of a ridge roof, the shape of the building adopts a traditional form, an open interior and natural lighting system, so as to preserve local elements and develop local culture and promote ecology.


Keywords


Arsitektur, Bandar Udara, Neo Vernakular, Modern, Vernakular

Full Text:

PDF

References


N. R. P. Salain, "Paham Arsitektur Neo Vernakular di Era Post Modern," Pameran PS. Arsitektur, https://simdos.unud.ac.id/uploads/file.penelitian_l.dir/fc8edlbfd284a5f60d0c2f989863ebb8.pdf (Diakses 10 Januari 2021).

I. Prasetyo and D. A. R. Natalia, "Pendekatan Neo-Vernakular pada Perancangan Taman Budaya Kabupaten Landak Kalimantan Barat," Sinektika: Jurnal Arsitektur, vol. 16, no. 2, pp. 62-72, 2020.

G. Fajrine, A. B. Purnomo, and J. S. Juwana, "Penerapan Konsep Arsitektur Neo Vernakular pada Stasiun Pasar Minggu," in Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan, 2017, pp. 85-91.

C. V. Basna, E. Surjono, and P. J. Franklin, "Kantor Gubernur Papua Barat Daya di Kota Sorong, Arsitektur Neo Vernacular," Jurnal Arsitektur DASENG UNSRAT Manado, vol. 6, no. 1, pp. 106-111, 2017.

S. YAHYA, "Hotel Resort dengan Pendekatan Neo-Vernakular di Makassar," Skripsi, UNIVERSITAS HASANUDDIN, 2013.

A. A. Arrosyid, "Museum Songket Palembang dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular," 2016.

M. Ramadhani et al., "Perancangan Resort di Malabero Bengkulu dengan Penampilan Vernakular Bengkulu dan Pendekatan Biomorfik," 2020.

R. P. Bahansubu, J. O. Waani, and C. E. Wuisang, "Bolaang Mongondow Cultural Center. Arsitektur Neo Vernakular," Jurnal Arsitektur DASENG, vol. 8, no. 1, pp. 96-108, 2019.

V. Muslikha, C. B. Amiuza, and B. Suryokusumo, "Pusat Fasilitas Wisata Tamblingan di Desa Wisata Munduk (Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular)," Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, vol. 3, no. 2, 2015.

H. RAMDANI, "Museum Batik Taman Mini Indonesia Indah, Tema: Neo-Vernacular," Skripsi, Universitas Mercu Buana, 2016.




DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v4i1.5190

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Linears

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Linears is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Flag Counter

View My Stats